Bab 5

219 30 1
                                    

Setelah berdebat panjang lebar dengan Yui akhirnya Mew terpaksa mengembalikan kedua anak itu pada ayahnya. Yui ikut mengantar mereka karena takut Mew tidak menepati ucapannya.

Diperjalanan Kean dan Sean tidak henti hentinya tersenyum setelah mendengar kalo mereka akan segera bertemu dengan papanya.

Mew hanya menatap keluar jendela dengan pandangan kosong. Sean dan Kean yang duduk disebelahnya hanya bisa memperhatikan Mew yang tengah terdiam itu.

"Paman kenapa? Paman cakit ya?" Tanya Kean pada Mew

Mew menggelengkan kepalanya "tidak Daddy tidak apa apa."

"Telus kenapa paman diam caja? Paman malah ya cama kami?" Tanya Kean lagi

"Tidak sayang." Jawab Mew menampilkan senyum terpaksa ya

1 jam berlalu akhirnya mereka sampai didepan gang yang hanya bisa dimasuki oleh satu motor saja. Mereka turun setelah memarkir mobilnya. Kean dan Sean memandu didepan dengan saling berpegang tangan.

"Paman itu lumah kami." ujar Sean menunjuk kearah rumah yang terbilang kecil dan tua didepannya

"Kalian tinggal disini?" Keduanya kompak mengangguk

Kean dan Sean berlari mengetuk pintu diikuti Mew dan Yui.

"Papa.. papa cean pulang papa" teriak Sean

Beberapa menit tidak ada yang membuka pintu. Sean kembali mengetuk pintu rumahnya dengan tidak sabaran. Menit kemudian pintu terbuka menampakkan pria dengan penampilan acak acakan keluar dari rumah itu. Wajah pucat, mata panda terlihat sekali keadaannya tidak baik baik saja.

"Kean Sean? Itu kalian nak?" Ucap Gulf pelan

Bruk....

Gulf terjatuh pingsan. Yang membuat mereka semua kaget karenanya.

"Papa... Papa kenapa?" Sean dan Kean berjongkok

Mew menggendong Gulf menuju mobilnya. Sean Kean serta Yui mengikuti dari belakang. Kean dan Sean tidak berhenti menangis dengan sesekali menyuruh Gulf bangun.

Sesampainya dirumah sakit. Gulf langsung ditangani oleh dokter dan juga suster. Yui dan Mew menahan kedua anak itu yang hendak ikut masuk dimana Gulf akan diperiksa.

"Papa.. paman papa kenapa?" Sean bertanya dengan wajah merah karena menangis

"Papa kalian tidak apa apa." jawab Mew

10 menit kemudian dokter yang memeriksa Gulf keluar. Mew dan sikembar berdiri menghampiri dokter itu.

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Mew

"Tidak ada yang perlu di khawatirkan. Hanya perlu istirahat dan makan teratur saja." jawab dokter itu

Mew menghela nafas lega lalu keempat masuk kedalam ruang rawat Gulf. Kean dan Sean langsung memeluk Gulf yang masih terbaring diatas ranjang rumah sakit sedangkan Mew dan Yui berdiri tidak jauh dari mereka.

Mew menunduk ketika merasakan aura mematikan yang keluar dari orang disebelahnya itu. Yui menatap tajam Mew yang menunduk.

"Lihat! Semua ini karena mu." Ujar Yui

"Maaf." Ucap Mew lirih

Mew menghela nafas panjang sembari menatap kedua anak yang masih memeluk pria yang terbaring diatas ranjang itu. Benar apa yang dikatakan Yui dan off. Kekasihnya sudah pergi, sudah tenang dan bahagia diatas sana.

Mew sebenarnya tau, Mew tau jika calon anaknya dan juga kekasihnya itu sudah tidak ada. Bahkan Mew juga ikut menyaksikan bagaimana tragisnya mereka meninggal ditangan anak buah ayahnya itu. Namun saat itu Mew tidak bisa apa apa dan hanya bisa menatap kosong kearah jasad yang tergeletak penuh darah didepannya.

[MewGulf] I you and our storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang