Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"M-mas??"
"Apa? Kamu pikir, aku lupa sama ulang tahun pernikahan kita? Gak lah, sayang. Ini bunga buat istri aku yang paling cantik," Eden ngasih bunganya terus meluk gue.
"Papa no!" - Lea.
"No, papa! Pas! Pas!" - Leo.
"Gak mau, papa mau peluk mama ah!" - Eden.
"No! Pas! Pas!" Leo sama Lea narik jasnya Eden.
"Sini, sayang. Tadi sama papa habis darimana?" Gue jongkok terus meluk Lea sama Leo.
"Mama tik," - Leo + Lea.
"Cantik? Makasih, sayang" gue senyum terus nyium pipi mereka.
"Udah dong peluk mamanya, gantian sama papa" - Eden.
"No, papa no" - Leo.
"Mama ni, papa no" - Lea.
"Aku juga punya hadiah buat mas, tunggu ya" gue ke laci tv terus ambil sesuatu di sana.
"Ini apa, sayang?" - Eden.
"Buka dong," gue senyum.
"Hadiahnya Deana lebih membagongkan pokoknya," - Clementia.
"Emang apaan hadiahnya?" - Cleon.
"I-ini," Eden natap gue.
"Iya. Semua yang disini juga belum tau, kecuali Clementia" gue senyum.
"Oh, jadi waktu kamu izin pergi sama Deana itu mau nemenin dia ke dokter kandungan?" - Angga.
"Iya. Dea loh yang minta dirahasiain sampe hari ini," - Clementia.
"Makasih, sayang. Makasih banget!" Eden meluk gue lagi.
"Dari kapan itu, Dea?" - Mama mertua.
"Sebulan yang lalu, ma. Maaf ya baru dikasih tau sekarang," gue nyengir.
"Makasih ya, sayang. Ini sih yang bener-bener mas harapin dari kamu," - Eden.
"Yang, Deana otw tiga. Kita kapan? Sekarang aja yuk!" - Cleon.
"Heh, Cleon!!"
🍰🍰🍰
Three months later
"Leo, Lea. Ngapain di situ, sayang?"
"Papa na," - Leo.
"Oh, ada om ya? Pasti mau nganter seragam."
"Iya. Ini udah disesuaiin ukurannya sesuai permintaan lo," - Cleon.
"Makasih ya. Maaf banget gue jadi ngerepotin kalian."
