001 | [FIRST MEET]

738 48 1
                                    

"Papa mau nikah lagi" si kembar alias Alvaro dan Alvero itu terkejut ketika bapak beranak dua tadi mengatakan rangkaian sekalimat tersebut.

"Yakin? Anak-anak Papa udah pada gede-gede lho" ucap Alvaro atau akrab di sapa Varo tersebut.

"Lagian nih ya, emang ada yang mau sama Papa? Cowok beranak dua yang dua-duanya udah ngampus dan bentar lagi si cowok ini umurnya mau nginjek kepala lima?" ucap Alvero atau akrab di panggil Vero.

"Kalo Papa bilang Papa mau nikah berarti ada yang mau sama Papa" ucap si ayah anak dua itu

"Positif aja, mungkin dia cuma mau ngincer harta Papa" celetuk Vero yang langsung saja di hadiahi tatapan tajam dari sang ayah.

"Pokoknya Varo gak ngerestuin Papa" ucap Varo dan di anggukki Vero.

"Dengan atau tanpa restu kalian, Papa tetep bakal nikah. Lagian orang yang bakal jadi ibu kaliam nanti baik kok" ucap si ayah "kalian juga akan memiliki adik perempuan, kan lumayan buat nemenin kalian" lanjutnya

"HAH?! ADEK?! PEREMPUAN?! CALON PAPA JANDA?!" ucap mereka kompak

Si ayah anak dua itu mengangguk "emang kalian pikir ada perawan yang mau sama Papa? Mereka pasti mikirnya mending sama anak Papa masih pada bujang" ucap si ayah anak dua itu

"Ya takutnya" ucap Varo
"Cewek? Janda ini punya anak cewek? Lucu pasti" ucap Vero

"Iya lucu, cantik, pinter, berbakat lagi" ucap si ayah

"Pinter? Berbakat? Emang ni anak umur berapa?" tanta Vero

"Kelas 3 SMA" ucap sang ayah yang lagi-lagi membuat dua anak kembar itu terkejut.

"Kalo bukan ibunya yang ngincer harta Papa berarti anaknya" celetuk Vero

"ALVERO!" "APA?!" si ayah memejamkan matanya lalu berucap "Jangan suka berprasangka buruk terhadap orang lain, Mama kamu gak pernah ngajarin yang kayak gitu" ucap si ayah

"Pokoknya keputusan Papa bulat. Papa bakal nikah dan gak ada yang bisa ganggu gugat! " ucap si ayah lalu menyambar kunci mobil yang ada di atas meja dan melangkah pergi dari sana.

"Mau kemana?" tanya Varo. Si ayah menoleh sebentar lalu berkata "Papa mau pergi nyari baju buat pernikahan nanti. Kenapa?" sepasang kembar itu menggeleng "yaudah kalo gitu Papa pergi" si kembar hanya bisa menatap kepergian ayahnya dengan tatapan datar.

"Nekat tu orang" ucap Vero
"Ya mau gimana lagi, berarti kita bakal punya adek sama mama tiri" ucap Varo

"Kira-kira calon adek gue bakal secantik apa ya?" ucap Alvaro sembari membayangkan secantik apa calon adik tirinya itu.

"Kita liat aja nanti secantik apa calon ibu sama adek tiri kita nanti" ucap Alvero yang langsung di anggukki oleh Alvaro

Detik berganti, menit berganti, jam berganti, hari berganti minggu, tak terasa ini adalah hari yang di tunggu tunggu oleh si kembar yakni kedatangan Mama dan adik tiri mereka.

Soal pernikahan, mereka tidak hadir dengan alasan tugas. Untung sayng ayah alias David Delvander itu mengerti.

Pernikahan tersebut terjadi dua hari lalu. Selesak acara, David mengabari anak-anaknya bahwa ia akan menginap dahulu di rumah Wenda -mama tiri si kembar untuk beberapa hari ke depan. Tapi ternyata, David, Wenda, berserta calon adik mereka akan kembali pulang ke rumah si kembar.

"Tuan muda, Tuan besar dan Nyoya sudah berada di bawah" ucapan dari asisten pribadi Varo membuyarkan lamunan keduanya

"Bilang ke Papa, nanti kita ke bawah" ucap Vero yang hanya di tanggapi anggukkan oleh asisten pribadi Varo.

FALLING FOR YOU [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang