008 | THE KONFLIK IS NEVER END

139 15 0
                                    

Setelah 8 bulan pencarian ayah kandung Sela, kini tiba saatnya David memberi tau Sela perihal ayah kandungnya. Seluruh anggota keluarga sudah kumpul untuk membicarakan soal ini.

"Jadi gimana Pah? Siapa ayah kandung Sela?" tanya Sela ditengah-tengah mereka yang masih terdiam.

David menatap Sela lalu mengfokuskan atensinya kepada map coklat yang dia bawa.

"Papa nemu. But janji sama Papa buat gak sedih setelah kamu tau ini" ucap David yang membuat seluruh orang terdiam.

David melirik kearah Wenda seolah-olah memberi kode kepada wanita itu. Wenda mengangguk lalu menoleh kearah Sela kemudian berdiri dan menjulurkan tangan kanannya kepada Sela.

"Ayo kita berangkat"

~♥~

"Sela, ini rumah ayah kandung kamu" Sela terdiam, dia tidak langsung masuk melainkan tetap memandangi rumah besar itu dalam diam yang membuat David, Wenda, Varo, Vero, dan Sevan heran.

"Hey, ada masalah?" tanya Varo, Sela menolehkan kepalanya kearah Varo kemudian menggeleng

"Apa iya ini Papa kandungnya Sela?" tanya Sela sedikit khawatir

David mengangguk

"Papa yakin, kita udah pernah ketemu sebelumnya buat ngebahas kamu" ucap David

"Gimana Papa bisa yakin? Aku anak haram dari wanita club kalo Papa lupa" ucapan Sela barusan membuat hati sikembar sakit.

"Lo bukan anak haram" ucap Vero menyemangati

David tersenyum simpul lalu dirinya membawa Sela kedalam rangkulannya

"Inu definisi the power of orang kaya Sela" ucap David "Lagian delapan bulan itu bukan waktu yang sebentar" lanjutnya

"Tapi Pah---" "Jangan gugup oke?" Sela menoleh kearah Sevan yang sedang melempar senyum kearahnya.

"Ayo kita masuk" David berjalan lebih dulu dengan para bodygurdnya yang mengikuti dirinya disamping kanan dan kirinya. Dibelakangnya ada Wenda, Varo, Vero, Sevan, Sela, dan beberapa bodygurd yang tersisah senantiasa mengikuti mereka dari belakang.

"Maaf Tuan Delvander, apa anda sudah membuat janji dengan Tuan Besar?" David mengangguk lalu mengirimkan bukti roomchat dirinya dengan orang yang dimaksud Tuan Besar itu.

"Baik Tuan. Buka pintunya"

Pintu rumah besar itu terbuka dan menampakkan isi dari rumah besar itu. Kalo Sela boleh jujur, rumah besar ini hampir setara dengan rumah keluarga Delvander.

"Silahkan duduk Tuan, saya panggilkan Tuan besar dulu"

David mengangguk lalu membiarkan orang yang diyakini adalah tangan kanan Tuan Besar itu pergi.  Tidak sampai 10 menit, orang tadi sudah kembali. Tapi dia tidak sendiri, melainkan bersama seorang pria yang sangat-sangat David kenali dengan baik.

"ey yo David. What's up?" pria itu menjabat tangan David sebentar lalu menyuruh David untuk duduk. David mendudukkan bokongnya diatas sofa tersebut begitu pula dengan pria itu.

"How are you Mr.Asvander?" tanya David. Pria itu tertawa lalu menjawab "I'm fine, thank you for asking. How about you?" tanya orang dengan marga Asvander itu

FALLING FOR YOU [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang