14. Keluarga Pak kyai

435 25 1
                                    

Tuan Irfan Mahendra masuk ke dalam ruangan putranya dengan buru-buru. Resepsionis mengatakan jika putranya masih ada di dalam ruangan. Ia langsung duduk di depan putranya yang kini sibuk mengerjakan sesuatu di komputernya.

"Ayah melihat istri kamu ada di perusahaan ini, apa yang dia lakukan di sini?" Tanya Irfan, saat menuju ke ruangan putranya ia memang tidak sengaja melihat sosok Aleena tengah berjalan bersama seorang wanita di dalam perusahaan putranya.

"Dia karyawan di sini." Jawab Alfa tanpa basa-basi.

"Kenapa kamu mempekerjakan gadis itu di sini? Apa yang kamu rencanakan selanjutnya?" Tanya Irfan lagi, ia sangat penasaran sebenarnya apa yang akan putranya lakukan pada gadis itu.

"Tidak ada, dia memang karyawan di sini sebelum Alfa menikahi dia. Dan tentu saja pernikahan kami masih disembunyikan di depan semua orang. Dia di sini murni benar-benar hanya bekerja, Ayah Jangan berpikir hal lain." Jelas Alfa, ia tahu jika ayahnya pasti berpikir tentang sesuatu yang tidak akan pernah Alfa lakukan.

Irfan tanpa mengganggu dengan penjelasan dari sang putra, jika dilihat dari sikap Alfa selama ini setelah menikahi gadis itu. Ia paham jika putranya hanya membuat Aleena merasa diabaikan dan dijadikan pajangan di rumah saja.

"Lusa pesantren Om kamu akan ada acara untuk merayakan ulang tahun pesantren yang ke 15 tahun. Perayaan kali ini akan dilakukan secara besar-besaran jadi kita harus hadir ke sana. Om kamu menunjuk kamu sebagai juri lomba mengaji, jadi kamu harus bisa hadir di pesantren." Kata Irfan.

"Apa harus aku? Pekerjaan di kantor saat ini sangat banyak dan aku harus mengurus perusahaan yang di Bogor karena ada korupsi besar-besaran." Tanya Alfa, jika boleh dia tidak ingin hadir karena harus segera menyelesaikan segala urusan di perusahaannya yang belum menemukan rencana untuk menangkap para koruptor di perusahaannya yang ada di Bogor.

"Ini adalah acara besar yang dilakukan setiap lima tahun sekali di pesantren milik Om kamu. Jadi kamu harus datang, karena 4 tahun kedepan kita hanya akan membuat syukuran biasa untuk ulang tahun pesantren Al Amar." Jelas sang ayah.

Aku hanya mengganggu mengiyakan, bagaimanapun acara besar di pesantren omnya dilakukan hanya 5 tahun sekali. Jadi ia harus bisa datang untuk menghormati omnya yang sudah memilih ia untuk menjadi juri di perlombaan nanti.

Hari ini Alfa datang ke acara pondok pesantren milik saudaranya bersama kedua orang tua dan adiknya. Pesantren Al Amar, milik adik dari ayah Alfa, tahun ini mengadakan acara ulang tahun pondok pesantren yang ke 15 tahun. Acara kali ini dilakukan secara besar-besaran dengan mengadakan perlombaan untuk anak-anak hingga usia remaja. Mulai dari lomba puisi Islami, lomba mengaji, lomba pidato tiga bahasa yang ditujukan untuk para remaja, dan beberapa lomba lainnya.

Di sebuah ruangan yang sudah disiapkan khusus untuk keluarga dan orang-orang terdekat dengan keluarga pesantren. Sudah ada beberapa keluarga lain yang datang dan juga teman-teman dari Alfa yang biasa ikut hadir untuk merayakan ulang tahun pesantren. Terlihat 3 sosok laki-laki dewasa tengah duduk sambil mengobrol di sana. Ketiganya tampak begitu asyik sedang membicarakan seseorang.

"Akhirnya pak ustad Alfarizi datang juga." kata salah satu dari tiga lelaki itu.

"Silakan duduk pak ustad, mau minum apa?" Tawar Malik Al Kahfi, salah satu teman Alfa yang paling sering datang ke pesantren meskipun tidak ada acara di sana.

"Apa aja yang penting bukan khamar." Dion Saviero menjawab sambil tertawa.

"Khamar kan minuman lu setiap hari." Ketus Alfa, ia sudah sangat hafal dengan sahabatnya ini yang hampir setiap hari mengkonsumsi minuman beralkohol.

Dion Saviero adalah sahabat baik Alfa yang beragama non muslim, namun dia selalu ikut datang ke acara pesantren bersama Alfa. Dian tinggal tak jauh dari apartemen milik Alfa yang jarang sekali dihuni. Di usianya yang ke-28 tahun ini ia tidak pernah lagi memaksa teman-temannya untuk berkumpul seperti dulu. Mengingat kita teman baiknya sibuk dengan perusahaan masing-masing. Sedangkan meskipun dia adalah pemimpin dari salah satu perusahaan yang cukup besar. Dion masih banyak menghabiskan waktu di luar untuk bersenang-senang.

Aku yang tak diinginkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang