Gila sih masih mabok rambut silver Jay nihhh,aduh pokoknya kayak ga bisa lepas deh dari Abang Jay ini hihi,kalian juga pastinya gitu kan huh.
Btw ayo vote&komen dulu syaiii.
.
Tuk...tuk..tuk.
Ningsih datang ke rumah sakit dengan tergesa-gesa,tak perduli penampilannya di muka umum yang terpenting keadaan anaknya.
"Mas,g-gimana anakku,mana anakku"jerit Ningsih tak karuan saat melihat kameja jaya terdapat bekas noda darah yang mengering.
Jaya shock liat penampilan istrinya, eyeliner yang udah luntur,rambut awut-awutan dan sepatunya yang sebelah dia jinjing.
"S-sayang Juan ada di dalam,maafin aku"kata jaya,yang masih merasa sangat bersalah.
"Hmm,nanti kamu bisa jelasin ke aku sekarang antar aku ke anakku"Ningsih dengan kasar menyerahkan tas jinjingnya ke arah jaya,untung di tangkap dengan jaya.
Cklek...
"Yaampun anak ganteng kuuu"tangis Ningsih kembali berderai,melihat kondisi anak gantengnya yang terdapat luka-luka di badan di wajah.
Juan yang memang sudah terbangun hanya melirik ke arah mamanya yang sudah histeris menangis,Juan hanya diam masih kecewa dengan papanya.
Juan rasa jika tidak ada maid tadi mungkin nyawanya sudah melayang,dia Jadi tau bahwa papanya sebenarnya tidak menyayangi dirinya.
"Juan,sayang mana yang sakit sayang"Ningsih mengusap pelan permukaan tangan anaknya,sakit sekali melihat kondisi anaknya seperti ini.
"Mama nyamperin papa sebentar ya sayang"Juan hany mengangguk sebagai jawaban.
Di luar,jaya duduk di kursi tunggu,anaknya masih tidak mau berbicara dengan nya jangan kan berbicara melirik saja anaknya tidak mau.
"Mas,kamu bisa jelasin semuanya?"kata Ningsih saat melihat raut wajah suaminya itu.
"Bisa sayang".
"Tapi sebelumnya aku mau kamu ganti baju kamu,aku risih banget liatnya"jaya lupa Ningsih agak takut dengan darah.
Jaya menurut dia mengganti baju yang agak santai,tadi bodyguard nya ke sini membawakan pakaiannya dan Juan dan beberapa makanan untuk nya.
"Semuanya berawal dari put bunga kesayan~"
"Maksud kamu pot bunga aku lukai anakku sendiri,kok bisa?"potong Ningsih,jaya menatap datar istrinya itu.
"Bukan yang,awalnya pot bunga kamu jatuh,karena aku takut kamu marah aku hukum dia di kandang cleo,saat aku lihat cctv ternyata disitu Cleo lgi tidur dan kaget waktu Juan nyenggol kaleng,sampe marah lah Juan manjat pohon eh Cleo nya nabrak-nabrak in pohon itu sampe Juan jatuh,dan punggung belakang dia di cakar sama Cleo"penjelasan jaya membuat Ningsih pengen cakar wajah jaya.
"Ya tuhan kamu tu bodoh banget sih,sejak kapan aku marahin Juan cuma demi pot jaya anjir"katanya sambil menjambak rambut hitam suaminya itu.
Jaya meringis,ini istrinya benar-benar dah rasanya rambutnya mau rontok sekaligus tau ga sih,tapi ga papa deh di dalam sana anaknya lebih kesakitan gara-gara dia.
"Sekarang kamu harus minta maaf sama Juan"ucap Ningsih.
Jaya cemberut,"yanggg Juan ngambek sama aku huhu kayak mana dong"jaya memeluk erat tubuh istrinya itu,sambil merengek ga tau aja di ujung sana ibu dan ayah jaya melihat nya merasa dongkol,kaget melihat anaknya kayak monyet gitu.
"Heh jaya,lu apain cucu gue"sentak wanita yang sudah berumur tapi masih awet cantiknya,ibu jaya itu bernama tia riwana wanita berumur 52 tahun itu masih awet cantiknya,sedangkan sang ayah bernama Jun Ghifari biasa di panggil kakek Jun sama Juan.
KAMU SEDANG MEMBACA
my day with papa+mama[JUNGWONJAYNINGNING]
General Fictionlika-liku hari-hari nya Juan sebagai anak dari bapak jayandra Ghifari dan Ningsih putri karaser. mempunyai papa yang galak dan mama yang cerewet membuat Juan selaku anak tunggal dari mereka merasa bahwa tekanan hidupnya sudah di mulai sejak di lahir...