9. Philophobia

9 0 0
                                    

Gadis itu terbangun dan terkejut bila kini ia tidak berada dikamarnya. Lalu kamar siapa ini?

'Gilbert' Batin Zeanna setelah gadis itu mengingatnya

Gadis itu terbangun lalu segera beranjak dari kamar Gilbert yang luasnya melebihi kamar tidurnya. Ia keluar kemudian terkejut dengan keadaan rumah Gilbert yang begitu luas. Apakah ini mansion?

Ia menatap sekeliling kamar itu hingga tatapannya bertemu dengan sebuah pakaian yang dipajang layaknya sebuah pajangan.

"Ah rupanya kau sudah bangun"

Sontak gadis itu menoleh dan mendapati sosok lelaki dengan rambut basah apalagi tubuhnya yang kini tidak dibaluti oleh apa apa

"Pakai pakaianmu Gilbert!" Protes Zeanna sembari menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya

Lelaki itu malah membalasnya dengan kekehannya dan tidak memperdulikan ucapan gadis itu. Ia kemudian beranjak menuju gadis itu lalu berbaring disana

"GILBERT SMITH!" Kesal Zeanna yang kini memukul lelaki itu dengan bantal

Gilbert menyerah. Ia menatap gadis itu dengan tersenyum, setidaknya gadis itu tidak menunjukkan ekspresi ketakutan ketika melihatnya

Kemudian ia beranjak menuju lemarinya kemudian mengenakan kaos hitam oblong

"Bersiap siaplah! sebentar lagi aku akan membawamu pulang" Titah Gilbert lalu beranjak keluar dari kamarnya

Pandangan Zeanna kembali pada pakaian itu. Pakaian itu yang dikenakan oleh Gilbert ketika gadis itu tak sengaja menabraknya. Terlihat sebuah tepung bekasnya masih menempel dipakaian itu

Gadis itu kemudian beranjak mendekati pakaian itu. Tanpa sadar ia tersenyum dan entah mengapa kini jantungnya berdebar

"Zee, apakah kau masih didalam?" Tanya Gilbert dari luar kamar

"Ah iya sebentar" Zeanna terdiam sebentar sembari menatap pakaian itu kemudian segera beranjak keluar kamar

"KAUU!!!" El dan Garren terkejut ketika dirinya melihat Zeanna yang baru saja keluar dari kamar Gilbert

Zeanna sontak menatap El dan Garren secara bergantian. Melupakan jika Gilbert memiliki sepupu. Rasanya susah untuk berucap. Ntah mengapa tiba tiba lidahnya terasa kelu.

"Cállate, solo está durmiendo en mi habitación!"

(Diamlah, dia hanya tidur dikamarku! )

Bukan Zeanna yang menanggapi keterkejutan El dan Garren, melainkan kembarannya yang melakukan itu. Gilbert meraih tangan Zeanna lalu mengajaknya keluar dari mansionnya.

Oh tidak, entah mengapa genggaman tangan lelaki itu sontak membuat pipi Zeanna memerah bak kepiting rebus. Ia malu. Apalagi semua itu disaksikan oleh El, kakak kelasnya sekaligus saudara kembar lelaki itu

"Kau tadi bicara apa?" Tanya Zeanna mencoba menetralkan perasaannya

"Ah itu tidak penting. Sekarang masuklah!" Titah Gilbert yang langsung dituruti oleh sang empu

"Bisa bisanya Gilbert membawa gadisnya kemari" Ucap El yang kini menatap mereka melalui jendela kamar

"Kau juga ingin membawa Lita? Silahkan saja. Kau sama saja dengan Gilbert, meninggalkanku sendirian tanpa seorang gadis" Ucap Garren dengan raut wajah sok dramatis

"Cath?"

"Dia... Lupakan saja"

...

Living HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang