08. Afterglow

824 90 45
                                    

Haruto berbaring di ranjang, disampingnya ada Jeongwoo yang lagi tidur. Padahal tadi Jeongwoo yang nyuruh Haruto buat tidur, eh malah dirinya sendiri yang tidur pulas begini.

Gatau kenapa Haruto ga bisa benci sama anak muridnya satu ini. Harusnya Haruto laporin Jeongwoo ke polisi atas tindakannya. Tapi Haruto bahkan udah memaafkan kesalahan Jeongwoo.

Entah kenapa juga Haruto ingin terus berada di sekitar Jeongwoo. Mungkin bawaan bayinya? Haruto gatau.

"Kenapa aku bahkan ga bisa benci sama kamu ya, Jeongwoo? Padahal perbuatan kamu tuh brengsek banget" gumamnya.

Tangan lentiknya dia bawa untuk menyusuri wajah dengan kulit tan milik Jeongwoo.

"Harusnya aku tampar kamu waktu itu, harusnya aku tonjok kamu waktu itu, harusnya aku dorong kamu waktu itu. Tapi aku bahkan ga bisa lawan kamu"

"Jeongwoo, tolong jangan pergi. Aku udah baik hati maafin kamu, nerima kamu dan juga dia. Jangan pergi dari aku"

Haruto mendekatkan keningnya di dagu Jeongwoo, memejamkan matanya dan menghirup wangi badan Jeongwoo.

"Aku harap kamu ga main main sama semua omongan kamu, aku udah percaya sama kamu, Jeongwoo"

Haruto menjauh, memandang lagi wajah Jeongwoo. Mencium pelan bilah bibir Jeongwoo, menyesapnya lembut.

"I think i'm fallin' with you"

-after-

Malam ini Jeongwoo makan berdua sama Haruto, kakek ga makan karna tadi sore beliau udah makan. Kakek ga biasa makan malem, jadi Haruto cuma makan berdua sama Jeongwoo

Masak makan malem seadanya, karna bahan di rumah juga sedikit. Besok kayanya Haruto mau belanja aja deh, mereka juga mau beberapa harian disini.

"Kata kamu kemaren ketemu kakek sama nenek. Nenek kamu dimana?" Tanya Jeongwoo.

Kemaren kan Haruto cerita kalo besok ketemu kakek sama neneknya. Nah ini dari tadi ketemu kakeknya terus, neneknya gatau kemana.

Si manis Watanabe itu cuma tersenyum, lalu menjawab pertanyaan yang lebih muda.

"Nenek udah ga ada Jeongwoo, besok ya ketemu ibu sama ayah aku. Sekalian sama nenek"

Jeongwoo sedikit kaget, tapi dia senyum sambil ngangguk. Jeongwoo juga enggan buat tanya lebih jauh, takutnya nyinggung Haruto.

"Kamu ga kepo apa nenek aku udah ga ada kenapa? Kapan beliau udah ga ada, gitu?" Tanya si guru muda.

Si bungsu Park menggeleng, "ga deh, takut nyinggung kamu"

Haruto lantas tertawa. Cantik, bahkan Jeongwoo berenti untuk makan beberapa saat.

"Gapapa kali, nenek meninggal waktu aku masih SMP. Sejak nenek meninggal, kakek ga pernah makan malem. Katanya terlalu sepi kalo dia makan sendirian, akhirnya dia kalo makan selalu sebelum malem" jelasnya.

"Nenek kamu meninggal kenapa?"

"Sakit, nenek sakit sakitan dari dulu. Dan yah, Tuhan lebih sayang sama nenek, dia jemput buat pulang lebih dulu. Tadinya aku cuma punya kakek sama kak Yoshi, tapi setelah kejadian itu... aku sendiri, aku cuma punya kakek" balas Haruto.

Jeongwoo menunduk, dia merasa bersalah. Harusnya emang kemarin dia dengerin apa kata Junghwan. Harusnya kemarin dia langsung pulang setelah selesai tanding di arena.

after ; jeongharuWhere stories live. Discover now