02. after two months

1.8K 165 60
                                    

Brak

Brukh

"Akh.. hmmphh"

Begitu masuk ke dalam salah satu kamar, Jeongwoo langsung nutup pintu pake kakinya dan dia dudukin Haruto di meja perapian deket pintu.

Dia serang lagi bibir Haruto setelah sebelumnya mereka ciuman panas di lift.

Haruto berusaha buat ga ngeluarin suara desahannya, menutup rapat bibirnya yang pengen banget Jeongwoo terobos.

Ngelepas ciumannya dan ngasih ruang buat Haruto nafas, Jeongwoo ngelepas jaket hitamnya dan ngelempar asal, begitu pula dengan kaos hitam yang melekat di badannya.

Nafas Haruto belum sepenuhnya teratur, dia dorong Jeongwoo, tapi belum sempet berhasil Haruto udah diserang dengan ciuman lagi.

Kali ini, Jeongwoo melesakkan lidahnya ke dalam mulut hangat Haruto.

Tangannya juga ga diem, bergerak masuk ke dalam kaos putih yang ngepres banget di pake Haruto. Salah banget sih dia pake outfit kaya gini.

Ya gimana ga salah sih, dia baru beres mandi aja udah diseret Yoshi buat ikut ke arena.

Jeongwoo ngelepasin ciumannya, nafas mereka beradu. Si Park kemudian berjongkok di depan Haruto, ngelepas sneakers yang Haruto pake, begitu pula dengan dia yang ngelepas sepatu kets nya.

"Jeongwoo, udah ya? Saya mau pulang, hiks.. saya mau pulaaaangg"

Jeongwoo cuma diem liatin Haruto yang nangis di depannya. Ini ga bener, Haruto itu guru di sekolahnya, dan Jeongwoo itu muridnya.

Hubungan mereka cuma sebatas guru dan murid.

Mereka ga seharusnya kaya gini. Haruto yang dijadiin bahan taruhan sama kakaknya, berakhir dia yang terjebak di situasi seperti ini sama Park Jeongwoo.

"I'm so sorry, tapi gue juga ga tahan" ucap Jeongwoo yang sepenuhnya udah dikuasai nafsu.

"Lo terlalu indah buat dilewatkan" bisiknya tepat di telinga Haruto.

Selanjutnya, Jeongwoo bawa Haruto ke ranjang dan mengukungnya. Haruto udah capek berontak, dia pun pasrah dengan apa yang murid ini lakuin ke dia.

Mengecup lehernya, menyesap dan menjilat. Haruto mati matian nahan desahannya, dia takut suaranya ini bisa buat Jeongwoo makin makin.

"Desahin nama gue" bisik Jeongwoo sambil meremas pinggul Haruto.

"Ahh, J-Jeo..." Haruto memejamkan matanya erat saat lidah panas Jeongwoo bermain main di lehernya.

Setelah memberikan beberapa tanda, Jeongwoo bergerak buat ngelepas kaos yang Haruto pake. Beralih menyerang pundak dan tulang selangkanya, lalu turun ke dada dan juga perutnya.

Haruto terus terusan ngegigit bibirnya, menahan suara yang keluar dari bibirnya.

Sedangkan Jeongwoo terus terusan menyerang, menyuruhnya mendesahkan namanya. Tapi Haruto tahan, bukannya mendesah, Haruto malah nangis sepanjang permainan panas mereka.

-after-

Jam setengah empat pagi, Haruto bangun dari tidurnya. Matanya pegel karna dia abis nangis dan langsung dibawa tidur.

Dia juga ngerasa sekujur badannya sakit. Ngehela nafas dan memandang si murid yang masih tertidur di depannya.

Park Jeongwoo masih tidur dengan posisi berhadapan sama Haruto, bahkan tangan kiri si dominan ini memeluk pinggangnya. Sedangkan lengan kanannya dijadiin bantal kepalanya Haruto.

after ; jeongharuWhere stories live. Discover now