007 | KEBENARAN TERUNGKAP KEMBALI

170 20 0
                                    

"jawab Varo, Vero, Sevan!"

Varo, Vero, dan Sevan meneguk ludah mereka kasar dan menatap David takut-takut. Sampai akhirnya Vero menyadari sesuatu dan langsung merubah ekspresinya menjadi datar.

"Kita nyari laptop aku. Lagian siapa suruh naroh laptop aku di ruang kerja Papa?" ucap Vero yang mampu membuat David terdiam seribu bahasa.

"Pah, aku mau nanya. Jawab yang sejujur-jujurnya" ucap Vero dengan tatapan datar yang membuat kondisi berbalik.

"Nanya apa?" tanya David

Vero maju selangkah dan menatap David penuh intimidasi.

"Siapa Lia?" cuma pertanyaan seperti itu mampu membuat David lagi-lagi terdiam.

"JAWAB PAPA!" Vero memejamkan matanya ketika dirasa mengeluarkan suara terlalu keras kepada ayahnya.

"Temen Papa" jawab David mencoba setenang mungkin

"Temen? You trying to lie from us?" tanya Varo

"No i'm not" jawab David

"Jangan bohong Papa. Answer me, who is Lia?" tanya Vero sekali lagi

"Temen Papa. Kenapa kalian gak percaya?" tanya David lagi

"Apa temen Papa ini pernah nikah sama Papa?" tanya Varo yang membuat David lagi-lagi terdiam.

"Pah, just tell us the truth. It's hard for you?" tanya Vero

"Kalo iya kalian bakal gimana?" tanya David balik yang membuat si kembar terdiam

"Why?" tanya Vero dengan nada kecewa yang ketara

Belum sempat David menjawab, tiba-tiba pintu terbuka dan menampakkan Sela dengan penampilannya yang berantakkan dan Wenda dibelakangnya yang tak kalah berantakkan. Bahkan bisa dilihat dengan jelas Wenda habis menangis.

"Papa aku bakal langsung pada intinya. Siapa Sena?" bukan hanya David, si kembar juga terdiam.

"Arsena Jelita, dia kembaran aku kan?" Varo dan Vero maki dbuat bingung dengan situasi ini.

"Sel, lo sama Sena beda. Sena anaknya Mama kita yaitu Mama Wendy, sedangkan lo anak Mama Wenda" ucap Varo serius.

Sela menunjukkan senyum kecilnya "Dia bukan Mama gue. Dia Tante gue"

"Tante Wenda itu kembaran Mama gue. Itu yang gue denger dari percakapan Tante Wenda sama Papa"

"Percakapan?" Sela mengangguk

"Percakapan yang cukup bikin gue shock karena ternyata selama ini gue punya kembaran namanya Sena"

Sela pada saat itu sedang sendirian dirumah, Varo dan Vero sedang berada di kontrakkan Sevan, sedangkan Mama Papanya lagi berada diluar kota. Sudah terhitung lima bulan Sela tinggak disana, jadi dia tidak takut ditinggal sendirian dirumah sebesar istana itu.

Sela berjalan turun dari lantai kamarnya menuju lantai bawah. Dia bermaksud memasak karena dia sangat lapar.

Saat dia berjalan melewati ruang kerja Papanya, alangkah terkejutnya ia karena pintu tersebut terbuka sedikit yang membuat Sela berdecak dalam hati

"Siapa sih berani buka buka ruang kerja Papa?" tanya Sela pada diri sendiri 

Saat dirinya akan menutup pintu, dia terkejut mendapati siluet Mama dan Papanya yang sedang membelakanginya. Dia awalnya bodo amat, tapi saat mendengar namanya dibawa-bawa membuatnya penasaran dan memilih menguping.

"Gimana sama Sela? Dia harus tau kalo dia bukan anak ko Wen!" ucap David yang semakin membuat Sela penasaran

"Gue bakal bilang nanti, lo santai aja. Sekarang mending lo bilang dulu ke Varo sama Vero kalo Wendy itu bukan Mama kandungnya sebelum mereka tau fakta itu dari map biru ini" ucap Wenda

"Gue bakal ngasih tau mereka kalo lo ngasih tau Sela duluan perihal Wendy sama Sena" ucap David

"Lo juga harus ngasih tau si kembar kalo Sena itu bukan adek kandung mereka" ucap Wenda

"Kalo itu gue gak janji" ucap David yang membuat Wenda naik pitam

"Arsena Jelita, dia kembaran Sela! Bukan adik dari si kembar!" Sela menatap nanar kedua orang tuanya itu lalu bergegas pergi dari sana

"Gitu ceritanya" jelas Sela

"Sekarang apalagi Pah?" tanya Varo kepada sang ayah

"Var, Ver, Papa bisa jelasin" Varo dan Vero menggeleng dengan air mata yang sangat jelas ketara akan keluar.

"Pah, anak Papa sebenernya berapa?!" tanya Vero dengan air mata yang dalam hitungan detik akan keluar

"Tiga. Kamu, Varo, Sevan" ucap David

"Sena sama Sela?" tanya Varo meminta kejelasan soal kedua perempuan itu.

"Mereka juga anak Papa, tapi kita gak punya hubungan darah sama mereka" jelas David.

"Jadi aku sama Vero beneran gak punya penyakit yang namanya Brother Complex? " David menggeleng pelan

"Terus why you kill my sister?! " tanya Vero dengan tampang murka

"Karena Papa malu! Walaupun kalian cuma sebatas adik kakak angkat tapi Papa malu!" sambar David

"Tapi gak dibunuh juga Papa! Apa gak ada cara lain?!" ucap Vero

Sela menatap tajam David kemudian melangkahkan kakinya satu langkah kedepan.

"you kill her? You kill my twins sister?!" Sela menatap nyalang David. Dia bener-bener tidak habis pikir sama ayah angkatnya itu.

"Iya, Papa bunuh kembaran kamu. Papa malu Sel, malu!" ujar David seraya menahan mati-matian air mata yang sebentar lagi akan lolos dari kedua kelopak mata indahnya itu.

"You not my father. Sela gak pernah punya ayah yang ngebunuh anaknya sendiri" ucap Sela

"i'm still your Papa. Mau sejahat apa pun seorang ayah kepada anaknya, saya tetaplah seorang ayah yang harus dihormati" ucap David

Vero menggeleng

"my Papa is not a bitch!" ucap Varo mewakilkan Vero

"shut up your mouth Varo!" bentak David. Tapi si kembar tidak gentar sama sekali.

"Jadi mau kamu apa Sel? Papa baka kabulin semuanya asal jangan benci Papa" ucap David pasrah

"help me to find my real Papa" jawab Sela yang membuat seluruh orang-orang terdiam.

"Tapi, Papa kandung kam---" "i don't care. Sela gak peduli kalian tau atau enggak bapak kandungnya Sela. Sela cuma mau ketemu sama bapak kandunya Sela and the problem is clear" potong Sela panjang lebar.

"Terus kalo kamu udah ketemu ayah kandung kamu, kamu mau apa?" tanya David

"Sela bakal tinggal sama dia. Sela cuma mau kumpul lagi sama ayah kandung Sela" jawab Sela

"okey then, Papa bakal cariin ayah kandung kamu. Papa janji"












Tbc

FALLING FOR YOU [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang