7. suara ganteng?

163 135 46
                                    

Happy Reading*•̀ᴗ•́*

"huaaaaa Rita gimana ini! gue gak mau putus hiks!" pecah sudah tangis Freya.

Rita membuang napasnya kasar.

"mbak, mbak tau ndak kalo hubungan yang mbak jalanin itu termasuk zina?" tanya Rita.

Freya mengangguk,"tau kok." balasnya.

"nah itu tau, kok masi dilakuin?" tanya Rita heran, padahal dirinya tahu betul jika pacaran itu termasuk zina.

"tapi kan gue gak sampe ngelakuin hal kayak gitu!" belanya.

Rita yang mendengar itu tersenyum, teman baru satu kamarnya ini sepertinya harus diberi ilmu baru.

"mbak, zina itu ndak cuma pacaran, pegangan tangan, pelukan, atau sampai berbuat hal yang ndak pantas aja. Mbak tau? mbak tatap-tatap mata sama lawan jenis aja udah termasuk zina loh." jelas Rita.

"boong ya lo!"

"lah kok bohong si mbak, emang itu faktanya," jawab Rita sedikit kesal karena di tuduh berbohong.

"udah ah mbak, sekarang mending kita tidur besok harus bangun jam tiga!" lanjut Rita lalu mulai berbaring di kasurnya.

"sebentar Rita, gue tidur di kasur atas?" tanya Freya ketika memandang Rita yang mulai berbaring.

"iyo, atau mbak mau di sini aja?" tanya Rita.

Freya menggeleng,"gak usah, gue di atas aja!" balas nya lalu mulai menaiki tangga untuk ke kasur atas.

"Rit, apa gue disini harus sekolah juga?" tanya Freya mengingat ia sudah lulus SMK.

"iya tergantung, karena mbak Freya udah berusia sembilan belas sekarang dan baru mondok. Sepertinya ayah mbak Freya mendaftarkan mbak di pesantren santri dewasa. Sebenernya buat santri dewasa itu ndak ada waktu, jadi untuk berapa lama pun mbak Freya tinggal disini, itu tergantung mbak sendiri. Tapi saran aku ya mbak, selagi mbak mondok sekarang. Mending mbak fokus belajar ilmu agama, memperdalam ilmu agama, karena sayang aja gitu orang tua mbak kan udah bayar juga untuk masuk sini!" balas Rita panjang lebar.

Freya terdiam sejenak, iya tidak ada salahnya ia mencoba menjadi lebih baik bukan. Dan juga sekarang ia sudah berada di ladang ilmu yang bisa membuat dirinya menambah banyak wawasan.

"kayaknya lo bener, tapi... gimana nanti aja dah!" ujar Freya kemudian berbaring dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

Rita yang berada dibawahnya itu hanya menggeleng pelan lalu mulai memejamkan matanya untuk tidur.

"oh iya mbak, jangan lupa berdoa ya!" ucap Rita mengingatkan.

"iya!" jawab Freya singkat.

Kemudian ruangan itu pun hening, sebelum benar-benar tertidur. Freya menatap lama room chat dengan nama Leo, walaupun sinyal di ponselnya itu sedang anjlok.

"apa kita bener-bener selesai Leo?" gumamnya menatap sedih layar ponselnya.

Setelah itu, Freya memasukan handphonenya ke bawah bantal. Tidak lupa men silent terlebih dahulu dan masuk ke alam mimpinya.

Pilihan Yang Terbaik [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang