Happy Reading
Daylight; Taylor Swift
Haikal terbangun, ia melirik ke jam tangannya, sial sudah hampir sore, ternyata dia ketiduran di Kelas dan tidak ada yang membangunkannya.
"Bangsat, bisa-bisanya gak ada yang ngebangungin gue, anjing lo semua, Jenan juga tai lo."
Haikal segera membereskan barang-barangnya, untung tidak di kunci, dia berjalan di lorong sekolah yang sepi, di tambah dengan aroma hujan dan tanah yang menyatu.
"Hujannya deres juga ternyata, gue tunggu hujannya reda aja deh, ntar malah sakit lagi. Mentang-mentang lagi bulan Desember jadi musim hujan begini." Haikal masih sibuk mengoceh.
Dia berbelok, untuk segera turun ke bawah, namun saat dia hendak berbelok, dia di kagetkan dengan sosok Wilona yang tengah kesal melihat hujan.
"Belum balik lo wi, tumben banget."
"Gue, mau nunggu hujan reda, males banget gue kalau lagi hujan tuh." Wilona tau bahwa orang yang memanggilnya itu Haikal, dia sekarang memang sudah semakin dekat dengan Haikal.
Wilona tidak suka hujan, itu membuat penampilannya berantakan, mana hari ini ia tidak bawa mobil, makanya dia meminta Hildan menjemputnya, dia kan supir pribadinya.
"Kenapa gak mau pulang?"
"Gue gak suka hujan, lagi pula lagi nungguin jemputan." Wilona menatap hujan tersebut dengan bosan.
"I don't know how to describe it, but this suddenly appeared and nestled in my heart, I like you, I don't know since when, this appeared by itself, you want to be my girlfriend."
"You're kidding, right?"
"No I am serious. So what do you think?"
"Quite a good word, to describe the feeling, I quite like it."
"Jadi Lo mau jadi pacar gue?"
Wilona menggaguk, kemudian Haikal memegang pipi Wilona, dia mulai mendekatkan wajahnya, bibir mereka bersentuhan.
Haikal tidak pernah sebahagia, kebahagiaannya yang lain telah di temukan, selain keluarganya.
"I Love you." Bisik Haikal di sela ciumannya.
"Too." Cium teresebut terhenti, kemudian Wilona mencium sekilas rahang Haikal, Haikal hanya tersenyum.
"Mau pulang sekarang?"
Wilona langsung mengangguk, mungkin dia harus mencoba sedikit hal baru, misalnya menikmati hujan.
•••
Ren terlalu asik dengan bukunya, dia sampai melupakan semua kegiatan, dia sengaja membolos, dari kelas, meninggalkan Gibran seorang diri.
Dan kini, dirinya tengah berada di perpustakaan, menikmati membaca buku, setidaknya lebih baik, dari pada mendengarkan celotehan Gibran.
Ren juga baru sadar, bahwa sekolah sudah sepi, di tambah sekarang adanya rintik hujan.
"Ren, gue nyariin lo dari tadi, taunya lagi asik di sini." Sonya kini menghampiri Ren, dia duduk di sebelahnya.
"Guru pada nanya-nanya soal gue gak?" tanya Ren sekarang ia tersenyum ke arah Sonya.
"Ya gitu deh, cuma nanya doang, katanya murid yang suka tidur itu ke mana? Walaupun gitu dia kalau ibu tanya pasti langsung punya jawaban yang tepat."
"Ouh, pasti Bu Tatie kan?" tanya Ren.
"Iya, baca buku apa sih, sampai bolos dari kelas." Sonya mengintip dari balik buku milik Ren.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan Abi | 04L [END]
أدب الهواةMenceritakan tentang penghuni kosan Abi, yang penuh dengan karakter berbeda-beda, mereka mencoba saling akrab. Di warnai dengan unsur romansa remaja SMA.