Terry//Gyujin

865 64 1
                                    

Gyuvin kesal, mood nya buruk, entah kenapa, setiap kali ia datang kerumah yujin selalu menjadi incaran keganasan benda kecil yang berbulu lebat itu.

Gyuvin memanyunkan bibirnya dan menggerutu pada yujin, yang sibuk membersihkan tangan gyuvin akibat gigitan Terry, si anjing kesayangan yujin.

"Ih...sakit jin", gyuvin sedikit meringis ketika tetesan alkohol itu mengenai luka bagian tangannya, gigitan anjing itu sangat kecil tapi dalam.

"Maaf ya kak, terry sering gigi kakak"

"Kok terry ga suka ya jin sama kakak, emang kakak ada salah apa sama dia?", Gyuvin menggerutu dan memandang yujin sayup, yujin yang ditanya seperti itu juga bingung, setaunya terry ga bakal menggigit sembarang orang kecuali orang itu menjadi ancaman baginya.

"Entar kalo kakak datang kesini yujin bakal kurung terry aja jeh kak"

"Tapi dia tetap lihat kakak jin, entar bakal nge gonggong sepanjang hari"

Benar apa yang dikatakan gyuvin, jika terry melihat gyuvin, anjing itu akan berubah menjadi anjing rabies yang haus akan daging manusia.

"Terry liar banget jin, dibuang aja"

Yujin yang mendengar itu melotot kaget.

"Grrrrrrrr....", Seolah mengerti, anjing kecil itu mengeram sehingga menampakan gigi kecilnya dan menatap gyuvin dengan ganas.

Grap....!!!

Gyuvin memeluk tubuh yujin yang sedang membersihkan lukanya, sehingga tubuh kecil itu menindih tubuh gyuvin.

Gyuvin mendekap tubuh yujin sangat erat lalu mencium lekuk leher yujin.

"Grrrrrrrrrrrr", terry mengeram semakin kencang ketika melihat tubuh pemiliknya dibungkus oleh gyuvin.

"Kak, lepas...yujin ga bisa nafas"

"Enggak, kakak takut, terry liatin kakak mulu"

"Aih....terry liatin kakak, gara gara kakak peluk yujin, terry kira kakak nyakitin yujin"

"Ahhh...ga mau lepas, kakak masih kangen, biar pelukan gini aja ya"

Nah kan, ujung ujungnya modus.

Kedua sejoli itu masih saling tindih didepan ruang tamu, tampa peduli anjing kecil itu mentap mereka dengan pandangan yang susah di artikan.

Intinya terry kesal, jika ada gyuvin, yujin tidak bisa bermain dengannya.

"Kak...lepas dulu, sesak"

"Enggak kakak masih rindu"

"Iya yujin tau, tapi kita tidurnya di kasur aja ya, jangan diruang tamu gini"

"Kenapa emangnya?", Tanya gyuvin.

"Lagian orang tua kamu kan pergi keluar kota''.

Belum sempat yujin menjawab, langkah kaki seseorang mendekat berjalan kearah mereka.

"Kak yujin, minta uang, aku mau keluar jalan kerumah teman", ujar suara itu.

Yujin yang masih dalam pelukan gyuvin mendongakkan kepalanya dan melepaskan diri, ia merapikan rambutnya akibat ulah gyuvin.

Setelah itu, yujin memandang adik laki lakinya dengan kikik.

"Eh...ini, main jangan terlalu malam ya"

"Iya kak, aku pergi dulu ya, bye"

Jangan tanya kondisi gyuvin sekarang, hampir mati gelagapan, ia merutuki dirinya yang sangat kekanakan, hilang sudah wibawanya yang cool dan tampan didepan adik yujin, yang sebentar lagi menjadi adik iparnya.

Book Gyujin || Kim gyuvin+Han yujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang