18 <kembali>

18 1 0
                                    

Minseo bisa merasakan kemarahan sang ayah, jadi dia hanya diam sambil sesekali melirik pada ayahnya

"Kenapa kau pergi begitu saja kemarin? Liburan mu bahkan belum dimulai!" Seungyoon sedikit menggertak

"Maaf!" Minseo singkat

Tentu Minseo tidak bisa menceritakan kebenarannya, atau dia yang akan dipermalukan

Seungyoon menghela napas sambil mengusap wajahnya kasar

"Keluarga Heuning akan datang, kita akan bicarakan kapan pernikahan akan berlangsung!" Seungyoon memutuskan

Seungyoon beranjak dari duduknya, meninggalkan Minseo yang juga tidak bisa menolak perintah ayahnya

Benar saja, keluarga Heuning datang setelahnya. Di ruang tamu ini hanya para orang tua yang bicara, sedangkan Minseo dan Bahiyyi hanya diam sambil tertunduk, tak ingin menyela atau protes

"Baiklah tiga minggu lagi pernikahan akan dilaksanakan!" Tuan Heuning menyetujui

Helaan napas keluar dari bibir Minseo, tiga minggu lagi pernikahannya, apa Daehyeon akan datang di hari itu dan membawanya pergi? Lalu bagaimana dengan Yujin? Apa dia akan membiarkan Bahiyyi menikah dengan orang lain?

Keluarga Heuning berpamitan setelah menemukan hari yang pas untuk pernikahan anak mereka. Padahal baik Minseo atau Bahiyyi belum ada yang mengatakan setuju

'Ting'

Minseo memeriksa ponselnya yang berdenting karena sebuah pesan telah masuk dari nomor yang tidak dikenal

01022xxxxx

Setelah yang terjadi harusnya kau bicara denganku, hyung!

Aku menunggumu! Depan supermarket yang tak jauh dari rumahmu?

Minseo

Siapa kau?

Balasan selanjutnya membuat Minseo melotot, kaget, takut, malu, resah

Sekarang Minseo tau siapa pemilik nomor tak dikenal ini. Tanpa berpamitan, Minseo segera pergi untuk menemui seseorang yang sudah mengirimnya pesan

"Lupakan Daehyeon, pernikahanmu sudah ditetapkan!" Minseo berhenti sejenak mendengarkan yang Seungyoon katakan

Itu tidak penting sekarang, dia harus segera menemui si pengirim pesan

Tak butuh waktu lama untuk sampai meski hanya berlari, kini Minseo sudah berada di supermarket yang dimaksud. Ada seorang pria yang berdiri membelakangi nya, dan Minseo yakin dia orangnya

"Kau?"

Pria itu berbalik, tersenyum sambil menghembuskan asap rokok yang sebelumnya ia hisap, ia buang puntung rokok yang memang sudah habis, lalu menginjaknya

Minseo hanya memperhatikan yang dia lakukan tanpa bicara. Minseo baru memulai ketika mendapatkan kembali atensi dari pria itu

"Sudah kuduga itu kau!"

"Sudah lihat yang aku kirimkan tadi?" Dia bertanya

"Kenapa kau lakukan ini? Aku bahkan baru mengenalmu! Sebenarnya apa yang kau inginkan?" Minseo mati-matian menahan amarahnya

"Video itu sekarang menjadi sumber uangku! Kirimkan aku uang maka harga dirimu aman! Tapi, haruskah aku menyebutnya sebagai harga diri? Kau yang meminta bantuan ku saat itu, kalau tidak mungkin kau-"

"Berhenti, Yu Junwon!" Minseo tidak tahan

Bayangan malam itu di hotel membuatnya merasa jijik pada dirinya sendiri

Hold TightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang