Bab 2

252 35 2
                                    

Mew menghela nafas berkali kali. Bagaimana tidak saat baru saja tiba di ruangannya sang sekertaris langsung memberi tau kalo di kantor cabang ada beberapa masalah yang timbul. Tidak hanya itu, bahkan beberapa karyawan disanah tidak mendapatkan gaji yang sesuai dengan kontrak.

Dan kini Mew hanya bisa membereskan semua kekacauan yang ditimbulkan manejer perusahaan cabanganya itu.

"Anda tidak apa apa tuan?" Tanya first sekertaris Mew

"Hmm."

"Tapi wajah anda pucat tuan. Sebaiknya anda istirahat sebentar." saran first

"Saya tidak apa apa." jawab Mew lagi

First menggelengkan kepalanya pelan, ia sudah tahu dengan keras kepala bosnya itu. Ia hanya sedikit khawatir pasalnya bosnya itu belum istirahat bahkan makan dari tadi pagi. Masalah pekerjaan kemarin kemarin saja belum bos nya itu selesaikan ditambah masalah hari ini. 

Jam sudah menunjukkan pukul 03 dini hari, tapi Mew masih belum beranjak dari tempat duduknya. Ia masih fokus membaca dan mengerjakan tugasnya meski tangan berurat nya itu sesekali memijat pelipisnya yang terasa sedikit sakit.

Mew bahkan tidak pulang kerumah dan menetap diruangan kantor miliknya. Ia menatap jam yang terletak disebelah pas foto diatas mejanya. Mew meletakkan berkas berkas yang dipegangnya tadi kemudian meraih pas foto didepannya.

"Bagaimana kabarmu?" Tanyanya menatap foto dipegangnya

"Aku merindukanmu. Kemana lagi aku harus mencarimu"

Tidak terasa perlahan air mata Mew keluar. Kata kata rindu dan cinta keluar dari mulut seksi Mew. Mew hampir saja ingin menyerah mencari pujaan hatinya itu. Andai saja dulu Mew lebih berani mempertahankan hubungannya mungkin kejadian sekarang tidak akan terjadi, tapi bagaimana pun nasi sudah menjadi bubur. Bagaimana pun juga saat ini Mew akan menebus semua kesalahannya dulu dengan mencari keberadaan kekasihnya dan juga anaknya itu dulu masih di kandung kekasihnya.

Tak terasa detik kemudian Mew tertidur dengan memeluk foto dirinya dan kekasihnya yang tengah tersenyum bahagia itu.

•••••



First membuka pintu ruangan Mew, ia kembali menggelengkan kepalanya melihat bosnya yang tengah tertidur dengan memeluk pas foto. Akhir akhir ini ia sudah terbiasa melihat bosnya seperti itu hanya bisa tersenyum getir. Kurang lebih first tau bagaimana cerita bosnya dan juga pacarnya itu.

Ia tidak berniat mengganggu tidur bosnya itu, dengan hati hati ia merapihkan dokumen dokumen yang berserakan diatas meja Mew. Mew sudah lelah bekerja keras menyelesaikan semua pekerjaan.

"Tuan sebaiknya anda istirahat diruang istirahat. Badan anda bisa sakit jika kebanyakan tidur sambil duduk begitu." Ujar first

Serasa tidak ada jawaban dari Mew first kembali membangunkan Mew pelan. Beberapa kali berusaha membangunkan bosnya tapi tidak ada balasan, first mulai was was dengan bosnya itu. Biasanya senyenyak apapun tidur bosnya jika dibangunkan sekali atau dua kali akan langsung bangun tapi berbeda dengan kali ini.

"Tuan.." first kembali membangun kan Mew

Tangan mulusnya terulur memegang dahi Mew yang terasa sangat panas. Dengan cepat first menelpon dokter pribadi Mew untuk segera datang kekantor nya. Setelah menelpon first dan salah satu karyawan memapah Mew masuk kedalam kamar khusus yang Mew sediakan untuk istirahat dirinya jika tidak ingin pulang kerumah.

"Terimakasih." ujar first pada karyawan itu

"Sama sama. Tuan Mew kenapa?" Tanya karyawan itu

"Tuan Mew pingsan sepertinya kelelahan dan demam." jawab first

Karyawan itu pamit undur diri setelah mendapat anggukan dari first. 10 menit berlalu akhirnya jja dokter pribadi sekaligus sepupu Mew datang dengan tas kerjanya.

