Happy Reading
"Anjing, gabut banget gue, yang lain pada ke mana sih, masa cuma ada kita bertiga doang,
gak seru," Mira membanting ponselnya."Ya gak usah lo banting juga tuh HP mir, Nanti rusak," balas Steve.
"Lagian gue kaya, masih ke
beli HP baru." Mira kini mulai menyalakan pematik rokoknya, perasaan bosan hinggap di dirinya."Mau bilang sombong, tapi emang fakta." Jino melempar bungkus rokok pada Mira.
"Thanks bro." Mira langsung menerima lemparan bungkus rokok tersebut.
Dia kemudian menyelipkan rokok di bibirnya, lalu menyalakan pematik rokok
yang sedari tadi ia mainkan.Hugo hanya membalas dengan deheman pelan. Dia malas berurusan dengan cewek gila ini.
"Bu, kopi satu lagi ya." Mira memesan kopi untuk ketiga kalinya, dia memang saat ini tengah nongkrong di warkop.
Steve melotot kaget, dasar cewek stres, pikirannya langsung menuju ke sana. "Yang bener aja mir, mau jadi apa itu lambung lo, Bu gak usah dibikinin, buatin dia pop ice taro aja."
"Apaan sih, lambung-lambung gue, gak usah ngatur deh. Bikinin aja Bu, jangan dengerin si Atep."
"Ini, jadinya dibikinin apa nggak jangan buat saya bingung atuh." Bu Rajut menggelengkan kepalanya, melihat tingkah laku remaja yang sering nongkrong di warungnya.
"Jangan Bu, lo harusnya dengerin tuh kata Steve, dibilangin ngeyel mulu, udah buatin dia pop ice taro bu." Jino kadang-kadang suka jengkel melihat tingkah Mira.
Bu Rajut langsung mengganguk ketika mendengar ucapan Jino, lagi pula tidak baik minum kopi sehari dalam tiga kali.
"Btw, kok lo berdua mau sih nemenin gue nongkrong, ngaku gak kalau kalian suka sama gue, plis banget nih, gue tau kalian baik dan rich, tapi sorry banget lo berdua bukan tipe gue." Mira kini memandang mereka dengan tatapan serius, tak lupa mengibaskan rambutnya.
Jino dan Steve langsung saling berpandangan, kemudian mengehela nafas lelah, mereka kemudian menaruh jarinya
di dahi Mira, dan langsung menyentilnya, biar otaknya sadar."Yang namanya Mira emang suka kegeeran, lagian gue kasian liat lo kaga ada temen."
"Pikiran lo mah kejauhan, setiap ada cowok yang baik sama lo atau peduli di bilang suka sama lo." Steve menggeluarkan unek-uneknya, masih untung Steve mau menemani Mira nongkrong di sini.
Padahal dia juga sebenarnya sedang sibuk, seperti yang lainnya, tapi dia masih bisa meluangkan waktunya untuk Mira.
"Gue nggak nyangka kalian sebest boy ini, gue sebenernya lagi gak mood, soalnya Yaffa sama Biya udah punya cowok, sementara gue masih sendirian, bahkan crush gue gak pernah ngelirik gue sebagai cewek, Anjing banget deh. Kalau diingat-ingat." Mira berteriak, melampiaskan rasa frustasinya.
"Lo kalau emang belum punya cowok ya udah gak papa, lagian emang cewek harus berpacu terus sama cowok, banyak hal yang masih bisa lo lakuin tanpa adanya pasangan, lagian sejak kapan lo nyerah buat suka sama Crush lo itu." Jino memang terkadang sedikit Jujur, saat berbicara, namun dia juga selalu memberi saran pada temannya.
"Thanks saran bro, makasih juga udah ngingetin gue, walaupun kadang mulut lo suka nyakitin kalau ngomong."
Steve berdiri dari duduknya. "Balik yuk, gue mau tidur siang, semalem abis bergadang."
Mira menatap heran Steve, tumben sekali dia sudah mau pulang. "Tumbenan lo mau pulang cepat, Tapi ya udah deh gue juga mau balik."
"Ya udah, gue yang bayar kali ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan Abi | 04L [END]
FanfictionMenceritakan tentang penghuni kosan Abi, yang penuh dengan karakter berbeda-beda, mereka mencoba saling akrab. Di warnai dengan unsur romansa remaja SMA.