This Love by; Taylor Swift
Mungkin ini adalah pilihan yang tidak akan di pilih oleh Hana,
dia menyesal karena menonton pertandingan basket di kompleknya, tapi kalau dia di rumah terus, dia tidak fokus belajar, karena ada teman Kakaknya.Sebut saja dia Terry, setiap
kali dia melihat Hana selalu tersenyum tidak jelas, Hana menjadi parno sendiri.Mana kadang-kadang dia suka curi-curi pandang lagi, dasar cowok aneh pikirnya.
"Aduh, kepala gue." Hana menjerit ketika bola basket mengenai kepalanya.
"Makanya jangan di situ bego, mana ngelamun terus dari tadi." Nathan langsung mengambil bola basketnya, tanpa peduli untuk meminta maaf pada Hana.
"Gue gak ngelamun, lagian main basket tuh yang bener, niat gue ikut sama lo kan buat helling," kata Hana, dia langsung melihat kearah Nathan, yang sedang mengusap lehernya dengan handuk, dia menggeluarkan banyak keringat.
Langsung saja Hana mendengar teriakkan dari beberapa gadis, yang tengah menonton pertandingan basket tersebut.
Apa-apaan sih mereka, seperti kelompok orang kesurupan, dasar cewek alay. padahal Nathan hanya mengusap lehernya yang berkeringat.
Mereka terlihat begitu terobsesi dengan Nathan, padahal menurut Hana, Nathan terlihat biasa saja, apa sih yang mereka banggakan dari Nathan.
"Minuman gue mana han, awas gak lo bawa, gue gak bakal mau lagi jadi ojek pribadi lo."
"Ada nih, gue bawa, tuh cewek-cewek alay siapa sih, berisik banget, ganggu mulu." Hana menyerahkannya botol minum tersebut dengan ogah-ogahan.
"Gak tau, kakel gue kayaknya yang di sekolah, kenapa lo cemburu?" tanya Nathan dia melempar kembali botol minum tersebut ke arah Hana.
"Idih, najis banget gue cemburu, sana gih gue ngeri diliatin sama fans-fans fanatik lo." Hana tau, bahwa fans Nathan tengah memandang interaksi mereka.
Nathan langsung berlari kelapangan, lagi pula dia harus segera menyelesaikan pertandingannya bukan?
•••
"Ya ampun, kaki gue bisa-bisa jadi segede talas bogor ini, butuh pangeran berkuda putih." Hana terus mengeluh.
"Berisik banget lo han, yang ada pangeran gerobak sampah." Telinga Nathan rasanya panas, karena mendengar keluhan gadis di sebelahnya ini.
Padahal jaraknya kan tidak lumayan jauh, tapi kerjanya mengeluh terus.
"Apaan sih, gak peka lo tan." Kenapa Nathan itu tidak peka sih, minimal dia mau berhenti dulu kek, atau membelikannya minum es cekek.
"Malah ngambek, bisa sendiri kenapa harus gue juga yang repot."
Tiba-tiba ada mobil lewat, dia mengklakson pada mereka berdua, lebih tepatnya kepada Hana.
"Han, mau ikut bareng gak?"
"Gak dulu deh, kak Terry. gue mau pulang bareng pangeran tampan gue." Hana langsung memeluk lengan Nathan.
Bodoamat deh, kalau lengan Nathan lengket karena keringat, yang penting dia bisa jauh-jauh dari si Terry, cowok prik teman Kakaknya itu.
"Emang kamu gak mau naik mobil aja han, lagian diluar panas, mending nebeng aja." Terry masih membujuk Hana, untuk ikut dengannya.
"Aduh, percuma gue maunya bareng sama Nathan, lo duluan aja deh kak." Hana mulai kesal, dengan Terry, dia ini maunya apa sih.
"Ya udah, kalau gitu temen lo ikut aja, gimana bro."
Nathan tau, bahwa Hana tidak mau ikut dengan Terry, jadi dia segera menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan Abi | 04L [END]
أدب الهواةMenceritakan tentang penghuni kosan Abi, yang penuh dengan karakter berbeda-beda, mereka mencoba saling akrab. Di warnai dengan unsur romansa remaja SMA.