Bab 14

147 21 3
                                    

Gulf dan sikembar baru saja sampai dirumah. Sikembar langsung masuk kedalam kamar untuk mandi sedangkan Gulf pergi ke dapur untuk masak makan malam mereka. Setelah selesai masak Gulf pergi kekamar untuk membersihkan diri, sedangkan sikembar sudah menunggu dimeja makan.

Ting... Tong...

Ting... Tong...

Sean sebagai kakak membuka pintu yang sedari tadi berbunyi. Matanya tertuju pada empat orang yang tengah berdiri didepan pintu. Sedangkan Gulf baru saja tiba di dapur dan hanya mendapati anak keduanya aja tengah duduk.

"Dimana Sean?" Tanyanya

"Membuka pintu tadi bel lumah belbunyi." Jawab Kean

Gulf berjalan menuju pintu diikuti Kean. Dari ruang tamu Gulf bisa melihat anak sulungnya itu tengah berdiri menghadap seseorang didepan pintu.

"Siapa itu Sean?" Ujar gulf sembari menghampiri Sean yang tengah menatap wanita didepannya

"Papa ada tamu mencali papa." Sean berbalik kearah Gulf

Gulf mengintip siapa yang mencarinya. Mata Gulf membulat sempurna ketika melihat siapa yang mencarinya. Kakinya lemas dan tak sadar tubuh Gulf merosot kebawah dengan air mata yang tidak bisa dibendung dari pelupuk matanya.

Gupi wanita cantik yang selama ini ia cari kini tengah berdiri didepan pintu tersenyum manis kearahnya. wanita itu membawa langkah kakinya kearah Gulf yang terduduk dilantai dengan air mata. Memeluknya erat, sangat erat.

Gulf membalas pelukan gupi tidak kalah eratnya. Air matanya masih terus mengalir deras dari mata indahnya. Saling membalas rasa rindu satu sama lain. Sean dan Kean juga ikut berkaca kaca sedangkan tiga orang lainnya hanya tersenyum menyaksikan hal itu.

Lima menit berpelukan dan Gulf sudah mulai tenang. Gulf menyuruh mereka untuk duduk. Sikembar yang masih bingung dengan kejadian itu hanya duduk didekat Gulf dengan sesekali menatap wanita yang duduk didepannya.

"Bagaimana kabarmu phi?" Tanya gupi

"Seperti yang bisa kamu liat aku baik baik saja. Bagaimana denganmu?" Tanya balik Gulf

"Aku juga baik, mereka merawatku dengan baik." Jawab gupi

"Ah perkenalkan, ini Kageyama tobio dan Hinata shoyo mereka pasangan suami istri yang selama ini merawatku. Dan ini Thran suami sekarang." Ucap gupi memperkenalkan mereka semua

"Senang bertemu denganmu phi." Pria bernama Thran itu menjabat tangan Gulf

"Papa ciapa meleka?" Kean bertanya

"Ah ini Tante kalian Tante gupi adiknya papa, dan ini paman kalian paman thran." Jawab Gulf

Kedua bocah kembar itu berdiri dan memberi waii pada semua tamu ayahnya itu. "Pelkenalkan nama Caya cean dan adik caya Kean." Ucap Sean

"Wah anak anda pintar sekali, berapa umur mereka?" Shoyo Pria manis dengan rambut Oren bertanya

"Mereka sebentar lagi menginjakkan 5 tahun." Jawab Gulf

"Ayo kita makan malam, kebetulan aku memasak banyak hari ini." Ajak Gulf

Akhirnya mereka semua berjalan kearah dapur, makan malam sederhana dengan suasana hangat dan ramai. Selesai makan malam, mereka mengobrol didepan tv dengan tobio menceritakan bagaimana dia dan sang istri bertemu dengan gupi yang sekarat.

Selesai mengobrol pasangan pasusu itu kembali ke hotel sedangkan gupi dan thran menginap dirumah Gulf.

•••••

Ting...

Tong....

Sean berjalan menuju pintu setelah mendengar suara bel berbunyi, tangan kecilnya meraih daun pintu dan membukanya, via dan Kevin serta Lisa berdiri didepan pintu.

"Mama, ayah. Ayo macuk." Sean membiarkan Keduanya masuk

"Phi via?" Panggil gupi yang baru saja keluar dari kamar

"Gu.... gupi?" Kaget via dan Kevin

"Jadi kamu benar benar selamat." Via berlari ke pelukan gupi

Memeluknya tidak kalah erat seperti Gulf kemarin. Kevin juga tak kalah erat memeluk wanita yang sudah dianggap sebelah adiknya sendirian itu.