Tanpa babibu jja langsung memeriksa Mew dengan telaten dan hati hati. Setelah selesai memeriksa jja menyuruh first membeli beberapa obat yang sudah ia tuliskan di apotek.

Jja sudah menghubungi tantenya yang berstatus ibu Mew agar membawa Mew pulang kerumah karena jika tidur disini Mew tidak akan istirahat dengan baik.

Satu jam berlalu akhirnya hana ibu Mew datang dengan wajah khawatir.

"Bagaimana keadaan Mew?" Tanya Hana pada first

"Kata tuan jja, tuan Mew tidak apa apa nyonya. Hanya dehidrasi dan kelelahan." jawab first

"Syukurlah. Anak ini begitu keras kepala jika disuruh istirahat. Bahakan beberapa bulan ini ia tidak makan dengan baik hanya pulang kerumah saat membersihkan diri." jelas Hana dengan mengusap kepala Mew lembut

"Kenapa bingkai ini disini?" Hana menatap first

"Tadi tuan Mew tidur dengan memeluk bingkai ini nyonya. Sudah beberapa bulan kebelakang jika tuan Mew tidur dikantor ia selalu memeluk bingkai ini." Jelas first lembut

"Apa Mew masih mencari dia?" first mengangguk

Sebenarnya Hana tau jika anak keduanya itu masih mencari keberadaan kekasihnya yang sudah empat tahun meninggalkan nya. Jika saja dulu Hana membela Mew, maka Mew mungkin tidak akan seperti ini. Menjadikan ia pria yang gila kerja dan tidak peduli sekitar.

"Nyonya saya pamit masih ada beberapa pekerjaan yang harus saya selesaikan." Hana mengangguk

Hana hanya duduk menunggu anaknya sadar kemudian membawanya pulang kerumah. Hana menatap iba Mew dengan sesekali mengusap kepala nya dengan lembut.


•••••


Gulf berjalan masuk kedalam rumah setelah selesai berdagang. Ditangan kanannya membawa plastik berisi ayam bakar. Gulf sudah berjanji akan membelikan keduanya ayam bakar jika dagangnya laku semua, meski janji itu ia ucapkan beberapa hari yang lalu tapi kedua anaknya tidak pernah menagih janji Gulf 

"Sean Kean papa pulang." ujar Gulf sedikit berteriak

Dari arah kamar keduanya berlari menghampiri Gulf lebih tepatnya menghampiri keresek yang Gulf bawa. Gulf hanya tersenyum.

"Wah papa benel bawa ayam bakal?" Ujar Kean semangat

"Iya papa kan sudah janji bawa ayam bakar kalo dagangan papa laris manis." jawab Gulf

"Wah telimakacih pa." ujar keduanya membawa ayam bakar itu kemeja makan

Gulf tersenyum ketika melihat kedua anaknya itu makan dengan lahap. Ini pertama kalinya untuk mereka makan makanan enak seperti ini. Sehari hari mereka hanya bisa makan nasi dengan telur. Gulf sebenarnya mampu membelikan ayam untuk kedua anaknya namun jika uangnya di pakai untuk membeli ayam bagaimana dengan dagangnya besok.

"Papa ayo makan belsama." ujar Sean yang melihat papanya sedari tadi hanya berdiri tidak jauh dari mereka

"Tidak apa kalian makan berdua saja papa makannya nanti." jawab Gulf kemudian berlalu menuju kamar mandi

"Kenapa papa tidak mau makan belsama kita?" Tanya Kean

"Mungkin papa belum lapal." jawab Sean

Keduanya melanjutkan acara makan mereka dengan hati bahagia. Jika kalian bertanya siapa yang paling bahagia hari ini maka jawabannya adalah mereka berdua yang tengah makan ayam bakar.

Keluar dari kamar mandi Gulf melihat kedua anaknya tengah berbaring sembari membaca buku cerita anak didepan tv jadul miliknya.

"Sayang jangan tiduran kalian baru selesai makan." ujar Gulf pada kedua anaknya

"Ah iya maaf papa" ujar kedua sembari bangun dari tiduran nya

"Jangan diulangi lagi ya"

"Siap papa"

Setelah itu Gulf kembali ke dapur untuk mengambil cemilan buatan diri nya sendiri untuk menemani kedua anaknya itu membaca cerita.




TBC....

Jangan lupa vote dan komen terimakasih 🙏

[MewGulf] I you and our storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang