Bab 3

33 10 6
                                    


Happy reading




Wijaya POV
"Baik, kita cukupkan dulu. Silahkan istirahat." Ucap kakak OSIS sembari berjalan keluar.

Brakk

"Kantin yuk!"

Dengan sangat malas aku menghadap ke anak berisik satu ini.

"Hmm" jawabku bergumam lalu berdiri dan berjalan keluar kelas.

"Jay, Lo ga capek apa dingin begitu?"tanyanya.

"Gua ga dingin."jawabku singkat.

"Heleh ga dingin darimana, jawaban Lo singkat semua." Ucapnya dengan nada sedikit kesal.

"Sorry"jawab gue pelan.

Tak berapa lama kami telah sampai di kantin yang cukup ramai dan lagi dan lagi hal sial menimpaku.

Brakk

"Eh sorry ga sengaja. Yah baju Lo basah"ucap cewe di depanku ini.

"Udah gapapa. Gua bisa ganti baju. Lo temenin gue ke kelas" ucapku ke Edo. Namun saat aku baru akan melangkah cewe tadi menahanku dan reflek aku melepas genggamannya.

"Sorry"ucapku lalu menatapnya.

"Iya gue juga minta maaf udah lancang pegang tangan Lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya gue juga minta maaf udah lancang pegang tangan Lo. Gua makin gaenak sama Lo"Ucapnya menunduk.

"Gausah gaenak, gue udah maafin. Lain kali hati-hati"ucapku lalu berlalu meninggalkannya.

Akupun mengganti pakaianku. Bodolah jika di hukum orang baju basah gimana mau make.

"Dah,yuk!"

Akupun kembali ke kantin untuk memesan makanan dan minuman.

"Mantap banget makanan disini, inimah gue bakal betah."ucap Edo.

"Otak Lo makan mulu" sahutku.

"Serah gue lah." Jawabnya.

Setelah makan tak lama kemudian bell pun kembali berbunyi,berbagai materi mengenai mpls dan sekolah kembali terdengar, dan aku juga diintrogasi atas pakaianku hingga bell pulang berbunyi.

Kriinggg

"Waktunya pulang, hati hati dijalan dan sampai berjumpa besok hari."

"Akhirnya pulang,lu pulang naik apa?"tanya Edo.

"Sepeda"jawabku singkat.

"Owh yodah hati-hati gue di jemput soalnya." Ucapnya dan gue hanya mengangguk lalu berjalan menuju parkiran.

Suasana pulang kali ini cukup ramai namun tujuan utamaku bukan pulang namun ke tempat favoritku. Yah, pantai.

"BANG"teriakku memanggil bang Devin.

"Hey,cil. Wah udah siap nih."Ucapnya.

"Siap dong!" Jawabku semangat.

"Yuk, hari ini kita puny banyak kenalan." Ucapnya.

"Siapa?" Tanyaku.

"Ini dia...

Wijaya POV end


Author POV
Dengan wajah shock Wijaya menatap satu persatu orang di depannya.

"Hay, gue Alex"

"Hei, gue Raja"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei, gue Raja"

"Hei, gue Raja"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue Rendi"

"Gue Rendi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue Gama"

Satu per satu dari mereka memperkenalkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu per satu dari mereka memperkenalkan diri.

"Keren semua" ucap Wijaya.

"Iyalah, kayaknya didikan boss berhasil. Lo juga gagah banget."Ujar Raja.

"Yah gue latih dia tiap hari lah"jawab bang Devin.

"Sekarang, Lo jadi bagian dari kita okey?" Ucap Alex.

"Kamu bagian dari ANGGARA,mulai hari ini Wijaya. Paham?" Ucap bang Devin kepadaku.

"Paham,bang!" Sahut Wijaya..

"Selamat datang, adek bungsu kita. WIJAYA ALGENDRA BAGIAN DARI ANGGARA!!"ucap Devin lantang.
Author POV end

















TBC
Semoga suka
Jangan lupa voment
See you next time

ANGGARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang