14 <Daehyeon dan kehidupan barunya>

6 2 0
                                    

Minseo sedang berbaring di kamar apartemennya, ponsel masih ia genggam, perkataan Hanbin siang tadi membuatnya berpikir keras, haruskah dia stalk akun Daehyeon?

Setelah berpikir cukup lama, Minseo akhirnya memutuskan

"Aku akan lihat sebentar! Hanya sebentar!"

Ia tap layar ponselnya, kemudian mengetik nama Kang Daehyeon di kolom pencarian, akun nya langsung ketemu, itu memang Daehyeon dengan ribuan pengikut di instagram

Niatnya hanya sebentar, tapi malah ia lihat semua postingan Daehyeon sampai bawah. Sudah tidak ada lagi foto mereka berdua di akun Daehyeon. Rasa sedih dan kecewa muncul, membuat air mata juga tak bisa ditahan

"Daehyeon, bagaimana kabarmu? Apa kau tidak merindukanku? Aku sangat merindukanmu! Aku juga tidak baik-baik saja tidak ada kau disini!"

Minseo terisak sampai ia tertidur, sambil memeluk ponsel yang masih menampilkan foto Daehyeon

~~~

Daehyeon terbangun dari tidurnya, mengusap wajahnya kasar untuk menghilangkan rasa kantuk yang sedikitnya masih menyerang

"Bagaimana bisa aku mimpi seperti itu? Tidak mungkin dia menangisiku kan?"

Daehyeon singkirkan selimut yang masih membungkus dirinya, kemudian beranjak untuk bersiap melanjutkan kesibukannya seperti biasa

Selesai mandi dan bersiap, Daehyeon lanjut sarapan di temani sang ibu. Sedangkan ayahnya? Tentu sudah berangkat kerja. Daniel dan Daehyeon jarang bertemu, meski mereka satu rumah. Rasanya jika Daniel melihat putranya itu, kemarahan bisa tersulut lagi

Hanya sarapan sehelai roti dengan selai strawberry, kemudian langsung berpamitan, tidak lupa cium pipi Jihyo. Bicara soal ibu satu anak itu, butiknya tetap berada di Korea, dia hanya bisa mengawasi secara virtual, namun tetap berjalan lancar

"Aku pergi, ibu!" Daehyeon berpamitan

"Baiklah! Dah!"

Daehyeon melakukan hari seperti biasanya, sampai di kampus bertemu dengan teman-teman yang modis dan keren, kemudian belajar di kelas, hangout sebentar, kemudian pulang. Lebih membosankan dari pekerjaan Minseo

Tidak ada latihan basket di daftar keseharian Daehyeon, dia benar-benar menyerah, hanya mengikuti alur. Tidak ada gunanya lagi, untuk apa belajar mati-matian dia sudah diusir, kenapa melanjutkan hobinya jika tidak ada satupun orang yang mendukungnya

Malam ini seperti biasa, Daehyeon akan nongkrong bersama teman-temannya, kebanyakan lelaki, tapi mereka tidak brandal, hanya ingin nongkrong di tempat yang mahal

"Ku dengar kau salah satu anggota tim basket di kampusmu dulu, kenapa tidak diteruskan disini?" Salah satunya bertanya

"Itu tidak akan berjalan lancar! Tidak ada yang mendukungku disini!" Daehyeon sebenarnya tidak ingin peduli

"Apa kemampuanmu berkurang sekarang?" orang itu masih bertanya

"Sepertinya begitu!" Daehyeon asal menjawab

"Bahas yang lain saja!" Daehyeon sudah malas

"Hmm, baiklah! Bagaimana dengan percintaanmu?"

"Terlalu rumit dan aku malas membahasnya!"

Daehyeon bangkit setelahnya, menenteng tas dan siap pergi dari sana, namun ponselnya berdenting, notifikasi muncul dari akun instagram nya

Tidak begitu memusingkan nya, Daehyeon simpan lagi ponselnya di saku dan segera beranjak

"Aku pulang!" Daehyeon membuka pintu rumah yang masih sepi

Ternyata ayahnya juga baru pulang, Daehyeon juga melihat Jihyo yang sedang membantu melepaskan jas milik Daniel

Hold TightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang