"Sadar?" Varo melirik sekilas orang yang baru saja memasukki ruangan kesehatan --- Vero dan sahabat mereka --- Sevan
"Menurut lo?" tanya balik Varo seraya menatap sinis Vero
Vero tertawa kecil lalu berucap "Dasar penyakitan"
Varo melotot tidak terima di katai penyakitan oleh kembarannya. Varo melempar bantal yang ada di belakangnya dan bantal itu tepat mengenai wajah tampan Vero.
"Bercanda Var, baperan amat sih" ucap Vero seraya melempar balik bantal yang tadi dilempar oleh Varo
"Anak-anak kampus pada heboh nyariin gue. Gue gak bakal tau lo pingsan kalo bukan karena Sevan" ucap Vero lagi
Varo mengangguk lalu kemudian bertanya "jam berapa?"
"2" jawab Sevan
"Gue bolos kelas gara-gara lo" ucap Vero
"Lo masuk kelas emang?" tanya Varo, Vero menggeleng"kagaklah"
Varo menatap sinis kearah kembarannya lalu kemudian mengalihkan pandangannya ke seisi ruangan mencari sesuatu yang penting bagi hidupnya. Yap ponselnya.
"Nyari hp? Ketinggalan di cafe" ucap Vero enteng. Varo melotot lagi dan lagi yang membuat Vero lagi dan lagi tertawa.
"Itu ada data-data tugas gue bahlul!" Varo semakin melotot ketika suara rawa Vero terdengar lebih kencang.
"Canda bang, nih" Vero merongoh saku celananya lalu memberikan ponsel berlogo apel gigit itu kepada Varo.
"Thanks" Vero mengangguk sebagai jawaban atas ucapan terima kasih dari Varo
"Gue cabut ya?" Varo yang sedang memainkan ponselnya otomatis menatap Vero yang sedang mengotak-atik ponselnya.
"Lo ijin? Ke gue? Tumben" Vero meletakkan kembali ponsel pintarnya ke dalam saku celana lalu menatap malas ke arah Varo
"Iya. Yaudah gue cabut. Lo sama Sevan aja ya bang? Bye"
"BELIIN GUE SOTO!"
"IYA!"Perlahan tapi pasti Vero berjalan pergi dari ruang kesehatan tersebut meninggalkan Varo berdua dengan Sevan di ruangan tersebut.
~♥~
"Sekolah bubar pukul 3 sore Tuan" Vero mengangguk lalu kemudian bergidik ngeri ketika dirinya dipanggil Tuan oleh satpam sekolah yang sedang berjaga pada siang hari itu
"Jam 3? Sekarang masih jam setengah 3, masih ada setengah jam lagi berarti. Gue numpang duduk ya?" si satpam mengangguk dan detik selanjutnya si satpam memberikan tempat duduk dan beberapa cemilan untuk Vero yang di sambut baik oleh pemuda tampan bermarga Delvander itu.
Detik berganti menit berganti jam. Tak terasa bel pulang sekolah berbunyi dan anak-anak berhamburan keluar kelas masing-masing.
Vero keluar dari pos satpam dan menghampiri motor ninja yang terparkir apik di dekat gerbang sekolah. Dia memperhatikan satu persatu anak yang keluar dari kelas. Menolehkan kepalanya ke segala arah untuk mencari orang yang sedang dia tunggi, Sela.
Ditengah-tengah aktifitasnya mencari Sela. Tiba-tiba suara teriakkan dari seseorang membuatnya mengalihkan atensinya
"GUYS! ITU ALVERO ERLAN DELVANDER!"
Seluruh pusat atensi langsung tertuju kepada Vero. Vero? Pemuda itu pura-pura buta dan tuli ketika orang-orang itu berteriak dan berlaru kearahnya sembari memanggil-manggil namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLING FOR YOU [✔]
Fanficketika si kembar menaruh perasaan ke adik tiri mereka. ------------------------------------------------- perasaan akan datang dengan sendirinya seperti pengalaman Alvaro dan Alvero, si kembar yang jatuh hati kepada adik tirinya sendiri. "Cinta itu...