2. SERANGAN HATI

86 10 5
                                    

Sibuk mendengarkan penjelasan dosen, itulah yang sedang dilakukan Winter. Gadis itu seperti tak mau ketinggalan satu patah katapun dari pak Kun, sebab ia tahu mata kuliah kali ini susah.

Winter benar-benar ingin lulus.

Tapi...
Saat dia sedang fokus mendengarkan, ada hal yang mengganggunya. Dimana membuat konsentrasinya terpecah, membuat seluruh dahinya pun ikut mengerut.

"Ck!" Winter berdecak sambil menyenggol buku Jeno. Yang berada di atas meja berdampingan dengan miliknya. Buku yang bergerak itupun juga ikut menyenggol ponsel Jeno yang sedari tadi bergetar, dengan pengulangan yang cukup sering.

Jeno pun otomatis langsung menoleh ke kiri, dimana Winter duduk disana.

"Hpmu! Berisik!" Bisik Winter singkat lalu melihat ke depan kembali.

Jeno yang merasa bersalah telah mengganggu kesayangannya pun langsung mengambil ponselnya. Laki-laki itupun lanjut memeriksa ponselnya yang ternyata penuh pesan dari Jaemin, dimana notifikasi di atas pun terus bergeser.

Jen...

Dimana?

Masih dikelas?

Kalo keluar bilang ya

Aku masih di toilet...dandan

Kamu cegah Winter ya kalo kelas udahan

Aku mau nembak Winter

Jeno yang mulanya menggeser pesan Jaemin dengan malas pun detik ini pula langsung mendelik. Kedua bola matanya membulat begitu membaca pesan terakhir Jaemin.

"Apa?!! Dia mau nembak Winter!?? Apa-apaan cobak!!" Pekik Jeno dalam hati.

Jika digambarkan kepala Jeno sekarang seperti mendidih, bahkan asapnya mengepul ke seluruh lubang dari hidung hingga telinga.

Jaemin itu sahabatnya, dan Winter itu gebetannya.

Masak iya Jaemin tega melakukan ini padanya. Padahal gerak gerik serta ucapan Jeno selalu melulu tentang Winter, tapi kenapa Jaemin seolah menutupi fakta tersebut dengan berpura-pura tidak tahu apa bagaimana.

Jeno benar-benar panas sekarang.

Tak terasa atau karena fokus dengan amarahnya, mata kuliah yang tadi berlangsung ternyata sudah rampung. Terlihat juga yang lain mulai merapikan meja dan memasukkan ke dalam ransel masing-masing termasuk Winter.

Namun ketika Jeno tersadar dari lamunannya, Winter sudah pergi duluan.

"Winter!" Panggil Jeno yang langsung dilalap habis oleh mahasiswa lain yang menyusul langkah gadis itu keluar kelas, sehingga suara Jeno pun langsung meredup.

Dengan begitu Jeno pun bergegas pergi menyusul Winter, tapi saat dirinya sudah keluar dari kelas Jeno justru melihat orang-orang bergerombol.

Tak pikir panjang, Jeno langsung peka bahwa mereka semua yang tengah berkerumun itu pasti melihat Jaemin dan Winter.

"SIAL!" Kutuk Jeno dalam hati. Laki-laki itupun bergegas menyelip di beberapa orang hingga dirinya bisa berdiri paling depan.

Bukan untuk ikut menonton tentunya, melainkan untuk mencegah sebuah pernyataan itu terungkap sebelum semua usaha Jeno sia-sia.

Harusnya hanya Jeno yang bisa melakukan ini pada Winter. Harus Jeno yang bisa mendapatkan kesempatan seperti ini.

Tidak boleh ada kenangan tentang orang lain!!

"Winter!" Panggil Jeno.

Winter menoleh, seketika itu Jeno langsung meraih tangan pujaan hatinya dan membawa pergi ke tengah keramaian itu. Bahkan saking cepat semua itu terjadi, Jeno bahkan tak sempat melihat apalagi menyapa sahabatnya.

2. HOW CAN I SAY ?? [Jeno × Winter] End 💨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang