Pesta

29 3 0
                                    

Kue bertingkat terletak di tengah ruangan. Gelas-gelas berisi cairan warna-warni, bermacam-macam rasa, tertata rapi di meja. Pintu megah terbuka menyambut tamu. Gaun-gaun oleh perancang terkenal menarik mata untuk sekedar melirik.

Sang empunya pesta berdiri anggun di tengah ruang dansa, menyambut kedatangan. Hanya satu tamu yang akan ditunggunya, sangat dinanti.

Hingga sebuah kabar sampai di telinganya. Memaksanya menunda pesta kelahiran sekaligus pertunangannya. Hanya bungkam dan tak percaya didapatnya.

"Ini belum berakhir. Pestaku belum berakhir, kita tunggu kedatangannya," putusnya.

Jenazah itu tiba di ruang pesta, korban tabrak lari. Para tamu berdiri tegang, memandang mayat pria dengan setelan suit lengkap.

"Bedah lambungnya! Aku yakin kekasihku menelan cincin pertunangan kami."

Sekalipun cinta dipaksakan, pada akhirnya hanya rasa ditinggalkan yang menguasai.

©FYP

The JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang