KECELAKAAN

5 3 0
                                    

Vote🥲💗

Bab ini masih lanjutan yang itu👈

*****
Dari arah tangga, terlihat Catlana sedang berlari sambil sesekali mengusap air matanya yang terus mengalir deras. Dan d belakangnya juga terdapat Raina yang sepertinya berusaha mengejarnya dari belakang.

Ryan, Rafa, Keandra, dan juga Ryon panik melihat Catlana berlari dari arah tangga.

Alaska yang melihat kejadian itu pun langsung berlari ke arah Catlana. Lalu memegang tangan gadis tersebut.

"Lepasin Aska! Lepasin! Hiksss" Catlana terus mengeluarkan air matanya, yang membuat Alaska tak tahan ingin memeluk gadis itu sekarang.

Seketika Catlana menangis di pelukan Alaska.

"Kenapa?" tanya Alaska pelan.

"Ma-ma Hikss pa-pa Aska Hikss"

Alaska semakin mengeratkan pelukan mereka saat ini.

"Kenapa Ra?" Kini Alaska beralih bertanya kepadang adiknya yang berada sisinya.

"Kk dengerin dulu" Raina juga ikutan menangis sembari menyodorkan sebuah ponsel ke arah Alaska.

"Al cepetan ke rumah sakit! Om David sama tante Nathalia kecelakaan! Bunda tutup dulu yh, cepetan kesini!, di rumah sakit vera" ucap Zahraniva yang sepertinya tengah khawatir.

"Aska.. Mama sama papa.. Hikss" Catlana masih menangis sesegukan d dada bidang milik Alaska.

"Gk bakalan knp' kok na.." Ucap Alaska Sembari mengelus' lembut rambut dan juga punggung gadis tersebut, bermaksud untuk menenangkan.

"Mau berangkat sekarang?" Tanya Ryon yang langsung di angguki oleh Alaska.

Dalam mobil, Ryon dan Raina duduk paling depan Ryon yang menyetir, Alaska dan Catlana duduk di belakang Ryon dan Raina. Ryan, Rafa dan Keandra mereka bertiga duduk paling belakang.

Dalam perjalanan Alaska terus menenangkan Catlana. Sampai' Catlana tidur di dalam pelukan Alaska. Mungkin kelelahan.

*****
Setelah sampai di rumah sakit vera
Alaska menggendong Catlana ala bridal style, lantaran gadis itu saat ini sedang pingsan.

"Alaska sini!" teriak Zahraniva dari lorong rumah sakit.

Alaska langsung menuju ke arah ibunya tersebut. Beserta adik dan teman'ny.

Zahraniva yang melihat Catlana di gendong oleh putranya itu seketika bertanya. "Ini kenapa?!"

"Nnti Alaska jelasin!" Alaska buru' memanggil suster untuk membawa tubuh gadis itu ke ruang rawat.

*****
Dalam ruangan yang hanya ada dua orng, Alaska dan Catlana.

Setelah menunggu beberapa lama akhirnya Catlana tersadar.

Catlana membuka matanya perlahan, menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam pupil matanya.

"Alana, kamu gk papa?!" tanya Alaska khawatir yang senantiasa duduk di sebelah Catlana sambil memegangi tangan gadis itu.

"Aska.. Mama sama papa gmn?" Tanya Catlana dengan suara serak.

Dari luar ruangan terdapat seseorang yang sedang membuka pintu ruang rawat Catlana.

Dretttt

Suara deretan pintu.

Alaska dan juga Catlana menoleh ke arah sumber suara tersebut.

"Kk gmn keadaan ka Alana?" itu adalah suara dari Raina yang sepertinya sehabis menangis.

"Ra, gmn keadaan mama sama papa kk?"

Belum juga di jawab oleh Alaska, Catlana malah langsung bertanya kepada Raina.

"Ra!" Ucap Catlana yang melihat Raina hanya diam saja. Seperti ada sesuatu yang di sembunyikan olehnya.

"Mama sama papa kamu udah nggk ada" ini adalah suara dari Alaska yang menjawab pertanyaan dari Catlana, Alaska mengatakan hal tersebut dengan menundukkan kepalanya karena tak kuasa melihat Catlana Yang rapuh sekarang.

Catlana yang mendengar kata yang menyakitkan tersebut langsung mencabut infusan di tangannya, yang membuat tangan kirinya itu berdarah. Catlana buru' keluar dari ruang rawatnya.

"Kak Alana!" teriak Raina berusaha menghentikan langkah Catlana.

"Alana!" kali ini Alaska yang berteriak.

Tetapi Catlana tidak menghiraukan teriakan' tersebut.

Mereka buru' menyusul Catlana.

*****
Di dalam ruangan ber cat tembok berwarna putih, terdapat dua orng yang terbaring dengan kain yang menutupi seluruh tubuh mereka berdua.

Dan juga terdapat banyak orng yang berada di dalam ruangan tersebut. Yang tak lain adalah, Arseno, Zahraniva, Ryan, Rafa, Keandra, dan juga Ryon.

Catlana membuka pintu ruangan tersebut sambil berteriak. "Mana papa!"

Semua orng yang berada dalam ruangan, menoleh ke arah teriakan yang berasal dari seseorang yang berada di depan pintu.

Catlana membeku di sana, semua badannya terasa begitu lemas. Untungnya ada Alaska di belakangnya.

Perlahan Catlana mendekati dua orng yang ia sayangi, itu adalah Mama dan papanya yang terbaring tak bernyawa.

Sekarang Catlana benar' rapuh.

"Ma... Pa..." lirih Catlana.

"Mama mau ninggalin aku sendiri? Hikss papa juga, emng gk kasian Hikss sama anak semata wayang kalian? Hikss aku gk punya siapa' di dunia ini Hikss"

Setelah mendengar penuturan dari Catlana, semua orng dalam ruangan tersebut seketika tangis mereka pecah.

Alaska yang berdiri di belakang Catlana pun mengeluarkan air matanya, karena tak kuasa melihat Catlana yang rapuh sekarang.

*****
Meng syedih😭

Next part selanjutnya👉

Seperti biasa, see you👋


















ALASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang