Haus

37 3 0
                                    

Seorang dengan mesin pemotong rumput itu berjalan berkeliling di luar. Suaranya berdengung, menggangguku yang tengah membaca.

Tak begitu ramai, hanya seorang wanita tua di sudut ruang dengan setumpuk buku di hadapannya. Ya, sepi.

Aku beranjak mendekati wanita itu. Karena kutahu ini sepi, lampu di atasnya padam karena ulahku. Awalnya hawa itu hanya sebatas keinginan, tapi kini berubah menjadi keharusan.

Mataku menggelap, saat kini kuku-kukuku menancap di bahunya. Tubuhnya bergetar takut, saat kuku itu digantikan oleh gigiku dirinya terkulai lemas di hadapan kakiku.

Saat aku berbalik, kutemukan pria dengan mesin pemotong rumput di tangannya menatapku kaget. Tak perlu waktu lama lagi, kini mesin itu berpindah ke tanganku.

Bagaimana perasaan ini? Aku semakin haus. Bahkan sedetikpun tak akan kulewatkan dengan tidak meminum tubuhnya.

©FYP

The JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang