Part 15

597 47 10
                                    


Happy Reading :)

"Chaeng!" Teriak Lisa kesal.

"Kenapa sih, Lalisa?" Balas Rosé kesal.

"Tolongin anjing!" Kata kasar sudah keluar, itu tandanya bahasa kotor akan beradu satu sama lain.

"Bangsat Lo!" Balas Rosé sambil berhenti jalan kemudian berbalik menatap Lisa dengan datar-

Tuk!

Kepala Lisa di geplak sama Rosé- menurut Rosé, Lisa ini sebenarnya butuh sama dia. Tapi bukannya orang yang butuh harus sopan dalam meminta ya? Lisa? Mulutnya malah mengeluarkan kata kasar yang tidak patut di tiru oleh siapapun itu.

Lisa cemberut habis di geplak Rosé, ia pun berjalan duluan- meninggalkan Rosé yang nganga karena melihat kelakuan ajaib sahabatnya. Terpaksa Rosé pun mengejar Lisa, menarik tangan Lisa hingga berbalik ke arahnya.

"Gitu aja ngambek" Rosé memutar bola matanya malas.

"Siapa yang ngambek?" Sadar diri Lisa itu minim- jadi maklumin.

"Jennie" asal Rosé karena tidak ingin memperpanjang masalahnya dengan Lisa. "Jadi maunya gimana?" Tanya Rosé- kini serius.

"Ya... Bantu cari idelah, untuk nembak Jisoo" jawab Lisa dengan wajah masih kesal.

"Tidak usah cari ide, bawa saja Jisoo ke jurang terus ungkapin perasaan kamu" ucap Rosé dengan santainya- Lisa melotot.

"Emang anjing Lo bangsat!" Lisa benar-benar kesal karena mendengar ucapan Rosé.

Rosé hanya tersenyum, membuat Lisa emosi itu seru. Ibarat Lo menang lotre dengan jumlah fantastis. Lisa itu sedikit emosian orangnya, tapi hanya sama Rosé. Kalau ke cewek bukan Lisa namanya- karena dia itu anak baik pakai banget.

"Nembak cewek itu simple Lis- apalagi Jisoo. Lo hanya perlu datang ke tempat kerja dia bawain chikin, terus nembak secara langsung tanpa embel-embel. Ingat ya, tidak semua cewek butuh hal romantis- apalagi Jisoo yang notabenenya bodoh amatan" jelas Rosé yang membuat Lisa tersadar.

Jisoo itu random anti mainstream tapi kalem- ngerti nggak?, jadi nggak kaget kalau Rosé ngomong gitu. Buktinya waktu Lisa bawa mobil Jisoo dengan kecepatan tinggi, hingga membuat yang punya mobil muntah-muntah, saat itu Lisa meminta maaf waktu perasaan Jisoo sudah baikan- dan langsung dimaafin kok. Jisoo memang sesimpel itu.

"Satu lagi" ucapan Rosé sengaja ia potong, supaya Lisa kembali menatapnya.

"Apa?" Tanya Lisa penasaran.

"Kata Jennie, Jisoo suka barang branded- terutama Dior. Lo bawain aja tas keluaran terbaru, kan cewek gitu biasanya- selalu pengen terbaru" lanjut Rosé membuat Lisa kembali melotot.

"Tas Dior paling murah berapa anjir?!" Tanya Lisa.

"Lo nanyanya kayak orang nggak punya duit aja njir" Rosé memutar bola mata malas melihat kelakuan sahabatnya itu.

"Ya kan nanya, kalau hanya beli tas branded terus mahal. Kan bisa kurang biaya nikah gue sama Jisoo" ucap Lisa.

"Lo benar-benar kayak orang nggak mampu njir!" Rosé pergi dari sana, dia capek bicara sama Lisa yang memang otaknya nggak pernah di pake dengan sempurna.





















Senyum mengembang dengan hati yang bahagia- kedua tangan membawa banyak paper bag. Berhenti tepat di depan sebuah pintu kaca yang buram, Lisa lagi-lagi tersenyum- melihat papan nama yang terukir indah nama sang pujaan hati.

STRATEGI MAFIA [CHAELISA X CHAENNIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang