SAKIT

14 4 0
                                    

Votenya yang belom!🙃

Maaciiw♡🤝

*****
Sudah satu minggu ini Catlana masih termenung dalam kamarnya, memang Catlana masih belum sekolah sejak hari dimana kedua orang tuanya itu meninggal. Ia berencana untuk masuk sekolah besok.

Di Rumahnya ia tidak sendiri sekarang bi tuti atau lebih tepatnya pembantu di rumah Catlana sudah pulang dari kampung.

"Permisi non.." lirih bi tuti berdiri di depan pintu kamar Catlana dengan membawa semangkuk bubur dan air lalu obat penurun panas untuk Catlana.

"Masuk aja bi" jawab Catlana dari dalam kamarnya.

Setelah di buka pintu, terlihat seorang gadis yang sedang tiduran di atas kasur sambil memejamkan kedua matanya.

"Makan dulu non" pinta bi tuti berharap Anak dari majikannya ini mau makan.

Memang dari tadi pagi Catlana masih belum makan, karena tidak berselera katanya.

"Nggk ah bi gamau gk selera" tolak Catlana.

"Tpi-" ucapan bi tuti terpotong.

"Gpp bi aku gpp" Catlana berusaha meyakinkan bi tuti untuk tidak khawatir terhadap dirinya.

"Biar cepet sembuh non.., makan dulu  baru minum obat" paksa bi tuti lembut.

"Nnti aja bii.." Lirih Catlana.

"Yasudah kalau itu yng non mau" kini bi tuti mengalah saja karena ia tau kalau anak dari alm. Majikannya itu keras kepala sifatnya.

Bi tuti kembali turun ke bawah dan lanjut mengerjakan pekerjaannya sebagai seorang pembantu.

*****
Di kamar, Catlana mendengar suara bel rumahnya yang berbunyi.

Tingnonggg...

Tingnonggg...

Suara bel itu terdengar berkali-kali.

Catlana turun dari lantai dua di rumahnya menuju ke arah pintu utama untuk membukakan pintu tersebut.
Catlana berjalan dengan  sempoyongan tangannya sesekali memijat pangkal hidungnya yang terasa pening.

"Sebentar" ucapnya.

Setelah membukakan pintu alangkah terkejutnya dirinya saat seseorang memeluk ny dari depan. Mungkin kalian kira itu Alaska tetapi nyatanya...

"Alana.. Maafin gw y?" ucap seorang pria yang sedang memeluk Catlana.

"El-elfat?" Tanya Catlana heran dengan keberadaan Elfatir yang sekarang sedang memeluknya tetapi Catlana tidak membalas pelukan tersebut.

"Lepasin" Ucap Catlana.

"Lepasin!" Kali ini dengan nada yang mulai meninggi.

"Kamu denger gk?! Aku bilang lepasin!" ucapnya kembali, sambil memberontak berusaha melepaskan pelukan  Elfatir.

"Gk gk gw mau kita balikan lagi!" Paksa elfatir tak membiarkan Catlana lepas dari pelukannya.

"Tapi gw gk mau!" Catlana berusaha menahan tangisnya yng akan pecah.

"Tapi gw mau balikan alana!" kekeh Elfatir sambil mendorong tubuh Catlana ke lantai.

Brukkk

Catlana masih belum percaya apa yang ia lihat tadi, bahwa sikap dari mantan kekasih ny itu melakukan kekerasan pada wanita. Yaitu mendorong tubuh Catlana dari pelukannya ke lantai.

Catlana masih duduk terdiam sambil mengeluarkan air mata yang mengalir deras. Tumbuhnya terasa lemas sekarang lantaran ia sedang sakit ditambah tdi Elfatir yang mendorongnya ke lantai dengan cukup keras

Elfatir kini beralih menghampiri Catlana yang duduk di lantai, kali ini Catlana berusaha menghindar dari Elfatir.

"Denger baik' y cantik aku maunya kita balikan oke?" ucap Elfatir sambil menyelipkan anak rambut Catlana ke belakang telinga gadis tersebut.

Setelah mengatakan hal itu Elfatir kini beranjak pergi dari sana.

Kini hanya menyisakan Catlana seorang. Lantaran bi Tuti sedang pergi berbelanja kebutuhan untuk memasak.

Hanya isakan tangis yang terdengar.

"Ma.. Pa.. Gini y rasanya hidup gk ada kalian.. Gk ada yang lindungin Alana.. Hiks.." ucap Catlana di sela' tangisnya sambil mendongakkan pandangannya ke atas.

*****
Tingnonggg...

Tingnonggg...

Seseorang yang setia menunggu di luar rumah sambil Memencet tombol bel yang tak kunjung di bukakan pintu rumah tersebut.
Ya, itu adalah Alaska.

"Apa gw buka aja y pintunya?" Alaska bergumam dalam hatinya.

Setelah Alaska membuka pintu rumah tersebut Alaska terdiam sejenak sambil melihat ke sekeliling yang dimana terlihat sepi dan seperti tak berpenghuni.

Alaska yang terus bergumam dalam hatinya pun seketika terpecahkan oleh suara tangisan seseorang.

"Hiks.. Hiks.."

Alaska melihat ke samping kirinya yang dimana terlihat seorang perempuan yang sedang Menelungkupkan kepalanya di antara kedua kakinya dan kedua lipatan tangannya du sudut ruangan.

"Alana!" Teriak Alaska terkejut
mendapati Catlana yang seperti ini sekarang.

Seketika Alaska menarik tangan kanan Catlana lalu dibawanya Catlana ke dalam pelukan hangat Alaska.

"I-ini K-kamu Aska?" terdengar nada ketakutan dari mulut Catlana, saat ini tubuh gadis itu bergetar hebat.

"Hm, kamu knp gini?" tanya Alaska khawatir. Jujur dirinya sekarang sangat panik.

"Aska lindungin gw aska" ucap Catlana mengeratkan pelukannya ke Alaska, seperti tengah ketakutan.

Alaska kini mengusap-usap kepala Catlana dengan lembut sambil berkata.
"Hm, jawab dulu lo kenapa? Hm?"

"T-tad-" belum sempat menjawab Catlana langsung pingsan/tak sadarkan diri di pelukan Alaska.

Seketika Alaska panik ia mencari nomor telepon kedua orng tuanya lalu segera me nelp orng tuanya.

"Halo bun, yah kalian dmn sekarang?!" Tanya Alaska dengan panik.

"kita di jalan abis dari rumah sakit soalnya temen mama sama papa ada yng sakit, jadi kita jenguk" jelas Zahraniva panjang lebar.

"Knp emangnya al?" Ucapnya lagi.

"Catlana pingsan! Bunda sama ayah bisa gk ke rumah Catlana langsung?!" Kini Alaska berkeringat, tangannya gemetar, perasaannya sekarang campur aduk.

"Ha! Ok bunda sama ayah kesana sekarang!" Jawab Zahraniva panik.

"Hm, cepetan y bun" balas Alaska sederhana.

"Alana.. Kamu bertahan y.."ucapny.
"jjr gw gk mau kehilangan lo" lanjutnya dalam hati.

*****
Maaf up ny lama, y.. Pasti tau lah y.. Aku kadang mager hehe, tapi ttp nulis kok walau dikit' soalnya kalo gk mod nulisnya gk bakalan nyambung ni cerita.😇😊

Next 👉

Ok, see you👋💅












ALASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang