Masih tidak percaya akan yang Azizah lihat saat ini bahkan sampai selesai kajian Azizah hanya menatap intens ke arah Hamzah sampai pada kajian tersebut selesai dan semua jamaah di kajian tersebut pada berpulangan"Azizah?"
Azizah tersadar dari lamunan nya lalu menatap ke arah Hamzah dengan tatapan terkejut
"I-iya???"
"Bagaimana?? Persyaratan kamu sudah saya penuhi sekarang"
Bunda Azizah yang duduk tepat di sebelah Azizah pun melihat ke arah putrinya memberi kode untuk mengiyakan lamaran tersebut bukan hanya itu ternyata Abi dan Alamsyah sudah masuk dan duduk di dalam ruangan yang sama dengan Azizah
Sumpah gak sadar_ batin Azizah
Semua orang yang berada di ruangan itu menunggu jawaban dari Azizah bahkan Alamsyah saudara Hamzah juga menunggu jawaban dari Azizah karena ia penasaran katanya
"Iya, saya terima lamaran kali ini karena gib- ah maksud aku Hamzah telah memenuhi persyaratan yang saya buat"
"Kamu tidak terkejut dengan siapa saya yang asli?"
"Apa? Gak terkejut?? Terkejut banget lah! Pake nanya"
Kata-kata itu keluar begitu saja membuat seisi ruangan tertawa begitu juga dengan Alamsyah kegiatan di lanjutkan dengan membicarakan tentang pernikahan Azizah dan Hamzah
Masih terngiang-ngiang di otak Azizah mengenai suaminya adalah Hamzah Al Hidayatullah sang ustadz yang ia idolakan selama ini dan benar-benar kuasa Allah luar biasa tanpa di ketahui siapapun kalau Gibran yang ia benci selama ini ternyata sesosok orang yang mulia hatinya, akhlak nya dan perilaku nya terlebih dia adalah ustadz Hamzah
Kala itu Azizah bertanya-tanya kenapa bunda seakan-akan biasa saja dengan siapa gibran sebenarnya atau jangan-jangan bunda sudah tau siapa Gibran?
Perjalanan pulang itu Hamzah sempat mampir ke toko sebentar ia membeli beberapa makanan sekaligus sorban dan mukenah untuk Azizah dan bunda sebagai tanda terimakasih atas kunjungan bunda dan Azizah padahal pada kenyataannya Azizah sebenarnya sangat menantikan wajah sang ustadz yang ia idolakan namun ternyata wajah itu adalah wajah calon suaminya
Cieee udah bilang calon suami aja nih _Author
"Kalau begitu Hamzah pamit ya bunda, Azizah"
"Hati-hati nak Hamzah"
"Assalamualaikum bunda, Azizah"
"Waalaikum salam" balas serentak bunda dan Azizah
Langsung masuk kerumah dan membuka bingkisan putih yang di berikan Azizah dari Hamzah em... Maksudnya calon suaminya itu entah kenapa ia benar-benar menantikan untuk membuka bingkisan tersebut
Ternyata isinya adalah sebuah cemilan, mukenah biru dan juga sajadah serta tasbih? Namun aneh tasbih itu terlihat sudah lama dan terdapat surat di dalamnya surat note berbentuk hati berwarna ungu itu
"Tunggu? Jadi? Selama ini?"
"Tasbih itu pemberian almarhum ibunda saya, saya harap kamu memakai nya untuk berdzikir kepada Allah"
Hamazah
Ukiran senyum tak bisa tertahan oleh Azizah entah kenapa ia merasakan perbedaan yang sangat mendalam terhadap Hamzah dulu ia mengira Hamzah yang menyamar dengan nama Gibran itu adalah orang yang arogan, sombong dan juga brandal namun tidak
Tiba-tiba Azizah teringat akan kata-kata almarhum ayahanda
"Nak, jangan pernah sesekali kamu memandang orang hanya dari tampang luarnya karena kulit kacang yang tampak busuk bukan mengartikan isinya juga terikut busuk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hamazah
Novela JuvenilBIASAKAN LIKE, KOMEN AND FOLLOW SEBELUM MEMBACANYA TERIMAKASIH. Ketika Allah menjadikan sebuah masalah dan rintangan adalah jalan menuju saya untuk bisa mencintai mu maka akan saya hadapi segala permasalahan dunia bahkan akhirat demi Allah genggama...