Lost Bagian 1 (FOURTHGEMINI)

5.5K 122 3
                                    

Limingheart


Gemini Norawit as Heart
Fourth Nattawat as Liming

May i have your love?
.
.
.








Heart dan Liming itu teman dari kecil. Mereka kemana mana selalu berdua, istilahnya sahabat bagai kepompong. Mungkin karena seringnya menghabiskan waktu bersama mereka jadi nyaman satu sama lain lalu jatuh cinta.

Mereka memutuskan merubah pertemanan mereka menjadi pacar.

Heart itu anak orang kaya, sedangkan Liming anak tukang jual ikan di pasar. Wajar kalau mereka beda sekolah.

Heart sekolah di sekolah Internasional yang dituntut harus perfeksionis oleh orangtuanya, sedangkan Liming anak STM masa kini. Pokoknya mah sekolah, rajin, tidak bolos, sama nilai diatas KKM udah cukup buat dia dan orangtuanya.

Udah bangga.

Mereka sekarang lagi di bandara, Heart harus pergi kuliah di Amerika. Sebenarnya heart tidak mau, tentu saja tetap ingin bersama sahabat dan pacarnya disini. Tapi tuntutan orangtua Heart tidak bisa dibantah.

Liming tentu saja merasa tidak rela juga harus berjauhan dengan Heart, tapi ia tidak boleh egois.

Liming membuat Heart berjanji selalu menyempatkan waktu untuk menghubunginya.
Sebelum pergi, mereka berpelukan dan mengucapkan selamat tinggal.

Empat puluh delapan jam berlalu, artinya sudah 2 hari Liming tidak mendapatkan kabar dari heart.
Liming terus mengecek ponselnya disela sela waktunya bekerja di kedai paman Wen, berharap mendapatkan kabar dari Heart.

Mungkin Heart sedang sibuk menata apartemennya.

Mungkin Heart masih lelah karena perjalanan jauh.

Mungkin juga Heart harus segera mempersiapkan diri untuk masuk kampus.

Liming berpikir positif. Kemungkinan kemungkinan yang mungkin terjadi.





.





Lima tahun sudah berlalu, Liming berubah menjadi lelaki tampan dan berkarisma. Kehidupannya juga sedikit membaik berkat usaha ayam milik paman Wen berkembang pesat. Liming dipercaya memegang salah satu cabang di Bangkok.

Tidak, Liming tidak pernah melupakan Pattaya. Rumahnya untuk pulang.

Liming juga tidak melupakan orang yang dia tunggu bertahun tahun.

Beberapa kali paman Wen menjodohkan Liming dengan kenalannya. Tentu saja Liming menolak dengan halus.

Heart masih singgah di hati.

Dua tahun pertama, Liming selalu berkunjung ke Pattaya, setidaknya dua bulan sekali. Bertanya kabar keluarga, juga mengharapkan kabar dari Heart, sang kekasih hati. Tapi ia tidak mendapatkan apapun.

Liming kecewa. Bagaimana bisa Heart sama sekali tidak memberinya berita apapun. Saat Liming bertanya kepada orang tua Heart, mereka selalu menjawab Heart baik baik saja dan mereka selalu mengalihkan pembicaraan.

Liming tentu saja cukup lega mendengar Heart baik baik saja. Liming juga sadar kalau orang tua Heart tidak menyukainya. Hanya mendengar Heart dalam keadaan baik tentu saja tidak cukup. Ia ingin mendengar lebih.


Hari ini kesekian kalinya Liming diajak paman Wen untuk bertemu seseorang. Sebenarnya Liming sudah tahu maksud paman Wen, tapi tidak salah juga jika Liming mulai membuka sedikit dirinya.

"Paman, aku bersedia bertemu dengannya karenamu. Maaf, aku tidak bisa terlalu jauh dengannya. Dia baik dan ramah. Terima kasih telah memperkenalkannya padaku. Baiklah, sudah dulu ya, aku harus berangkat ke Pattaya malam ini".

Mendengar jawaban paman Wen diseberang yang menyetujui, Liming mematikan teleponnya.

Ini jam sembilan malam. Liming sampai di Pattaya tadi siang, memilih tidur sebentar tapi nyatanya malah kebablasan sampai malam. Mungkin karena terlalu lelah karena perjalanan yang cukup jauh.

Sekarang ia lapar.

Liming berjalan keluar rumah dengan hati hati, takut membangunkan orang tuanya. Tujuan utamanya adalah Nasi ayam langganannya dulu di pertigaan jalan besar. Ia memilih berjalan kaki kesana.

Liming berhenti, matanya menatap lurus. Di depan sana adalah rumah Heart. Rumahnya terlihat sepi sekali, tentu saja. Orang tua Heart sekarang bekerja di Bangkok.

Entah kenapa, Liming berjalan memutar. Seperti dulu yang dia lakukan jika ingin memanggil Heart untuk keluar bersama.

Disana, dia melihat lampu kamar Heart menyala.

Apakah Heart sudah kembali?

Liming penasaran. Ia memanjat pagar rumah tinggi itu lalu melompat ke sisi rumah. Ia bermaksud menyelinap ke rumah Heart seperti dulu yang selalu dia lakukan.

Liming berhasil masuk, berjalan lewat pintu belakang menuju dapur.

Pintunya tidak terkunci. Lagi lagi seperti dulu saat Heart menunggunya untuk menyelinap keluar rumah. Berjalan pelan agar tidak menimbulkan suara.

Liming melihat dimeja makan tertata makanan. Ia berpikir keras, berarti memang ada orang di rumah ini. Mendengar suara televisi menyala, Liming berjalan menuju ruang keluarga.

Liming membeku.

Dia melihat Heart.

Heart disana duduk di sofa depan televisi, sedang bermain game.

Liming melangkahkan kakinya cepat menuju Heart, membalikkan tubuh Heart dengan paksa lalu mendorongnya cukup keras hingga jatuh dari kursi dan terduduk dilantai.

Liming marah dan benci. Mukanya merah padam. Ia mengepalkan tangannya begitu erat hingga kukunya melukai telapak tanganmya. Dia meluapkan semua rasa kesalnya kepada Heart.

"Brengsek. Aku menunggumu seperti orang bodoh selama lima tahun. Dan lihatlah apa yang kau lakukan disini? Bermain game? Aku membencimu. Kau menjijikkan".

Liming berbalik. Pergi meninggalkan Heart yang masih terduduk di lantai.

Liming tidak perduli lagi.

Mulai detik ini, dia akan melupakan Heart.














Berharap kalian sukaaaaa...
:-)

EKSTASI RASA // Geminifourth / Fourthgemini Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang