006 [HIDUP PENUH TEKA-TEKI]

213 15 0
                                    

Warn!
Mulai chapter ini sampe chapter seterusnya

Tulisan tebal + miring = flashback

Tulisan tebal = isi surat

Tulisan miring = percakapan di telpon





"Anaknya kembar" David memejamkan matanya erat-erat ketika dirinya melihat gambar di depannya. David menoleh dan menatap perempuan di sampingnya --- Wendy dan memasang raut wajah tegasnya.

"Oh gitu ya dok. Terima kasih ya dok" David dan Wendy keluar dari ruangan dokter kandungan itu dan melangkahkan kakinya menuju parkiran. Setibanya di parkiran, mereka memasukki mobil dan suasana hening menyap mereka.

"Wen, anak siapa?" tanya David memecah keheningan. Wendy menggeleng "Gue gak tau Dav, apa gue gugurin aja ya?" David menggeleng "Jangan"

Hening menyapa keduanya lagi sampai David memecah kehenigan kembali.

"Gue baka tanggung jawab Wen" ucap David yang membuat Wendy shock bukan main.

"Tapi Lia---" "Dia udah gak ada" potong David. Wendy menggeleng

"Vid, kalo lo mau ngebantuin gue tolongin gue cari bapaknya anak ini. Itu bakal ngebantu gue banget" ucap Wendy, David menggeleng "Itu bakal susah karena notabenya lo cewek malem dan banyak yang make lo" ucapnya yang membuat Wendy terdiam

"Tapi lo dimarahin bokap nyokap gue. Belom lagi Wenda" ucapnya

"Itu lebih baik daripada gue ngeliat sahabat gue kesusahan ngurus anak tanpa bantuan siapa pun"

David memejamkan matanya saat kilasan kilasan tentang Wendy terputar begitu saja di otaknya

"Wendy, maafin gue karena gue harus ngebunuh Sena. Tapi gue janji sama lo buat jagain kembarannya Sena"

Oek.... Oek... Oek...

"Papa! Itu adeknya Varo sama Vero?!" David menatap kedua bocah berumur dua tahun itu dengan tatapan bahagia.

"Iya Var, adik kalian perempuan" ucap David yang membuat bocah berumur dua tahun itu memekik bahagia.

"Tuan Delvander, Nona Wenda ingin berbicara dengan anda" David mengernyitkan dahinya heran lalu berjalan masuk ke dalam ruangan persalinan dan mendapati Wendy dan Wenda --- si kembar yang dua-duanya adalah sahabat karib David yang sedang menggendong dua bayi perempuan kembar.

"David, gue sama Wendy bikin perjanjian. Gue bakal bawa salah satu anaknya Wendy. Lo gak keberatan kan?" David menggeleng

"Selagi Wendy gak keberatan gue gak masalah" ucapnya. Wenda mengangguk.

"Wenda, tapi bisa gak gue minta satu syarat ke lo?" Wenda mengangguk

"Nama mereka kasih unsur yang sama. Jadi mereka bakal tau nantinya kalo mereka kembar" ucap Wendy, Wenda mengangguk

"Gimana kalo Arsena Jelita sama Cantika Arsela?" Wendy mengangguk setuju

"Itu maksudnya Sena sama Sela itu dua perempuan yang cantik jelita" ucap Wenda

"Yang lo gendong namanya Sela. Yang gue gendong namanya Sena" ucap Wendy dan Wenda mengangguk.

"Ini, kasih kalung ini buat Sela. Itu kenang-kenangan terakhir dari gue sebelum dia terpisah dari gue"

"DOR! hayo Papa ngelamun ya?" David menoleh kearah orang yang baru saja menganggetkannya --- Varo

"Varo kebiasaan" Varo tertawa kecil lalu mengambil posisi duduk disamping David.

FALLING FOR YOU [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang