Bab 4

220 30 1
                                    

Sudah seminggu Gulf masih tidak menemukan kedua anaknya itu. Mata panda dan juga wajah sedikit pucat menandakan Gulf sedang tidak baik baik saja. Gulf masuk kedalam rumahnya yang kosong melompong, Gulf menatap kosong meja makan yang biasanya terisi oleh kedua anaknya yang tengah makan masakan sederhana buatannya.

"Sayang kalian dimana?" Lirihnya

Tak terasa air matanya kembali jatuh tanpa permisi. Ia kembali keluar dengan membawa foto kedua anaknya yang tengah tersenyum bahagia. Gulf kembali bertanya pada orang orang yang ditemuinya. Dan akhirnya Gulf mendapatkan petunjuk jika orang itu melihat Sean masuk kedalam perumahan mewah yang tidak jauh dari tempatnya. Dan Gulf tentu saja diberitahu nama orang yang membawa kedua anaknya dan nomor rumah orang itu.

Gulf mengatur napasnya setelah kurang lebih 10 menit berlari. Ia memandang pagar besar didepannya. Dengan ragu ia menekan bel yang berada di sebelah pagar besar itu.

Seorang pria dengan pakaian penjaga keluar dari balik pagar kecil disebelahnya, menatap Gulf heran yang masih mengatur napas dengan keringat yang bercucuran.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanyanya

"Apa saya bisa bertemu dengan tuan Mew?" Tanya Gulf setelah napasnya kembali normal

"Ada apa ya anda mencari tuan Mew?"

"Ada yang perlu saya tanyakan."

"Sebentar saya tanyakan dulu"

Satpam itu kembali masuk meninggalkan Gulf berdiri di luar sendiri. Tak lama ai kembali dan mempersilahkan Gulf masuk. Ia mengantar Gulf masuk kedalam rumah dan menyuruh Gulf menunggu diruang tamu.

Gulf menatap sekeliling rumah itu. Foto keluarga yang terpampang jelas didepan sana. Lemari hias yang dipenuhi oleh berbagai macam piala penghargaan milik keluarga mereka dan juga hiasan lainnya.

Gulf menengok dan berdiri ketika mendengar suara langkah kaki mendekat kearahnya. Disanah laki laki dengan seragam SMA menatap Gulf dari atas kepala sampai ujung kaki.

"Anda siapa?" Tanyanya 

"Ah saya ingin bertemu tuan Mew." jawab Gulf

"Tuan Mew?" Gulf mengangguk

"Dia tidak ada dirumah." Gulf terdiam

"Di..dia kemana?" Tanya Gulf lagi dengan wajah lelah

"Phi Mew pergi ke Jepang untuk urusan bisnis. Kalo boleh tau ada urusan apa anda bertemu phi Mew?" Tanyanya lagi

"Kalo boleh tahu apa tuan Mew membawa dua anak kecil?" Tanya Gulf berharap mendapat jawaban yang diinginkannya

"Aku tidak tau." Ujarnya kemudian berlalu meninggalkan Gulf yang menunduk

Gulf berjalan keluar dari rumah mewah itu dengan pandangan kosong. Tanpa Gulf sadari sedari tadi seseorang tengah memperhatikannya sejak masuk kedalam rumah itu. Gulf kembali pulang kerumah dengan penampilan yang lebih buruk dari sebelumnya. Pandangannya yang kosong malah tambah kosong seolah tidak ada kehidupan didalamnya.

"Sayang.. maafkan papa." gumam Gulf yang duduk diatas ranjangnya

"Maafkan papa sayang... Kemana lagi papa harus mencari kalian?"

"Papa rindu kalian.."

"Maafkan papa..."

Gulf merebahkan tubuhnya yang lelah. Ia memejamkan matanya kemudian tertidur karena kepalanya yang benar benar pusing dan sakit.


•••••

Mew kini tengah duduk dihadapan kedua orang tuannya dan juga adiknya. Ia tau ia salah karena menculik anak orang yang bahkan belum tentu anaknya itu.

[MewGulf] I you and our storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang