Baby For Alyssa (Part 4 )

1.4K 64 0
                                    



Tittle :: Baby For Alyssa

Author :: Frisca Ay



*******



Rio melangkah pelan melewati lorong-lorong, setelah itu berhenti tepat disebuah ruangan khusus, lalu langsung masuk saat Ia telah membuka pintu ruangan tersebut menggunakan kunci yang kemana pun Ia pergi selalu di bawanya. Setelah kembali menutup pintu dan menguncinya kembali, Ia melangkah pelan, tatapan matanya berubah sayu, mimik wajah yang Ia ciptakan pun seketika menjadi wajah kesedihan.


Ia berhenti melangkah lalu menarik kursi dan duduk. Sekian menit matanya hanya tertuju pada sosok yang saat ini terbaring lemah tak berdaya, tak ada semburat warna merah yang menghiasi wajahnya hanya terselimut putih pucat dan nampak dingin, dengan bibir yang kian membiru, matanya terpejam seolah-olah tak ingin sedikitpun membuka, rambutnya panjang sebahu berwarna hitam pekat dengan poni potongan sampai ke alis kening serta mimik wajahnya yang tercipta adalah kedataran dan kerapuhan.


Rio masih terus memperhatikan setiap siluet wajah pada sosok dihadapannya ini yang tetap terbaring dan memang akan terus begitu. Tapi Rio yakin, suatu saat nanti sosok ini akan kembali seperti semula. Tangannya tergerak untuk menggenggam jari mungil yang kini sangatlah dingin, tubuhnya masih terselimut oleh beberapa alat medis sebagai pembantu. Rio membungkam menatap sedih yang tidak bisa tergambarkan, mengecup lembut jemari mungil yang kini Ia genggam, lama lelaki itu mengecupnya tak ingin sekali Ia melepaskan.


Sekian menit Ia pun mendongak lalu tersenyum miris. "Aku kembali sayang, kau merindukan ku ?." Tanyanya pada sosok yang membeku itu, yang Ia sendiri tahu bahwa sosok itu tak akan mungkin menjawab pertanyaannnya.


Kembali Ia mengecup jemari mungil yang sejak tadi Ia genggam. "Maafkan aku sayang, Aku terlalu sibuk dengan pekerjaan ku. Membuat ku susah untuk mencuri waktu." Ia mendesah pelan. "Kau pasti marah pada ku bukan ? Kalau begitu kau boleh memukul ku....,"


"Atau mungkin menjewer ku. Lakukan sayang, cepatlah bangun ! Kau bisa memarahi ku sesuka hati mu seperti dulu. Lakukanlah." Rio tidak bisa lagi menahan kepedihannya, Air matanya kini menetes satu persatu. Ia lalu mengusap dengan kasar, "aku tidak ingin terlihat lemah dihadapan mu. Maka dari itu, lekaslah bangun sayang. Clara sangat merindukan mu."


Rio tersenyum. "Kau tidak berniat ingin melihatnya ? Dia cantik dan lucu seperti mu." Lagi lagi Rio mencoba tersenyum memaksa. "Dia sudah pintar merangkak sejak 3 minggu yang lalu." Inilah yang selalu Rio lakukan, melaporkan seluruh perkembangan Clara pada sosok yang terbaring kaku ini. Yah ! Keseluruhan, baik itu Clara sakit atau sedang suka bermain dengan alat mainnya yang menggunakan suara apabila Ia sedang dimandikan 'Boneka bebek karet'.


"Clara begitu menyukai seorang perempuan, perempuan itu mampu membuat tangisnya reda dengan hitungan detik." Rio terus menatap wajah pucat pasi itu dengan lembut. "Jika kau tidak keberatan, aku akan menyuruhnya menjadi pelayan Clara. Tapi satu yang tidak ku suka darinya...,"


"Dia selalu menyebutku Ayah aneh dan Gila, Apalagi kemarin dia menanyakan keberadaan mu. Aku ingin sekali menamparnya mentah-mentah karena telah mengungkit-ungkit tentang mu." Kembali Ia mencium jemari mungil digenggamannya entah untuk keberapa kalinya ia lakukan itu, Ia sangat begitu mencintai sosok ini bahkan sampai detik ini. Dan Ia berharap sosok yang terbaring kaku dihadapannya kembali seperti dulu....

Baby For Alyssa ( repostan )Where stories live. Discover now