Bab 7

18 10 1
                                    



Happy reading





Author POV
Seorang laki-laki terlihat sedang berjalan untuk pulang kerumah. Tanpa dia sadari seseorang mengikutinya dari belakang.

Saat dia berbelok menuju gang, mulutnya di tutup dengan sebuah kain dan perlahan penglihatannya gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat dia berbelok menuju gang, mulutnya di tutup dengan sebuah kain dan perlahan penglihatannya gelap.

Setelah tak sadarkan diri cukup lama,dia mulai membuka matanya dan terkejut melihat dimana dia berada.

"Anjir gue dimana?"bingung sekaligus panik menghampirinya.

"Udah bangun Lo hmm?" Suara yang begitu familiar menyapa telinganya.

"Lo, si anak baru sok jago itukan? Ngapain Lo ngiket gue kek gini hah!! Lepasin ga!" Bentaknya kepada laki-laki di depannya yang tak lain tak bukan adalah Wijaya.

"Lo, si anak baru sok jago itukan? Ngapain Lo ngiket gue kek gini hah!! Lepasin ga!" Bentaknya kepada laki-laki di depannya yang tak lain tak bukan adalah Wijaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cih tadi gue sempat berfikir buat lepasin Lo,tapi karena Lo yang nyari masalah sama gue. Kita main sebentar gapapalah"sahut Wijaya.

"MAU NGAPAIN LO!"
Tanpa memperdulikan teriakannya Wijaya melangkah menjauhinya dan mengambil ember yang sudah dia sediakan.

"Lo tadi basahin buku sama meja gue kan?"tanyanya dan tak direspon sama sekali.

Namun yang dia lakukan salah, Wijaya menginjak kaki nya hingga dia berteriak kesakitan.

"Iya,sorry sorry pliss lepasin sakit" lirihnya dengan mata berair yang mulai mengeluarkan air mata.

Byur

Air di ember dituangkan membasahi badannya. Tidak hanya satu kali namun berulang hingga tiga kali.

"Udah plis gue kedinginan" ucapnya lirih.

Wijayapun jongkok dihadapannya lalu mengangkat dagu nya.

"Lain kali,jangan ganggu orang lagi. Lo gamau kan dapat hal yang lebih parah dari ini?" Ucap Wijaya terdengar mengancam dan dibalas cepat dengan anggukan oleh laki-laki itu.

Wijaya pun melepas ikatan di tangan nya lalu melangkah menjauh mengambil sesuatu dari tasnya.

"Nih pake"ucapnya memberikan baju dan celana kepadanya.

"Lo basah seengaknya gue masih punya hati nurani biar Lo ga kedinginan" lanjutnya lalu melangkah keluar.

"Kalau sampai Lo bocorin hal ini,Lo tau kan apa yang bakal gue lakuin Indra?" Tanya Wijaya lalu berlalu meninggalkan gudang itu tanpa mendengar jawaban dari laki-laki itu.
Author POV end

Wijaya POV
"Capek juga ya"gumamku pelan.

"OY WIJAYA" panggil seseorang di belakangku ternyata itu Edo.

"Mau kemana?" Tanyanya.

"Pantai."jawabku singkat.

"Ikut boleh ga?"tanyanya.

"Ga"jawabku.

"Bodo gue maksa"sahutnya lalu berjalan mendahuluiku.

Tak membutuhkan waktu yang lama kamipun sampai di pantai. Aku sengaja tidak naik sepeda hari ini.

"BANG"panggilku ke bang Devin yang sudah setia menunggu.

"Astaghfirullah Lo ngagetin ah"
Ucap Edo di sampingku.

"Hay,dek. Loh bawa temen ya?"tanyanya sembari menghampiriku.

 Loh bawa temen ya?"tanyanya sembari menghampiriku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ketemu tadi ngintilin jadinya"jawabku.

"Kurang asem Lo! Gitu amat Lo sama gue! Berantem kita yuk" sahut Edo yang agak lebay menurutku.

"Hahaha ada ada saja kalian ini. Oh iya kenalin, saya Devin,kamu?"ucao bang Devin.

"Edo,bang" sahut Edo sembari menjabat tangan bang Devin.

"Okey, yaudab yuk Wijaya kita mulai"ucap bang Devin.

"Mau ngapain kalian?"tanya Edo bingung.

"Kamu juga boleh ikut,yuk!" Ajak bang Devin.

Sepertinya akan ada anak baru yang masuk setelahku.
Wijaya POV end














TBC
Jangan lupa voment
Semoga suka
See you guys

ANGGARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang