Ify membuka pintu kamarnya, namun sebelumnya Ia melirik kearah jam dinding yang menunjukkan malam yang telah larut. Ify meneguk ludahnya susah, berusaha menekatkan dirinya untuk pergi dari rumah ini. Ia tidak mau menikah dengan lelaki yang baru dikenalnya apalagi telah bersikap kasar juga mencaci maki dirinya seperti barang? Ck. Ify tersenyum miris, lalu menuju kamar Clara. Inilah yang membuat Ify tidak bisa meninggalkan rumah ini, Clara pasti akan mencarinya. Ingin sekali Ia membawa Clara ikut pergi bersamanya dari rumah ini, daripada Ia berada disini namun Rio sang Ayah seolah-olah takut pada bayinya sendiri. "Ck. Ayah Bodoh.!"
Ify melangkah pelan tersenyum saat melihat Clara yang tertidur pulas. Ia lalu mendekat dan menyentuh pipi berisi bayi mungil itu. "Hay sayang....," entah kenapa sulit sekali bagi Ify untuk meninggalkan Clara, Ia tidak akan tahu bagaimana nanti jika Ia meninggalkan bayi ini, Walaupun telah terfasilitasi beberapa pelayan untuknya, "Jaga dirimu baik-baik Clara, Bubu pasti merindukan mu.....,"
"Jangan nakal pada pelayan mu ya, tapi kau boleh nakal jika berhadapan dengan ayah mu yang Gila itu," Ify tertawa kecil, lalu Ia pun mengecup lembut pipi Clara. "Maafkan Bubu tidak bisa berlama-lama disini sayang, Bubu pamit." Ia mengelus lembut rambut tebal dan pirang Clara, lalu berbalik namun seketika Ia mematung saat mendapati Rio yang kini berdiri tegap diambang pintu kamar Clara.
"Mau kemana kau malam-malam seperti ini ?." tanya Rio dengan nada biasa, Ify langsung merutuki dirinya karena lelaki itu kini tengah menatapnya dengan tatapan selidik. Ify bergeming dan gelisah saat lelaki itu mendekatinya tapi Ia tiba-tiba berhenti dengan jarak 1 meter, Ify ingat bahwa lelaki ini tidak akan pernah melanggar jarak itu jika berdekatan dengan Clara.
"Aku ingin menjelaskan semua pertanyaan mu, yang selalu ku rahasiakan dari mu." Ify meneguk ludahnya susah. Penjelasan semuanya ?Tidak, Ia tidak membutuhkannya lagi, yang Ia inginkan adalah secepatnya melarikan diri dari tempat ini. Ify menggeleng, "Tidak. Terima kasih, Aku rasa tidak membutuhkan jawaban itu lagi. Aku harus pergi dari rumah ini, aku.... Aku akan...,"
"Tidak Ify. Kau tidak akan pernah pergi kemana pun. Karena kita akan segera menikah secepatnya." Rio memotong cepat kalimat Ify dan mampu membuat Ify merasa diremehkan sebagai perempuan yang lemah. "Kau pikir aku mau menjadi istri kedua mu? kau pikir aku mau menerimanya begitu saja. Dan kau pik....," Seketika Ify berhenti berbicara saat Rio mendekat lalu mencium lembut puncak kepalanya lalu turun pada keningnya. Ify seketika membisu, ucapannya terhenti begitu saja. "Aku terlalu cemburu melihat semua ke mesra'an mu bersama Zariel, Semua perkataan ku semua ucapan ku yang menyakiti mu hanya ungkapan kecemburuan ku." Kembali Rio mengecup lembut kening Ify untuk kedua kalinya. "Istri ku telah lama meninggal, dan mengenai perasaan ku, sebenarnya untuk pertama kali melihat mu. Aku.....," rio menggantungkan kalimatnya, menatap lembut sepasang mata yang kini menatapnya dengan wajah yang lucu mungkin karena syok.
".....Menyukaimu." tutup Rio dalam kalimatnya, seketika Ify sadar lalu mundur. Rio berbalik dan melangkah meninggalkan kamar itu, namun sebelumnya Ia menoleh tanpa berbalik menatap Ify, yang mematung menatapnya. "Aku rasa, itu cukup untuk membuktikan kepemilikan. Kau.. milikku Alyssa," Akhirnya lelaki tampan itu benar-benar menghilang dibalik pintu, dan sekarang barulah saatnya Ify bernafas sebaik mungkin, desahan nafasnya memburu, wajahnya seketika merona.
Apa yang dikatakan lelaki itu tadi ? Istrinya telah lama meninggal ? dia menyukainya saat pertama kali bertemu? lalu kecupan tadi ? tanda bukti kalau lelaki itu benar-benar ingin ,menikahinya ? Hey ! ada apa ini sebenarnya ? Tidak ! ify tidak boleh percaya begitu saja, lagi pula Ia tidak mempunyai perasaan apapun. Belum lagi tadi ? lelaki itu sudah mulai mendekatkan diri pada Clara, lihat saja saat dia menembus batas 1 meternya begitu saja saat mendekati Ify. Seketika Ia pun lupa dengan rencananya untuk pergi dari rumah ini karena terus memikirkan teka-teki yang sedang Ia jalani saat ini yang benar-benar.... Memuakkan !