Sekarang mereka tengah duduk dimeja makan untuk sarapan. Gupi sudah memperkenalkan Thran pada via dan Kevin. Mereka juga sudah mendengar semua cerita yang dialami gupi tentang penyelamatan keluarga Kageyama padanya.

Sarapan pagi ini bertambah ramai dengan adanya gupi dan Thran yang tidak berhenti menggoda kedua keponakannya itu.

•••••

Mew berjalan masuk kedalam toko milik Gulf. Hari ini Mew memberanikan diri untuk bertanya tentang apa yang dikatakan oleh Singto, dan Thran adalah orang pertama yang menyapa Mew.

"Apa Gulf ada?" Tanya Mew pada thran

"Hmm siapa ya? Dan ada keperluan apa ya?" Tanya balik thran

"Saya Mew, kenalan Gulf. Apa kau karyawan baru disini?"

"Ah tidak saya adik ipar tuan Gulf."

"Adik ipar?" Gumam Mew

"Sebentar saya panggilkan dulu phi Gulf."

Saat thran hendak masuk kedalam dapur, Gulf tampak keluar dari dapur, kemudian menghampiri thran dengan celemek yang masih terpasang ditubuhnya.

"Ada apa thran?" Tanya Gulf

"Oh phi ini ada yang mencarimu." Balas thran

"Gulf." Panggil Mew

Gulf menengok kearah Mew, sorot mata yang tadinya hangat ketika menatap wajah thran kini menajam ketika melihat wajah Mew.

"Ada apa anda kesini?" Tanya Gulf

"Aku....."

"Phi lihat ini lucu bukan." Ucapan Mew terpotong oleh teriakan gupi yang berjalan cepat kearah ketiga orang itu

"Lucu bukan . Aku akan menambah ini dimenu." Tambahnya lagi dengan memperlihatkan kue berbentuk kodok dihadapan Gulf dan juga thran

"Hmm itu lucu." Balas Gulf sembari mengusap kepala gupi lembut

"Aku juga membuat bentuk lainnya. Aku yakin kue ini pasti laris melebihi kue buatan phi yang jadul itu." Gulf hanya tersenyum ketika mendengar perkataan adiknya itu

Memang benar selama berjualan kue Gulf hanya membuat bentuk bulat saja, dan mungkin kebanyakan orang sudah bosan dengan bentuk seperti itu.

"Gupi?!" Ucap Mew yang membuat ketiga orang itu mengalihkan perhatian pada Mew

"Phi.... Mew?!" Gumam gupi

Saat Mew hendak memeluk gupi, Gulf terlebih dahulu berdiri didepan gupi dengan wajah marah.

"Apa yang akan kau lakukan?" Tanyanya

"Thran bawa gupi pergi dari sini." Ucap Gulf

Thran yang bingung hanya membawa sang kekasih keluar dari toko. Mew hendak mengikuti mereka tapi tangannya di pegang oleh Gulf cukup erat.

"Lepaskan aku gulf." Ucap Mew dengan wajah sedih

"Tidak!!" Tegas Gulf

"Gulf tolong lepas, aku harus berbicara dengan gupi." Mohon Mew

"Tidak. Jangan ganggu keluargaku lagi."

"Gulf aku ini masih tunangan gupi." Ucap Mew sedikit berteriak

"Tunangan? Heh, Semenjak gupi sekarat, gupi bukan lagi tunangan mu. Dan tolong jangan ganggu dia lagi. Dia sudah bahagia dengan suaminya sekarang!" Ucap Gulf

"Su..suami?" Ulang Mew

"Ya.. pria tadi, dia suami adikku. Jadi jangan pernah menampakkan wajahmu dihadapan kami, apalagi dihadapan gupi."

Gulf menyeret Mew keluar dari tokonya. Mew terdiam dengan pandangan sedih, matanya menatap pintu toko yang tertutup rapat didepannya.

Lagi, sekali lagi dia mendapat penolakan dari Gulf. Benar apa yang dikatakan oleh Gulf, gupi bukan lagi tunangannya semenjak kejadian itu terjadi. Tapi entah kenapa Mew merasa bahagia dan bersyukur ketika mengetahui kalo gupi sudah memiliki suami.




TBC......

[MewGulf] I you and our storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang