Happy reading
Wijaya POV
"Bangun,hey bangun!"
Pagi-pagi tidurku sudah terganggu dengan seruan mamaku."Enghh? Jam berapa sih?"
"Sholat subuh kamu!"
"Iya." Akupun melangkah turun dari kasur dan bersiap siap sholat.
Setelah sholat, aku mulai membereskan buku-buku pelajaran, tak lupa sarapan lalu bersiap-siap berangkat ke sekolah.
"Ma, wijay pergi dulu. Assalamualaikum" pamitku sembari menyalami tangannya.
"Ya, waalaikumsalam."jawab mamaku .
Aku berangkat ke sekolah menggunakan sepeda seperti biasanya. Hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai ke sekolah ku, yah walaupun masih menggunakan pakaian merah putih karena ini adalah hari pertamaku sekolah di SMP.
"Selamat pagi,pak. Ini parkirnya dimana?" Tanyaku kepada satpam disana.
"Disitu,dek" satpam tersebutpun menunjuk ke tempat seperti lahan parkir yang cukup luas.
Aku lalu memarkirkan sepedaku disana dan tak lupa merapikan dasi dan topiku lalu melangkah menuju kelas.
Sesampainya dikelas kulihat hanya sedikit murid yang baru datang. Aku memutuskan untuk duduk di pojok depan. Cukup rajin sebagai murid laki-laki.
"Hey" Tiba tiba aku mendengar seseorang memanggilku dari belakang.
"Hm?" Jawabku sembari menghadap ke arahnya.
"Buset, kenalin gue Edo." Ucapnya mengarahkan tangan ke arahku.
"Oh, Wijaya." Jawab ku singkat lalu kembali menatap ke depan.
"Dingin banget" gumamnya yang masih kudengar.
Aku tak memperdulikannya, aku hanya malas menanggapi orang sok akrab sepertinya.
Wijaya POV endEdo POV
"Nih orang kok diem doang, ajak kenalan kali ya?" Batin gue lalu memulai inisiatif."Hey" panggil gue disertai senyuman manis gue.
"Anjir mukanya datar banget kek triplek" batin gue lagi.
"Hm?"
"Buset, kenalin gue Edo" ucap gue dengan mengarahkan tangan ke dia.
"Oh, Wijaya" jawabnya tanpa membalas uluran tangan gue yang udah berinisiatif ini.
"Dingin banget" gumam gue sedikit kesel.
Baru kali ini gue ngerasa harga diri gue hancur.
"Liat aja,ogah gue temenan sama Lo." Batin gue kesel.
Saat gue liat ke jendela, betapa terkejutnya gue.
"Anjir cakep banget Cok kakelnya." Ucap gue keceplosan.
"Berisik" sial nih bocah gue ga ngapa ngapain juga.
"Yah kalau gamau berisik dihutan Lo sana, ribet amat"ucap gue kesel. Tersinggung dong gue digituin.
Brakk
"Njir woy, kalau mau berdiri bilang bilang kek, kaget gue" ucap gue.
Diapun melangkah keluar kelas. Dikarenakan ruangan kelas yang sepi yaudah gua ikutan.
"Woy, tunggu dong" ucap gue nyusul dia.
"Ngapain ngikutin gue?" Tanyanya.
"Gapapa, males gue sendiri di kelas."jawab gue.
"Bilang aja kalau takut."ucapnya.
"Gua ga takut ya,anjir." Sangkal gue.
"Terserah." Jawabnya.
"Ngapain ke WC,Cok!" Tanya gue.
"Kan gue mau pipis, Lo masih mau ngikut masuk?" Tanyanya.
"Ga lah, tolol Lo"kesel gue dan dibales sama gidikkan bahunya dia.
Baru juga beberapa saat dia masuk tiba-tiba ada yang nepuk bahu gue.
"Astaghfirullah ya Allah" kaget gue dan yang lebih kaget, orang di depan gue cantik banget sumpah.
"Sorry dek, itu kakak mau tanya"ucapnya menghancurkan lamunan gue.
"Iya,kak kenapa?" Tanya gue sok kalem.
"Itu, temen kamu tadi siapa namanya ya?" Anjir. Gue kira mau nanya nama gue taunya nama tuh kulkas.
"Oh namanya Wijaya,kak" jawab gue dengan hati yang sedikit sakit.
"Do" seru seseorang dari belakang gue.
"Anjir bangsat kaget" ucap gue latah,sejak kapan nih bocah muncul.
"Eh maaf kak, ga sengaja." Ucap gue eh ternyata kakel gue malah kayak orang malu-malu anjir.
Lah? Bentar! Tuh bocah kemana? Yaelah malah ninggalin dia dengan santainya.
"Woy, tunggu!! Kak permisi ya,maaf" ucap gue lalu lari ngejar dia.
"Jahat Lo!" Ucap gue kesel.
"Gue ga bunuh Lo, ngapain jahat?" Jawab dia.
"Lo ninggalin gue"sahut gue.
"Oh" jawab dia.
"Gue santet juga Lo" ucap gue dalam hati.
Ga berapa lama bell pun berbunyi dan kita bakal memulai hari baru di SMP ini sama si makhluk kutub ini.
Edo POV endTBC
Jan lupa voment (vote dan coment)
See you next time