VIII

243 28 20
                                    

Seperti yang dikatakan Wirya tempo hari, bahwa akan ada acara perayaan dalam waktu dekat. Hari itu, setelah Wirya pergi tak lama kemudian Gavin datang memberi tahu Yasa bahwa acara makan malam atau lebih tepatnya acara untuk berterimakasih atas kerja sama para staff dan idol dalam projek pemotretan tempo hari.

Dan hari itu pun tiba, malam ini Yasa akan menghadiri acara makan malam tersebut. Atasan kemeja berwarna hitam yang dilipat hingga siku, jeans hitam, dan juga masker dan kacamata yang berwarna senada, dan Yasa pun telah mengubah kembali warna rambutnya menjadi hitam. Yasa keluar dari kamar kost dan pergi menuju Gavin yang sudah menunggu nya di dalam mobil, pria itu memakai long coat dengan celana jeans birunya dan memakai kacamata hitam dengan bingkai yang lebih tebal di banding Yasa.

Sepanjang jalan mereka berbincang-bincang ringan tentang pekerjaan, hingga tiba saat Gavin memberi peringatan pada Yasa,"Kamu harus jaga ekspresimu nanti, jangan seperti kemarin. Gatau apa yang akan terjadi nanti, tapi kamu harus bisa mengontrol perasaan kamu itu pada Wirya."

Yasa bergumam mengiyakan, dia juga sudah bertekad akan mengontrol ekspresi dan perasaannya nanti, jika terus begitu Yasa sama saja seperti sedang menyakiti dirinya sendiri. Yasa dan Gavin tiba di hotel ternama, mereka langsung pergi menuju lantai paling atas mereka mengadakan acara di rooftop hotel ini.

Dentingan suara lift yang menunjukkan bahwa lift itu sudah berada dilantai yang dituju pun terbuka, Yasa terkejut saat sebuah kolam berenang yang cukup besar menyapa pandangannya lebih dulu. Suasana disana cukup ramai dan mewah untuk sekedar acara makan malam untuk staff dan model. Yasa mengikuti kemana Gavin pergi, masuk kedalam ruangan yang lebih terang disana Yasa bisa melihat semuanya dengan jelas.

Mereka yang disana memakai pakaian-pakaian mewah dan anggun, Yasa jadi merasa malu karena ia datang hanya memakai kemeja dan jeans hitam harusnya dia memakai setelan suit saja tadi. Namun sebuah panggilan mengalihkan atensinya.

"Yasa! Sini!"

Wanita cantik dengan rambut pirang pendek sebatas lehernya memanggil Yasa dan melambaikan tangannya. Yasa pun pergi kearah Yena karena menyadari bahwa Gavin sudah tidak ada disekitarnya. Setelah mendekat, dia baru sadar ternyata orang-orang yang dikenalnya ada disana bersama Yena. Wanita berambut pirang itu memakai mini dress berwarna hitam, dengan sebelah lengannya yang tertutup jas dan sebelah lengannya yang lain tak tertutup apapun menampilkan lengan putihnya, dia terlihat sangat cantik dan dewasa.

"Hey, Yasa. Kita ketemu lagi yah, padahal aku bukan bagian dari projek ini hahaha."

Yang menyapa nya tadi adalah Sam, yah Yasa sangat terkejut mendapati Sam yang hadir di acara ini, pria itu memakai long coat berwarna abu dengan dalaman celana dan turtleneck hitam. Dan disebelahnya ada pria jangkung yang sudah tersenyum hangat kearahnya.

"Hai, ini kali ketiga kita ketemu. Tapi kamu belum tau namaku ya? Aku Rio Anggara, rekan kerja Sam dan Seno."

Berbeda dengan Sam, Yena, bahkan dirinya, pria jangkung ini memanggil Wirya dengan nama panggung nya. Hanya dengan menggunakan jas coklat ke abu-abuannya dan dalaman hitam telah membuat pria jangkung itu terlihat tampan dan elegan.

"Kamu aktor yah?"

"Loh kamu tau? Kamu pernah nonton film ku yah?"

"Em, nggak. Aku hanya menebak."

"Pfft."

Dan seseorang yang sedang menahan tawa itu adalah cinta pertamanya. Tiada hari yang tidak membuat Wirya terlihat jelek, hari ini pun dia terlihat rupawan dengan warna rambut barunya yang membuat Yasa terkejut. Rambut dengan dua warna, pirang untuk bagian bawah dan hitam untuk bagian atas hingga ke poninya, gaya oreo. Wirya menatap kearah Yasa lalu tersenyum.

Echanted || WooSangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang