Hari seperti biasa. Gadis itu terbangun kemudian menatap jam dindingnya yang kini menunjukkan pukul enam pagi. Ia sama sekali tidak mempermasalahkan karena hari ini adalah hari minggu, waktunya untuk berleha leha. Ia ingin kembali tidur namun hal itu ia urungkan ketika tak sengaja ia melihat sosok lelaki yang tengah berdiri di balkon kamarnya
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Zeanna kebingungan. Segera gadis itu mengenakan hoodie abu abunya demi menutupi pakaian yang ia kenakan yang terlihat memalukan. Tanktop dengan bawahan celana pendek.
Ya, lelaki itu adalah Gilbert Smith. Sedari tadi lelaki itu menunggu gadisnya terbangun
"Aku bosan dirumah jadi aku ke rumahmu"
"Tapi bagaimana bisa kau berada disini?"
"Mudah, orang tuamu memintaku untuk membangunkanmu" Ucap lelaki itu dengan senyum konyolnya
Gadis itu dibuat terkejut oleh ucapannya. Orang tua nya bahkan telah mempercayai lelaki itu. Memang bila dilihat dari cover lelaki itu terlihat seperti anak baik baik, pantas saja orang tuanya mengizinkan lelaki itu, apalagi perihal ia sering diantar lelaki itu ke sekolah
"Ini libur Gilbert, aku ingin istirahat!" Kesal Zeanna lalu beranjak duduk di sofa
Lelaki itu terdiam lalu ikut bergabung dengan Zeanna
"Hey apa yang kau lakukan!" Kesal Zeanna mencoba mengusir lelaki itu namun hasilnya tetap saja nihil, tenaganya tak sebanding dengan lelaki itu
Segera lelaki itu mengeluarkan hp dari dalam sakunya lalu memotret dirinya dan gadis itu. Zeanna yang menyadarinya sontak menutupi sebagian mukanya dengan tudung hoodie
Setelah memotret lelaki itu dengan santainya memasukkan kembali hp nya kedalam saku celana
"Kau memang memiliki hobi memotret orang" Kesal Zeanna yang kini mulai berpindah tempat kekasur. Gadis itu ingin merebahkan dirinya dikasur kesayangannya namun semua itu terurungkan ketika dengan gesit lelaki itu menarik tangannya hingga dirinya kembali terbangun
Dasar menyebalkan!
"Aku meminta tolong kepadamu. Kau pikir aku kemari tidak dengan sebuah tujuan hm?"
"Hm iya. Karena kau selalu saja tiba tiba datang dengan alasan yang tidak jelas" Protes gadis itu sembari menatap nyalang lelaki itu
Lelaki itu sontak berdeham. Memang lelaki itu selalu saja begitu namun kali ini ia benar benar membutuhkan gadis itu
" I really need u, please!" Pinta Gilbert dengan tatapan memohon
Gadis itu menghela napas. Tak pernah lelaki itu meminta bantuan sampai bertekuk lutut seperti ini. Sangat tidak cocok dengan lelaki kejam sepertinya.
"Katakan" Ucap gadis itu dengan singkat namun lelaki itu tidak mempermasalahkannya
"Aku akan dijodohkan dengan seseorang dan aku tidak mau jadi aku butuh bantuanmu untuk pura pura menjadi kekasihku"
'Sebenarnya aku ingin bersungguh sungguh' Batin lelaki itu melanjutkan kalimatnya
"Jadi, mengapa kau tidak ingin dijodohkan dengannya?" Tanya gadis itu
"Karena dia itu teman kita"
"Who?"
"Meika" Jawab lelaki itu membuat gadis itu tersentak. Hell no, mana mungkin dirinya akan membantu lelaki itu jika semua itu berhubungan dengan seseorang yang membulinya
"A..aku tidak mau!" Tolak gadis itu dengan terbata
"Lagi pula dia lumayan cantik jadi sangat cocok denganmu" Lanjutnya agar tidak menyakiti hati lelaki itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Living Hell
RomansaKehidupan menyedihkan gadis Zeanna Bravery perlahan memudar setelah dirinya bertemu sosok lelaki yang merupakan kakak kelas baru disekolahnya. Gilbert Smith, sosok lelaki keturunan bangsawan Viscount Smith, bangsawan Eropa pertama. Namun siapa sangk...