03:02

39 4 0
                                    

Aku duduk di bangku paling belakang, tidak begitu memperhatikan pembicaraan dosen di depan. Merasa ada yang mengamatiku, aku menoleh ke kanan.

"Agghh..." pekikku.Dia datang, dia mengubah semua pandanganku. Aku berlari masih dengan berteriak dan memejamkan mataku erat.

Kapel. Tak jauh dari jangkauanku. Aku berlari tertatih ke altar. Dan tiba-tiba saja diriku ditarik oleh kasat mata.

"Tolong.. Jangan lagi.." mohonku padanya.

Seluruh sendi dan ototku kaku, badanku tertekuk ke belakang. Tulang-tulang seperti diremukkan langsung. Bola mataku berputar. Dan yang terakhir, napasku tercekik di leher menampilkan urat-urat menonjol tubuhku.

"Aku Abalam.." desisku, namun lagi kutahu itu bukanlah suaraku.

Kegelapan masih mengintai dan menginginkan diriku

©FYP

The JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang