Pilihan Yang Terbaik [hiatus]

13. enak 2

Alloooo, mau ingetin lagi buahaha
kalo ada typo/salah dalam pengetikan, apapun.
Komen! harus! maksa nih!

biar cepet aku perbaiki✨

Happy Reading*•̀ᴗ•́*

"Freya putri Zayan?" tanya kyai Fatah.

Meli mengangguk ragu,"nggeh kyai." Padahal dirinya tidak tahu siapa ayah Freya.

Gus Hanan yang mendengar itu pun mengerutkan keningnya.

⋆｡˚ ☁︎ ˚｡⋆｡

"mbak Freya itu member baru loh bi, mas!" ucap ning Laila.

Mereka semua yang mengerti dengan kalimat 'member baru' itu artinya santri baru ndalem, mengangguk saja membalasnya.

"oalah... yasudah ayo, ayo makan dulu. Keburu dingin ini." suruh ummi Dina.

Mereka pun duduk di tempat mereka masing-masing.

Ummi Dina terlebih dulu menyiapkan sepiring nasi dengan lauk yang dimasak Freya tadi untuk kyai Fatah, sama hal nya dengan ning Nabila pada gus Hisyam.

Sedangkan yang lain mengambil sendiri-sendiri.

Lalu mereka pun mulai memakan makanannya, tidak lupa berdoa terlebih dahulu.

"Masya Allah, masakan mbak Freya enak!" gumam ning Laila saat memakan ayam madu itu.

Gus Hisyam mengangguk setuju, memang masakan itu enak dan cocok di lidahnya.

Gus Hanan pun ikut mengangguk-angguk, jujur saja lauk makan siangnya saat ini memang sangat enak.

"memang yang memasak hanya mbak Freya?"tanya ning Nabila heran, setaunya di dapur itu kan tidak hanya seorang.

Ning Laila mengangguk,"iyo mbak, tadi aku mampir ke dapur bentar, memang mbak Freya kok yang masak semua, mbak Meli juga bilang begitu." balas ning Laila.

Mereka yang berada disana terkagum-kagum.

Setelah percakapan singkat itu, mereka makan hingga habis dengan tenang, bahkan gus Hanan pun menambah sekali lagi.

"mbak Ratih, nak Freya ada dimana?" tanya Ummi Dina sembari merapikan piring kotornya.

"di dapur ummi, sebentar ummi, saya panggilkan." balas Ratih lalu berjalan masuk ke dapur.

"mbak Frey!" panggil Ratih.

Freya yang tengah asik mengobrol dengan gus Zam-zam itu menyaut dengan menaikan alis kirinya.

"dipanggil ummi mbak!"

Freya mengerutkan dahinya, apa masakannya tidak enak kah? pikirnya.

Freya berjalan ke arah dimana ummi Dina berada, dengan gus kecil Zam-zam tetap di gendongannya.

"assalamu'alaikum ummi, ummi panggil saya?" tanya Freya setelah berada di hadapan ummi Dina.