Part 2

834 72 5
                                    


Happy Reading :)


Mereka berempat pun pergi meninggalkan markas dengan menggunakan mobil milik Wendy. Sepanjang perjalanan mereka hanya mengobrol santai dan lebih tepatnya kejadian yang di alami Rosé dan Lisa tadi pagi.

"Jadi waktu kalian di kejar polisi, kalian berdua tidak memakai topeng?" Tanya Seulgi yang sedang menyetir dan menatap Rosé yang berada di samping kursi kemudi.

"Bagaimana mau pakai topeng Seul, orang tiba-tiba polisi datang sambil nyuruh kita berhenti lagi" jawab Lisa yang membuat Seulgi hanya mengangguk.

"Berarti polisi liat muka kalian dong?" Kini giliran Wendy yang bertanya.

"Ya tidaklah, orang kacanya gelap gitu" jawab Lisa lagi.

Rosé tidak menggubris ucapan teman-temannya, dia hanya fokus dengan hpnya karena sedang membalas chat dari Jennie. Ukiran senyum terus terpatri di wajah rupawannya, hal itu membuat ketiga temannya memutar bola mata malas.

"Seorang manusia datar dan dingin kayak lo aja, bisa tunduk sama wanita njir" ucap Seulgi yang tidak habis pikir dengan Rosé.

"Seul, antar gue ke cafe dekat rumah sakit Seoul ya" ucap Rosé yang tidak menggubris ucapan Seul. Seulgi hanya mengangguk mengiyakan.

Setelah beberapa menit perjalanan menuju cafe yang diminta Rosé, kini akhirnya mereka tiba di parkiran cafe. Lisa hanya berdiam diri di dalam mobil tanpa berniat untuk turun.

"Lis, lu mau tinggal di mobil?" Tanya Wendy karena Lisa tidak melakukan pergerakan untuk turun.

"Gue di sini aja deh" jawab Lisa yang ingin merebahkan dirinya ke kursi Wendy karena Wendy sudah turun, namun belum menutup pintu mobil karena melihat Lisa.

"Lah, lu kenapa sih?" Wendy masih heran karena biasanya Lisa adalah orang yang suka dengan cafe.

"Gue males Wen" jawab Lisa yang sudah rebahan.

Seulgi dan Rosé kompak menoleh ke belakang karena dari tadi langkah mereka tidak di ikuti oleh Lisa dan Wendy dari belakang. Rosé pun paham mengapa dua bocah itu tidak mengikuti mereka, akhirnya Rosé kembali berbalik dan menuju mobil tepatnya pintu belakang mobil yang dimana terletak kaki Lisa berada.

Rosé membuka pintu mobil dan menampilkan kaki Lisa yang sedang di tekuk karena kepanjangan. Tidak segan-segan Rosé menarik kaki Lisa agar ia secepatnya untuk turun. Lisa pun kaget dengan pergerakan Rosé yang tiba-tiba, dan hal itu membuat Wendy dan Seulgi kembali tertawa kencang.

"Yak! Berani-beraninya kau melakukan itu Chaeng!" Ucap Lisa kesal yang kini sudah berdiri di luar mobil. Rosé pun menutup pintu mobil begitupun dengan Wendy di sisi sebelah mobil, tanpa banyak bicara Rosé langsung menarik Lisa yang tambah memberontak.

"Diamlah Lisa, kau ini kenapa seperti anak kecil?" Ucap Rosé tanpa dosa padahal ia tau kenapa Lisa sampai seperti ini.

"Itu karena kau menjebakku Chaeng-ah!" Ucap Lisa yang masih kesal tapi sudah pasrah di tarik Rosé.

Mereka berempat pun sudah masuk ke dalam cafe, Rosé pun melebarkan pandangannya untuk mencari meja yang di tempati oleh Jennie. Hingga akhirnya meja itu bertemu dengan matanya.

Lisa yang masih tetap berada dalam genggaman Rosé tanpa membiarkannya lepas sedikit pun di tarik untuk mendekat ke meja pesanan Jennie, begitupun Seulgi dan Wendy yang ikut di belakang Lisa dan Rosé.

"Hai sayang" ucap Rosé tersenyum ke arah Jennie tanpa melepaskan tangan Lisa. Jennie yang awalnya senyum karena sapaan Rosé, kini luntur seketika karena melihat Rosé dan Lisa saling bergandengan tangan.

STRATEGI MAFIA [CHAELISA X CHAENNIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang