••
Happy Reading :)
Senyuman terus terukir di bibir kedua wanita tampan itu. Mereka berdua saling lirik lalu kembali tersenyum. Rosé dan Lisa sangat bahagia di pagi yang cerah ini. Mulai dari bangun tidur hingga duduk di kursi meja makan sembari menunggu sarapannya.
"Kenapa kalian berdua saling senyum? Homo ya?" Tanya Jennie yang meletakkan nasi goreng di depan Rosé begitupun dengan Jisoo untuk Lisa.
"Apasih sayang, aku dan Lisa hanya bahagia hari ini" jawab Rosé. Alis Jennie dan Jisoo terangkat naik secara bersamaan.
"Bahagia karena?" Tanya Jisoo yang sudah duduk di dekat Lisa.
"Karena kita berdua punya pacar cantik kayak kalian" jawab Lisa tersenyum.
Mendengar hal itu, wajah Jennie dan Jisoo sontak memerah. Senyum kecil terpatri di wajah mereka sebagai tanda bahwa mereka juga ikut bahagia. Lisa dan Rosé kembali tersenyum, tidak munafik rasanya jika Rosé dan Lisa ingin menertawakan ke saltingan Jennie dan Jisoo.
"Kamu kenapa ikut senyum?" Tanya Rosé ke Jennie.
Jennie mengangkat kepalanya untuk melihat ke arah Rosé. Ia menaikkan sebelah alisnya untuk bertanya 'memangnya kenapa?' ada yang salah jika Jennie tersenyum karena pernyataan Lisa? Kayaknya tidak deh, kan Lisa muji dengan cara 'kita berdua'. Itu tandanya Rosé dan Lisa muji Jennie dan Jisoo cantik kan?
"Yang bilang pernyataan itu Lisa. Bukan aku. Jadi ngapain senyum-senyum?" Tengil Rosé— Jennie mendengus sebal.
"Kan Lisa bilangnya kalian berdua. Kenapa malah nyalahin Jennie, Sé?" Tanya Jisoo balik.
"Nggak suka aja, soalnya pacar kamu itu pernah suka Jennie" ucapan Rosé membuat ketiganya melotot— apalagi Lisa. Rosé berusaha menahan tawanya karena melihat Lisa yang panik.
"Nggak ada ya sayang, Rosé itu bercanda. Mana mungkin aku suka Jennie. Nggak-nggak kok sayang, serius" melas Lisa sambil memegang kedua tangan Jisoo.
Jisoo sudah cemberut, sementara Jennie menatap tajam ke arah Rosé. Rosé yang di tatap hanya menaikkan alisnya sambil melanjutkan makannya. Berbeda dengan Lisa yang sudah mengejar Jisoo karena ngambek.
"Kamu kenapa sih, hubby!" Kesal Jennie. Rosé makin ke sini makin menjadi-jadi kayaknya; pikir Jennie.
"Nggak kenapa-kenapa" balas Rosé— Jennie makin geram.
Ingin rasanya ia memukul pacar bulenya ini dengan panci sekarang juga. Tapi Jennie masih sayang, gimana dong? Tapi pacarnya ini ngeselin banget. Selalu membuat Lisa dalam posisi yang sangat sulit, membuat Jennie juga terkadang geram. Mana Lisa selalu nurut lagi kalau di jadiin tumbal Roséanne Park ini.
"Ah, tau deh. Kamu nyebelin hari ini" ikut ngambek akhirnya. Rosé hela nafas pelan.
Tidak begitu lama, Lisa kembali dengan wajah yang sudah tentu tersenyum. Rosé juga ikut tersenyum, mereka berdua kembali makan dan dengan cepat merubah mimik wajah itu.
"Ji" panggil Jennie— Jisoo menoleh ke arahnya.
"Hm?" Balas Jisoo dengan deheman.
"Mereka berdua aneh bangetkan?" Tanya Jennie yang melihat Rosé dan Lisa dari lantai atas.
"Tidak punya rasa bersalah" ucap Jisoo— Jennie ngangguk.
"Lu sih, di suka sama Lisa. Kan jadinya gue cemburu" kesal Jisoo yang membuat Jennie melotot.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRATEGI MAFIA [CHAELISA X CHAENNIE]
FantasyDua sekawan yang memang memiliki pemikiran yang bertolak belakang saat sedang panik atau terjadi hal yang mendadak, tapi tidak pada saat mereka melakukan sesuatu dengan serius apalagi dalam mengatur strategi. Terkadang kekonyolan yang mereka lakukan...