10. belajar tajwid

174 146 100
                                    

Happy Reading*•̀ᴗ•́*

Sebulan sudah Freya tinggal di pondok pesantren Al-Mu'minun.

Freya sudah mulai terbiasa dengan kehidupan sebagai santri,

Leo? entahlah. Freya sudah tidak memikirkannya sejak 2 minggu yang lalu, bahkan terkesan... ilfil?

Seperti biasa, setelah shalat subuh Freya dan santriwati lainnya selalu mengaji.

Ah ada satu tambahan, setiap selesai mengaji, terkhusus Freya. Dirinya mulai diajari tajwid dasar dan makhraj oleh ustadzah Syifa di masjid.

Karena saat di tes mengaji beberapa minggu lalu, cara baca Freya masih banyak sekali yang salah entah itu di tajwid atau makhraj.

"shadaqallahul adzim.." ucap Freya kemudian menutup Al-Qur'an.

"nah, mbak Freya, bagaimana dengan hafalan tajwidnya?" tanya ustadzah Syifa.

"emm lumayan ustadzah," jawab Freya.

"mbak Frey, aku ke asrama duluan ya. Assalamu'alaikum mbak, ustadzah!" ucap Rita kemudian menyalimi tangan ustadzah Syifa.

"wa'alaikumsalam!" jawab ustadzah Syifa dan Freya berbarengan.

Hingga tersisalah ustadzah Syifa, Freya, dan beberapa santri di dalam masjid.

"oke, kalo begitu mari kita mulai dari makhraj dulu," ucap ustadzah Syifa dan di balas anggukan dari Freya sembari mengeluarkan note book kecil pemberian Rita.

Freya pun mulai menyetorkan apa yang dirinya sudah hafalkan kemarin dengan dibantu Rita, seperti penjelasan makhorijul huruf, jenis-jenis makhorijul huruf serta pelafalan huruf hijaiyah yang benar.

Karena jika kita salah membaca huruf hijaiyah maka akan berbeda maknanya.

"zho mbak bukan pakai dhod," koreksi ustadzah Syifa ketika mendengar Freya menyebut ظ dengan pelafalan ض.

"zho?" ulang Freya mengikuti apa yang di ucapkan ustadzah Syifa.

Ustadzah Syifa mengangguk,

"mbak pernah belajar mengaji?" tanya ustadzah Syifa, karena selama ia memperhatikan Freya. Freya tidak sulit di ajari, dan sudah ada beberapa tajwid yang dirinya hapal.

Freya mengangguk,"pernah ustadzah, tapi gak dilanjut semenjak masuk smp, gak ada temen ustadzah, banyaknya anak-anak kecil!" balasnya.

Ustadzah Syifa hanya mengangguk-anggukan kepala saja membalasnya, sudah banyak ia mendengar orang-orang yang putus belajar mengaji karena tidak memiliki teman yang sebaya.

Kemudian Freya lanjut membaca ayat yang sebelumnya sudah ia baca saat mengaji bersama.

"kooluu jannaating taj-"

"Qooluu bukan kooluu! pakai qof bacanya." sela gus Hanan yang sepertinya sudah ikut menyimak sedari tadi.

Freya yang mendengar itu menoleh ke arah gus Hanan berada, lalu menatap sinis. Entah mengapa, ia masih kesal dengan gus Hanan sejak hukuman pertamanya itu.

Pilihan Yang Terbaik [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang