"Hah, Temenin lo beli hadiah?" Chigiri mengerutkan alisnya.
"Buat siapa memang?"
Mereka berdua baru saja selesai mengerjakan ulangan matematika jumat ini. Ulangan ini adalah ulangan terakhir mereka sebelum persiapan untuk penilaian akhir semester. Mereka kok santai? Oh, mereka sudah pelan-pelan mempersiapkannya. Tidak perlu aku tulis di cerita ini karena akan membosankan.
"Pake nanya lo, Chig." Kunigami masih mempertahankan senyuman bahagia di wajahnya.
Manik Chigiri tertutup dan menghela nafas setelah tahu maksud pria jingga itu, "kapan lo mau beli hadiahnya?"
Kunigami sedikit ragu untuk segera menjawab pertanyaan sohibnya, "hari minggu, Chig."
Hari minggu? Padahal tempo lalu baru saja ia berjanji akan menonton film Black Panther bersama di bioskop. Chigiri menyilangkan tangannya, wajahnya terlihat jengkel. Tanpa Chigiri bilang, Kunigami tahu bahwa sohibnya kesal karena sudah mengingkar janji.
"Minggu depan masih ada kok filmnya, gue udah cek semalam." Ia tak mau teman dekat berambut panjang ini cemberut di hadapannya.
"Ya udah, tapi lo jemput gua," jelas Chigiri dengan nada datarnya.
Kunigami mengacungkan jempolnya, "sip."
***
Singkat cerita, kedua sohib itu sudah berada di perjalanan menuju tujuannya. Selama perjalanan, Chigiri dibawa oleh Kunigami tanpa ia tahu mau dibawa kemana. Chigiri yang duduk di belakang Kunigami senyap sebelum akhirnya membuka topik.
"Rencananya lo mau kasih hadiahnya ke Nina hari apa?"
Pertanyaan dari sohibnya membuat sang empu berpikir sejenak. Hingga akhirnya pria oranye itu mendapatkan ide cemerlang, hal itu ingin segera ia ucapkan untuk jawabannya.
"Tanggal 22 November," jawab Kunigami singkat.
Chigiri dengan cepat bertanya lagi, "kenapa?"
"22 November 2022, 22-11-22. Cakep, 'kan?" Kunigami menarik bibirnya menjadi senyuman ketika mengkhayal rencananya itu.
Chigiri menghela setelah mendengar jawaban orang di depannya. Ternyata 22 November itu untuk tanggal cantik. Ia tak tahu ternyata Kunigami memerhatikan detail-detail semacam itu. Tanggal 22 November 2022... itu hari selasa. Sepertinya Kunigami sudah menyiapkan rencana itu dengan matang.
Sampailah mereka di mall, Kunigami memasukkan motornya di ruang parkir. Ia menitipkan karcis parkirnya pada Chigiri.
"Kok di gue?" tanya Chigiri kebingungan setelah menerima kertas karcis dari tangan Kunigami.
"Gue gak bawa tas kecil, kalo ditaruh di kantong takut hilang. Nitip ya," jelas Kunigami setelah beranjak dari motornya.
Chigiri ikut beranjak dari motor Kunigami, ia juga memasukkan kertas karcis parkir itu di tas kecilnya. "Kalo tiba-tiba kartunya hilang dari tas gue, gak nanggung ya," ucap Chigiri dengan nada candanya.
***
"Lo nanya ke gue hadiah yang cocok buat cewek? Gak salah nanya lo?" tanya Chigiri kebingungan saat melangkahkan kakinya ke dalam mall.
Kunigami mengusap tengkuk leher dengan telapak tangannya, "Iya, gue sudah ada list-nya sih tapi tetap aja gue masih ragu ..."
Sampai dibikin daftar hanya untuk hadiah seorang perempuan yang dipuja? Sungguh besar sekali effort pria jingga satu ini.
"Lo 'kan punya kakak cewek, Chigi."
"Tapi lo 'kan juga punya kakak cewek, ditambah adek lagi." Chigiri enggan menghilangkan rasa bingung sohibnya yang sedang kasmaran kali ini. Menurut pria bersurai pink ini, harusnya itu bukan urusannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Regrets • || Kunigami and Chigiri || •
Fanfic"Tiada hal lagi yang perlu kamu sesali, semuanya sudah terlanjur terjadi." *** Kedua jejaka bernama Chigiri Hyoma dan Kunigami Rensuke bagai kerabat yang tak akan terpisahkan dengan eratnya hubungan mereka berdua sedari kecil hingga saat ini. Lambat...