Es

23 1 0
                                    

Sekawanan orang datang ke barku. Awalnya aku biasa saja, sambil tetap melayani beberapa pelanggan baru. Salah satunya duduk di dekatku memesan segelas air dingin. Ya, tak banyak yang curiga.

Pesananya kuantar, dirinya mengangkat tinggi-tinggi gelasnya di udara sambil mengendus bau airnya.

Belum sempat aku berbalik, sebuah tembakan memecahkan kaca depan bar.

"Di mana kau sembunyikan tahanan kami?" sekawanan orang itu berjalan mendekat ke arahku. Ah, ini penyamaran.

Beberapa dari mereka melacak seluruh sudut bar. Tak banyak yang tahu, baru dua hari aku di sini.

Tak akan ada yang menemukan adikku yang malang itu, seorang tahanan yang mati dalam pelariannya. Aku menemaninya selalu di bar ini.

Telak, mungkin tidak lagi. Saat seorang polisi itu berhasil membuka lemari pendinginku saat ini.

©FYP

The JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang