Haiii, ada yang kangen book after, ga??
Hehe...
Pagi hari ini tidak seperti biasanya. Biasanya kan Haruto udah teriak teriak bangunin Jeongwoo, dan menyuruh suaminya itu buat cepet siap siap berangkat sekolah. Tapi, si bungsu Park itu bahkan masih tidur pulas dengan posisi telungkup. Selimut sebatas pinggangnya itu ga menutupi tubuh bagian atasnya yang shirtless.
Haruto yang udah siap buat ke sekolah itu pun duduk di samping Jeongwoo, berniat untuk membangunkan si pemuda Park.
Semalem Jeongwoo menawarkan diri buat nganter Haruto ngajar ke sekolah. Makanya Haruto bangunin Jeongwoo jam segini.
"Jeo"
"..."
Si manis menghela nafas, dia udah paham dan udah ngerti banget, Jeongwoo ini ga bakal bangun kalo belum digeplak punggungnya sama Haruto. Jadi lah sekarang Haruto geplak tuh punggung si dominan Park itu.
Plak!
"Jeo, banguuunn!!"
"Eh?! Eh, hehe... morning sayang" sapa si pemuda Park.
Jeongwoo merubah posisi menjadi terlentang, bukannya bangun tapi malah merem lagi nih bocah.
"Jeongwoo, bangunnn! Katanya mau nganter aku ke sekolah"
Oh iya! Jeongwoo baru inget semalem dia mau nganter Haruto ngajar ke sekolah. Akhirnya si pemuda Park itu duduk sambil ngumpulin nyawanya.
"Jam berapa sekarang?"
"Jam setengah tujuh, ayo bangun" Haruto tarik tangan Jeongwoo.
"Iya iya, sayang.. aku bangun nih"
Si calon papa muda itu memeluk tubuh Haruto dari samping, mengecupi pipinya berkali kali.
"Cantik, cantik, cantik" ujar Jeongwoo.
Pipi Haruto memerah, gampang banget dia buat blushing gini cuma dipuji Jeongwoo cantik. Lemah emang manusia Watanabe satu ini.
"Cantik yah?" Tanya si manis sambil menangkup kedua pipinya sendiri.
"Cantik bangett, lebih cantik lagi kalo kamu sarapan dulu sambil tunggu aku beresin kasurnya sama gosok gigi dan cuci muka" kata Jeongwoo.
Haruto mengangguk, kadang dia ragu kalo Jeongwoo ini masih anak anak berusia 18 tahun. Si pemuda Park itu terkadang lebih dewasa dari Haruto yang udah menginjak usia 24 tahun.
"Sana, sarapan. Aku beresin ini dulu"
"Iyaa"
Haruto keluar dari kamar, dan Jeongwoo segera membereskan tempat tidur. Lalu berjalan ke kamar mandi di dalam kamarnya.
Sedangkan di sisi lain, Haruto ikut bergabung di meja makan. Duduk di sebelah Emily yang sibuk nyuapin Elea.
"Loh, Jeongwoo nya kemana, sayang?" Tanya Rose.
"Jeongwoo lagi ke kamar mandi dulu ma, tadi nyuruh aku gabung sarapan dulu" jawabnya.
"Yaudah sini sarapan dulu, Ru. Nih, papa udah panggang roti buat kamu" timpal June.
"Hehe, terimakasih papa"
"Jadi, atas kejadian kemarin Jeongwoo ga jadi di drop out tapi di skors selama seminggu, begitu ceritanya?" Tanya Woojin membuka topik obrolan lain.
"Iya, kasian juga kalo pihak sekolah nge drop out in Jeongwoo. Terlalu berharga lah anak mama, dia kan lumayan banyak nyumbang piagam sama piala ke sekolah" kata Rose.
YOU ARE READING
after ; jeongharu
Fanfictionjeongharu lagi, jeongharu lagi intinya jeongwoo sama haruto