5. SISIRPUN MELAYANG

37 4 6
                                    

Jeno bersenandung sambil membersihkan sepedanya, hari ini ia berniat pergi ke kampus dengan sepeda goesnya yang sudah lama menganggur, bahkan sekarang penuh dengan debu hingga membuatnya bersin beberapa kali saat membersihkannya.

"Selama itukah aku tidak memakaimu sepeda" ucapnya, dengan wajah ceria lalu kembali mengelap dengan penuh semangat.

Tiba-tiba suara gaduh terdengar dimana berasal dari dapur, sepertinya ada sesuatu yang jatuh darisana sampai membuat Jeno menjingkat kaget.

Karena masih pagi semua orang masih berada dirumah. Papa masih ngopi di teras karena katanya dia masuk kantor siang, lalu Donghyuck sibuk memasak karena akan praktek nanti diluar jadi ia sibuk membuat bekal, sedangkan Jeno sibuk bersiap untuk kuliah pagi dimulai dengan membersihkan sepedanya.

Semua orang sudah sarapan dengan roti, entah mengapa semuanya setuju dengan sarapan yang ringan itu. Namun kalau Jeno memiliki alasan, dimana ia ingin sarapan dirumah Winter. Ini memang ide yang gila tapi semenjak ia tahu keberadaan rumah Winter, Jeno jadi selalu ingin mampir.

 Selesai mengelap sepeda, Jeno langsung bergegas berangkat.

"Aku berangkat dulu" ucapnya lalu menepuk bokong Donghyuck dan memeluk papanya.

Donghyuck yang mengumpat karena kesal pun tak terdengar bagi Jeno yang langsung menyumbat telinganya dengan earphone dan pergi keluar.

 Jeno bersenandung lagi di sepanjang jalan. 

Bureo bwa candle light candle light candle light baby~~

Hamkkehae jun modeun nal gomabdaneun tteushiya~~

Seperti tidak punya malu seperti biasanya, Jeno bersenandung lebih keras sampai membuat beberapa orang di sekelilingnya melihatinya. Tapi Jeno yang tidak peduli dengan itu dan fokus mengayuh sepedanya, yang ada dalam pikiran Jeno adalah bayangan dirinya dan Winter menjadi model video klip lagu tersebut.

"Hampir sampai" gumam Jeno, tampak begitu senang.

Singkat cerita Jeno sudah berdiri di depan pintu rumah Winter, sudah 20 detik lalu ia mengetuk dan menekan bel rumah gadis cantik yang bersikap dingin itu. Hingga ada seseorang yang membuka pintu tersebut.

"Siapa ya?" tanya seseorang itu, yang ternyata Haerin-adik Winter.

Begitu melihat Jeno berdiri di depannya, mata kucing Haerin langsung membulat.

"Jeno oppa ?" pekiknya, yang terkejut Jeno datang sepagi ini, "Ada apa pagi sekali kemari?" tanya adik cantik itu.

Sementara Jeno belum merubah raut wajahnya, senyumnya memang sudah ia pasang sejak menekan tombol rumah Winter. Jeno tersenyum sangat lebar hingga membuat mengenai kedua matanya.

"masuk deh" ucap Haerin, yang kemudian mempersilahkan Jeno masuk.

Jantung Jeno semakin berdegup kencang disetiap langkahnya masuk. Jika kemarin ia kemari dan melihat Winter masih sakit, sehingga tidak banyak interaksi diantara mereka tapi sekarang Winter sudah sehat dan Jeno bisa sarapan dengan gadis yang ia sukai itu.

Ditambah semua orang rumah masih berkumpul, sehingga Jeno bisa tebar pesona terhadap calon mertua dan calon adik ipar. 

"ide gila yang bagus Jeno" batin kembaran Donghyuck itu dan tibalah kaki Jeno menginjak ke dalam rumah. Dimana ada Winter yang duduk disofa depan televisi, sedangkan mama Winter tengah sibuk memasukkan beberapa kotak makanan ke dalam kulkas.

Begitu mama WInter melihat tamu yang pagi datang ini, mama Winter langsung memasang wajah heran dengan senyum yang tampak dipaksakan, "kamu lagi?" ucapnya dan Jeno masih dengan senyum yang sama.

2. HOW CAN I SAY ?? [Jeno × Winter] End 💨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang