20. santri kabur !!

75 35 39
                                    

Assalamu'alaikum epribodih yeah !
nah jangan lupa klik ★, 💬, n share ya kawan-kawan aku♡

❗ WARNING... typo bertebaran❗

.
.
.

"Aduh, perut gue kenyang banget deh!" ucap Freya mengusap-usap perutnya ketika dalam perjalanan kembali ke asrama.

"Mbak si, ngambil makan banyak banget tadi!" balas Meli mengingat Freya yang mengambil nasi tidak seperti biasanya.

"Gue lapar banget tadi Mel sampe perut gue dugem. Pas udah makan, Perut gue malah kepenuhan gini!"

"Dugem gak tuh!" ucap Meli terkekeh.

Mereka pun tertawa pelan mendengar itu, kecuali Rita yang hanya diam saja mendengarkan.

Ketika mereka tengah fokus berjalan menuju asrama, Ratih melihat sesuatu yang aneh di tembok pembatas ponpes dengan area luar.

"Kalian liat itu," ucap Ratih tiba-tiba menujuk tembok yang tadi di lihatnya.

Ayu, Rita, Meli, dan Freya seketika berhenti berbicara dan mulai melihat apa yang di tunjuk Ratih tadi.

"Hiih, iku opo?" tanya Meli merasa merinding, di tambah pencahayaan yang remang-remang, karena sudah larut malam.

Melihat itu, Freya jadi teringat ketika dirinya tersesat saat pertama datang ke ponpes ini.

"Jangan-jangan hantu lagi?" ucap Freya tiba-tiba.

Meli yang mendengar itu seketika tambah merinding. Walaupun ini wilayah pesantren, tetapi makhluk-makhluk yang seperti itu pasti ada. Karena mereka hidup berdampingan dengan kita, para manusia, dimanapun.

Rita menyipitkan matanya fokus, "Bukan hantu, tapi itu orang Mbak. Itu kayaknya orang yang kesusahan manjat!" ucap Rita.

Ratih mengangguk setuju, karena satu pikiran dengan Rita.

Freya melakukan hal yang Rita tadi lakukan, menyipitkan matanya dan fokus melihat apa yang ada di sana. Walaupun jantungnya saat ini jedag-jedug, alias deg-degan merinding.

Setelah di lihat-lihat lagi, itu memang seorang manusia yang tengah berusaha memanjat tembok.

"Jangan-jangan orang itu mau kabur lagi!" ucap Ayu.

Mereka saling pandang satu sama lain, lalu Freya mengalihkan pandangannya menatap sekeliling dan hanya terlihat beberapa santri-santri yang berjalan menuju asrama mereka.

"Ayo samperin!" ucap Freya tiba-tiba.

"Eh jangan Mbak, lebih ba-— ik."

Terlambat, sebelum Rita menyelesaikan perkataannya, Freya sudah lebih dulu berjalan mengendap-endap ke sana.

"Mbak Frey!" panggil Rita dan Ayu.

"Duh, kudu piye iki? kalo mbak Frey kena masalah gimana?" tanya Ratih memikirkan Freya, apalagi itu santri putra, terlihat dari pakaiannya.

"Apa lagi? kita samperin dulu Mbak Freya!" balas Rita.

Mereka pun mengangguk lalu menyusul Freya dengan berjalan cepat tetapi tidak rusuh.

Di sisi lain, seseorang yang di lihat mereka itu adalah seorang santri putra yang memang berusaha kabur.

"Susah banget buset!" gumam kesal santri putra itu karena usahanya tidak berbuah hasil, di tambah lapisan tembok itu terdapat semen-semen kasar.

Pilihan Yang Terbaik [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang