Happy Reading
Haikal berjalan turun menuju dapur dia ingin menyeduh kopi, terhitung baru satu hari dia ngekos disini. Tapi rasanya waktu berjalan agak lambat."Woi, kal buatin gue juga dong." Januar berjalan menghampiri Haikal yang akan menuangkan air hangat ke gelas.
"Ogah, bikin sendiri jangan manja, atau gue siram pake air panas," balas Haikal pergi meninggalkan januar, yang masih melongo karena perkataan Haikal.
Haikal kemudian duduk di ruang tamu, pagi-pagi ada aja yang bikin emosi, pokoknya dia paling males kalau udah ketemu Januar.
"Kenapa lo, pagi-pagi muka udah bete aja." Ren masuk ke dalam rumah sambil menenteng keresek hitam.
"Si Januar masih pagi aja udah nyebelin anjir, males gue liat muka dia, belum lagi kalau dia mulai ngomong,"
"Kaga boleh gitu, kita kan sekarang temen kosan, tapi... emang ada benernya Januar rada berisik." Mau mengelak tapi Ren juga agak setuju.
"Nah, lo aja keganggu, apaan tuh yang di dalam keresek item." Tunjuk Haikal pada keresek yang masih di pegang Ren.
"Nasi uduk, pas banget lo ngelewat sini Jan kumpul." Panggil Ren kepada Januar.
Januar pun melangkah mendekati mereka berdua, berjalan dengan gontai karena masih ngantuk.
Ren memberikan mereka masing-masing nasi uduk, Raut wajah mereka seketika cerah mungkin karena lapar belum makan dari kemarin.
"Jangan lupa bayar ke gue, abisin tuh Makanan."
"Gue pikir gratis, tapi thanks dah nanti gue bayar."
"Iya deh gue ganti, btw ini beli di mana Ren?" tanya Januar.
"Yoi Sans aja, gue beli deket belokan sebelum ke kosan."
Mereka berdua hanya mengangguk, mungkin lain kali akan beli sendiri, agar tidak di tipu Ren yang kedua kalinya.
•••
Gibran saat ini tengah nongkrong di Warung Mpok Atiek, bersama Jaky dan dua orang bocil SMP.
"Yang bener Gio, gitu aja gak bisa Lo," kata Yuda.
"Heh, salahin tuh bang Jaky ngitung duit monopoli aja gak bisa," balas Gio.
"Gue lagi yang kena padahal mah itu salah lo berdua curut." Jaky mendengus kesal,kedua bocil SMP ini kerjaannya rusuh terus.
Mereka cukup dekat, sebagai sesama Akamsi (anak kampung sini), nih dua bocil emang kadang suka ngeselin, mereka di warung ini udah lama, di mulai dari main ml, sampai ff, sekarang mereka malah main monopoli.
Kegiatan mereka terhenti ketika ada seorang yang turun dari mobil menghampiri warung, sontak mereka menoleh mereka berempat.
"Bang, bang ibran jangan-jangan tuh orang mau nyulik gue." Yuda menoel bahu Gibran sambil berbisik.
"Mana ada orang yang mau nyulik lo, yang ada bukan untung malah rugi."
"Anjir, bang ibran kalau ngomong suka benar," balas Gio.
"Dah lah, gue mau nyamperin mereka dulu, siapa tau bukan culik."
Gibran pun berjalan menuju Mpok Atiek, dia sebenarnya penasaran bahwa begitu banyak barang yang dibawa mereka. Sepertinya mereka tengah mencari tempat tinggal.
"Mpok, ada apaan nih?"
"Ouh, ini Ibran mereka lagi nyari kosan Abi kamu."
"Betul saya lagi nyari Kosan Abi, kebetulan anak saya mau ngekos di sana," balas bapak-bapak tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan Abi | 04L [END]
FanficMenceritakan tentang penghuni kosan Abi, yang penuh dengan karakter berbeda-beda, mereka mencoba saling akrab. Di warnai dengan unsur romansa remaja SMA.