"Gilbert" Panggil Zeanna
Tak butuh waktu yang lama sosok yang dipanggil pun sontak menoleh kearahnya
"Ini benar benar tidak ada orang sama sekali. Hanya ada kita berdua saja" Ucap Zeanna dengan polos membuat lelaki itu gemas dengannya
"This is private, Zee"
"Haruskah seperti ini?"
'demasiado inocente'
(Terlalu lugu)
Batin Gilbert
"Filmnya sudah mulai itu!" Ucap Gilbert mengalihkan topik
Zeanna sontak menatap layar bioskop itu lalu mengatur duduknya senyaman mungkin. Film yang dipilih oleh Gilbert sesuai dengan selera Zeanna. Gadis itu pecinta film romansa tapi meskipun begitu hatinya tetap tidak ingin menjerumus kedalamnya lagi
Mata lelaki itu kemudian menatap intens film tersebut. Berawal dari seorang gadis bernama Lara Jean menyimpan semua surat cintanya didalam sebuah box hingga Kitty yang merupakan adiknya menyebarkan surat tersebut kepada setiap crushnya
"Ze-"
"Sst! Jangan ganggu!" Bentak Zeanna setengah berbisik namun pandangannya tetap tertuju kearah film tersebut
Gilbert terkekeh, seserius itukah Zeanna bila menonton film?
Tiba tiba sebuah nontifikasi muncul dilayar hp nya. Sekilas Gilbert menatap Zeanna yang masih sibuk menjelajah alur film tersebut lalu kembali tertuju ke hp nya. Ia menekan nontifikasi tersebut kemudian mengetikkan sesuatu setelah itu memasukkan kembali hp nya kedalam saku celananya
Satu jam berlalu. Film tersebut akan berakhir diakhiri dengan adegan kissing antara Lara Jean dan Peter Kavinsky. Gilbert hampir saja terbawa suasana. Ia mengalihkan pandangannya kearah Zeanna, gadis itu kini tengah menutup matanya sembari tangannya memegang baju Gilbert
"Sudah selesai, ayo keluar!" Ajak Gilbert
Zeanna membuka matanya lalu mengiyakan ajakan lelaki itu
"Aku suka adegan kissing" Ucap Gilbert dengan santai
"Itu menjijikkan!"
"Tidak Zee, itu ada sensasi tersendiri" Balasnya lalu menggandeng tangan Zeanna menuju pintu keluar
"Apakah kau pernah melakukannya?"
"Tidak sama sekali" Balas Gilbert membuat gadis itu terdiam seketika
"Why?" Tanya Gilbert yang kini juga menghentikan langkahnya
"Eum...Tidak tidak, ayo jalan lagi!" Ucap Zeanna lalu mereka melanjutkan langkahnya
Sedari tadi Zeanna hanya mengikuti kemana lelaki itu pergi. Jelas, gadis itu belum pernah sama sekali pergi ke sebuah mall khusus para konglomerat. Bahkan sebelum Adrian mengalami turun daun pun ia juga tidak pernah bepergian kesini
Mereka berdua memasuki toko perhiasan. Zeanna sedari tadi melihat lelaki itu tengah memilih cincin wanita. Mengira bahwa semua itu untuk ibunya Gilbert, jadi gadis itu hanya menunggu sembari menatap setiap cincin tiffany and co dengan takjub
Gilbert selesai membeli cincin kemudian mereka berdua keluar menuju tempat perhiasan bernama Pandora
"Kau tidak ingin membeli kalung?" Tanya Gilbert sembari menatap setiap kalung yang terpajang indah disana
"Terlalu mahal Gilbert aku ti-"
"Aku yang akan membelinya" Ucap Gilbert memotong ucapannya
"Tidak tidak, aku tidak ingin memeras uangmu hanya karena membeli barang tidak bermanfaat itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Living Hell
RomanceKehidupan menyedihkan gadis Zeanna Bravery perlahan memudar setelah dirinya bertemu sosok lelaki yang merupakan kakak kelas baru disekolahnya. Gilbert Smith, sosok lelaki keturunan bangsawan Viscount Smith, bangsawan Eropa pertama. Namun siapa sangk...