"WHAT THE FUCK? Apa yang kalian lakukan? BANGSAT!" Taehyung menghambur mengangkat sosok kurus yang terkulai lemas di tangannya.
"Noona? Kau tidak apa-apa?" Tubuh itu bergerak sedikit sebelum menggelung nyaman di rengkuhan tangan Taahyung.
Taehyung menatap ketiga kakaknya bergantian dengan tatapan murka."Berapa banyak alkohol dan drugs yang kalian kasih?"
"Dia tidak pernah menolak." Yoongi mengedikkan bahunya.
"Dan... dan..." Taehyung tergagap, lalu terpekik sewaktu kimono Hyena tersingkap, memperlihatkan lebam dan bekas gigitan yang memenuhi bahu dan dadanya. "Dia luka sebadan-badan. KALIAN SUDAH GILA?!?!"
"Kau harus dengar desahannya waktu kami melakukan itu. Dia suka sedikit dikerasi ternyata." Seokjin menyesap kopinya sambil mengerling tidak peduli.
"SEDIKIT?" Taehyung mulai terengah karena murka. "Terus, kenapa Noona tidur berpelukan sama dia ini???" Dengan kesal didorongnya si pemuda berambut abu-abu yang terkapar sama lemasnya.
"Show mereka tadi lumayan bagus." Namjoon mengepulkan asap rokok dengan santai. "Sepertinya mereka cocok..."
"PARA PELACUR TIDAK BOLEH SALING MENIDURI!" Taehyung meledak. "KALIAN MELANGGAR BANYAK SEKALI PERATURAN YANG KUBUAT!"
"Tidak perlu teriak-teriak. Kami bisa dengar kau jelas sekali." Namjoon kini menatap dengan ganas. Tangannya terangkat, Laras senjata berwarna hitam mengarah ke kepala Taehyung.
Suara ceklikan lain terdengar. Seokjin tersenyum tipis sambil mengacungkan pistol bergagang pink. "Kau juga kurang hati-hati belakangan."
Taehyung membeku, ujung jarinya terasa dingin. Biasanya, pistol atau pisau lipatnya tidak pernah ia tinggalkan. Ia bahkan membawa pistol ke sekolah di dalam tas punggung custom miliknya.
Tapi sekarang, ia tidak membawa apapun. Hanya selembar kimono sutra dan sandal kulit yang melekat di tubuhnya.
Ia benci harus mengakui kalau ia salah. Dan lebih benci lagi harus mengakui kalau Seokjin benar.
Ia menelan air liurnya dengan gamang. Dalam dunianya, kalau kedua orang itu bukan kakaknya sendiri, saat ini ia sudah harus menderaskan doa berharap kematiannya akan cepat dan tidak menyakitkan.
"Sekarang waktunya kau dengarkan kami. Aku dan Seokjin sudah kesal denganmu." Namjoon berpandangan sekilas dengan Seokjin. "Kau, terlalu pemalas. Kau tidak pikir panjang."
Seokjin menyambung dengan nada suara yang tidak kalah dinginnya. "Kami cuma memperlakukan dia seperti apa yang kau berikan posisinya. Seorang pelacur. Tidak kurang, tidak lebih."
"Dia ini gadis kartuku, Hyung!" Taehyung meratap.
"Kalau begitu jadikan ini pelajaran. Lain kali, pikirkan dulu baik-baik sebelum memutuskan sesuatu, apalagi kalau itu berhubungan dengan cewek ini."
"Jangan pikir karena kami membutuhkan night club mu buat mencuci uang atau jasamu buat menghilangkan beberapa orang, lalu kuasamu diatas kami."
Namjoon menunjuk dadanya sendiri. "Aku dan Seokjin Hyung, masih pemegang kekuasaan tertinggi di grup bisnis kita."
Kini jari panjangnya menunjuk Taehyung yang pucat pasi. "Kau mengacau. Jadi bereskan semuanya. Pakai otakmu. Jangan kelewat malas."
"Kami tidak peduli apa yang kau akan lakukan. Mengancam, memohon, membayar, terserah." Nada mengejek begitu ketara dalam perkataan Namjoon. "Kalau kau yakin dia gadis kartumu, nikahi dia secepat yang kau bisa. Bisnismu, tidak boleh jatuh ke tangan orang lain. Kalau tidak, kita semua bisa hancur."
Keduanya bertatapan langsung, tidak ada yang mengedip. Tapi akhirnya Taehyung menunduk. "Oke, Hyung."
• • • 🔹🏺🔹• • •
![](https://img.wattpad.com/cover/327827346-288-k4580.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandora's Dating Agency: Taehyung's Story
Romance⚠️ 21+ 🔞 Underage jangan baca ⚠️ SongHyena tidak membutuhkan masalah bernama laki-laki. Hidupnya sudah cukup, pekerjaan yang menyenangkan dan teman-teman yang baik. Tapi saat ibunya sendiri membuatnya terlibat dalam kesulitan tanpa akhir, ia tidak...